Pelantikan Pastor Paroki Baru RD. Martinus Gunardi Kendo

Misa pelantikan dan serah terima jabatan Pastor Paroki St Eduardus Watunggong Congkar-Manggarai Timur NTT yang baru berlangsung meriah dan penuh sukacita. RD Maken secara resmi ditetapkan dan dilantik menjadi Pastor Paroki dan siap menggembalakan umat dalam terang Roh Kudus dan melanjutkan rencana reksa Pastoral paroki yang telah dibuat.

Kolase misa pelantikan RD Maken sebagai Pastor Paroki St Eduardus Watunggong

Sebuah kesukaan besar telah terjadi di Paroki St Eduardus Watunggong. Wajah gembira dan penuh senyum terpancar dari wajah umat yang hadir dalam perayaan Ekaristi.

Hari ini, Minggu 03 Agustus 2025 di hadapan sekitar 500 an umat yang hadir, dilangsungkan pelantikan dan serah terima Pastor Paroki St. Eduardus Watunggong.

Pelantikan dirangkaikan dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin Direktur Pusat Pastoral (PUSPAS) Keuskupan Ruteng, RD. Marthin Chen.

Mewakili Uskup Ruteng dan Kuria, RD. Marthin melantik RD. Martinus Gunardi Kendo (RD Maken) sebagai Pastor Paroki yang baru disaksikan seluruh umat.

Pelantikan didahului dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) oleh RD. Andi Jeramat dan dilanjutkan dengan pemeriksaan serta pernyataan persetujuan serta sumpah di hadapan Tuhan dan di atas Injil. 


Dengan keteguhan iman, RD. Maken mengucapkan sumpah, siap melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai Pastor Paroki dalam bimbingan Roh Kudus dan pedoman serta aturan Gereja Katolik.

RD. Marthin Chen dalam khotbahnya menegaskan dan mengingatkan tentang dampak dari ketamakan sesuai acuan bacaan Kitab Suci yang diperdengarkan hari ini.

Sifat ketamakan dan terpaut (cinta) pada harta dapat merusak kehidupan dan diri seseorang.

Dampak buruk yang pertama adalah orang selalu merasa tidak tenang, selalu berpikir bagaimana harus berbuat untuk harta yang dimiliki.

Kedua membuat hubungan sosial tidak harmonis karena akan ada kesenjangan di antara setiap individu.


Ketiga membawa orang pada kecenderungan berbuat menyimpang dan merusak diri karena orang tamak akan mulai berpikir untuk menguasai yang lain termasuk untuk menambah pasangan.

Keempat hidupnya hanya tentang duniawi dan melupakan yang rohani, untuk datang gereja saja enggan karena harus berusaha mengumpulkan harta duniawi dan lupa mengumpulkan pundi-pundi untuk kehidupan rohani dan di akhirat.

Perayaan Ekaristi pelantikan tersebut dimeriahkan dengan koor indah dari paduan suara Orang Muda Katolik (OMK) pusat Paroki yang dikomandai oleh Sintia dan Elvine.***


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
AGENDA
LINK TERKAIT