Seratus Orang Muda Katolik Watunggong Ikuti Workshop Laudato Si, Perubahan Iklim, Migrasi dan TPPO

Komisi Caritas Keuskupan Ruteng mengadakan kegiatan Weekend dan workshop Laudato Si, Perubahan Iklim, Migran dan TPPO bagi Orang Muda Katolik (OMK) paroki St Eduardus Watunggong sebagai salah satu bentuk pembinaan iman kaum muda serta mengajak mereka untuk mengetahui dan mencintai alam, berkoneksi dengan yang lain sebagai satu ciptaan.

Kolase kegiatan Weekend Workshop Laudato Si OMK Paroki St Eduardus Watunggong

Kehidupan dan keberadaan kaum muda menjadi tanggung jawab bersama termasuk dari pihak Gereja.

Gereja Katolik Keuskupan Ruteng pun senantiasa menggalakkan kegiatan-kegiatan yang mengajak dan melibatkan orang muda untuk berinteraksi serta berpartisipasi dalam seluruh Kehidupan menggereja. 

Salah satunya melalui komisi Caritas dan Komisi Kepemudaan Keuskupan Ruteng yang getol mengajak kaum muda untuk mencintai dan melestarikan eksistensi alam.

Satu kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan workshop. Kali ini workshop dilaksanakan di Paroki St Eduardus Watunggong,  Desa Satar Nawang, Congkar,  Manggarai Timur, NTT. 

Kegiatan bertajuk "Workshop Laudato Si, Perubahan Iklim,  Migrasi dan TPPO berlangsung selama dua hari yakni pada tanggal 25 dan 26 Oktober 2025.

Ketua Komisi Caritas Keuskupan Ruteng,  RD. Beben Gaguk telah menginformasikan sebelumnya bahwa kegiatan workshop ini dibangkitkan dengan Weekend bersama Orang Muda Katolik (OMK).

Kegiatan tersebut dimaksudkan agar orang muda semakin dekat dan lebih mengenal Allah dan jejak-jejak ciptaanNya.

Utusan stasi dan lembaga kependidikan yang berjumlah 100 orang hadir pada pukul 14.30 wita untuk melakukan chek in kemudian dilanjutkan dengan snack bersama.

Setelah itu, beralih kepada materi pertama yakni Rekoleksi yang dibawakan oleh RD Martinus Gunardi Kendo  (RD Maken) yang sekaligus sebagai Pastor Paroki dan Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Ruteng.

RD. Maken menekankan pada konektivitas dalam kehidupan sehari-hari. Hubungan atau koneksi dengan Tuhan dan sesama serta alam ciptaan merupakan bagian tak terpenting untuk keseimbangan hidup.

Tanpa koneksi, hidup menjadi hampa, sendiri tanpa teman dan akan mengalami beban yang lebih berat.

Maka sangat diharapkan agar kita mampu dan membuka diri untuk berimteraksi, berkoneksi dengan yang lain.

Sebelum mencintai yang lain, kita mesti lebih dahulu mencintai diri sebagai motivasi untuk mencintai sesama.

Setelah rekoleksi, dilanjutkan dengan materi tentang perubahan iklim yang difasilitasi oleh RD Beben Gaguk.

Kegiatan hari pertama akan dilanjutkan diantaranya: rekoleksi, materi perubahan iklim, santa malam, migran dan TPPO, Adorasi Ekaristi Transformatif dan Api Unggun.***




Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT