Orang Muda Katolik (OMK) St Eduardus Watunggong tampil elegan pada carnaval budaya Festival Golo Curu 2025 dengan berusaha khas Congkar yakni sarung punca titi dan selendang leros yang merupakan identitas orang Congkar Manggarai Timur dan diperkenalkan kepada publik luas agar makin dikenal dan digemari.
Festival Golo Curu 2025 Keuskupan Ruteng sedang berlangsung. Beragam kegiatan telah dilaksanakan untuk memeriahkan kegiatan bergengsi tersebut.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah proses carnaval budaya yang berlangsung pada hari senin, 06 Oktober 2025.
Carnaval itu meliputi beragam etnis, budaya, lembaga pendidikan dan lembaga pemerintahan yang tampil dengan kekayaan budaya serta kekhasan busana budaya.
Paroki St Eduardus Watunggong, Congkar Manggarai Timur, NTT juga merupakan salah satu yang mengikuti kegiatan Carnaval budaya.
Orang Muda Katolik (OMK) St. Eduardus Watunggong mewakili umat dan etnis kedaluan Congkar tampil berbeda.
Mereka tampil dengan mengenakan busana khas Congkar yakni sarung punca titi dan selendang leros yang merupakan identitas orang Congkar.
Punca titi dan selendang leros memberi warna tersendiri dalam Festival Golo Curu tahun ini.
Punca titi yang bermotif garis lurus dengan warna hijau, putih dan Orange dengan warna dasar hitam melambangkan hubungan vertikal antara Tuhan (pencipta) dengan ciptaan. Sedangkan selendang leros melambangkan kemakmuran dan kebahagiaan dengan warna dasar kuning dan merah.
Festival Golo Curu ini seakan menjadi satu bentuk pertunjukan identitas masyarakat Congkar kepada publik tentang keunikannya.
Sarung Punca titi dan selendang leros memberikan nilai tertinggi yang terus dilestarikan oleh generasi masa kini sebagai kekayaan tak terhingga.
Mari terus dukung eksistensi sarung Punca titi dan selendang leros dan dukung terus OMK Watunggong yang selalu setia dan tak jemu mempromosikan kekayaan budaya warisan leluhur yang bernilai tinggi ini.***