MENIMBA INSPIRASI SABDA TUHAN
Ibr. 4:1-5.11
Mrk.2:1-12
Pw. St. Antonius Abas
Kristus telah menjadi pengantara kita mengalami kasih Allah. Berkat kurbanNya di salib, kita kembali diperdamaikan dengan Allah dan menikmati kasih Allah yang tidak berkesudahan. Pengurbanan Kristus telah menjadi kurban final, maka hanya pada Dia kita beriman. KepengantaraanNya menjadi penghubung kita manusia dengan Kasih Allah.
Peristiwa penyembuhan seorang yang lumpuh dalam Injil hari ini menampilkan aspek lain dalam penafsiran kita. Bahwasannya Injil tidak hanya menampilkan peristiwa penyembuhan tetapi bagaiman kekuatan lain bertumbuh hingga sampai pada peristiwa penyembuhan itu. Empat orang yang menggotong si lumpuh berusaha sedemikian supaya orang lumpuh itu bisa berjumpa dengan Yesus dan disembuhkan ditenga kerumunan. Dengan cara yang tak lazim, mereka pun berhasil menjumpai orang lumpuh itu dengan Yesus dan berhasil di sembuhkan. Oleh karena itu, kekuatan persaudaraan membuat siapapun bisa sampai pada titik tertentu yang ingin dicapai dalam hidup. Bayangkan, jika tanpa empat orang tadi, si lumpuh pasti tidak mengalami kesembuhan.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa bahasa yang paling mudah untuk mengenal Allah adalah persaudaraan. Persaudaraan itu adalah cara kita bertumbuh dalam iman dan praktik cinta kasih. Penyembuhan si lumpuh terjadi karena persaudaraan iman dan perjalanan cinta kasih. Selalu ada cinta yang tumbuh dalam persaudaraan, dan dalam persaudaraan terjadi perjumpaan dengan Allah. Dengan demikian, mari merajut persaudaraan dengan merangkul sesama kita supaya sampai pada perjumpaan kasih dengan Allah.
Persaudaraan itu pun juga menyelamatkan. Selain peristiwa penyembuhan si lumpuh, St. Antonius Abas yang kita peringati menunjukkan hal yang kurang lebih sama. Dia berani membagi-bagikan harta miliknya dan memilih hidup secara lain yaitu bertapa di padang gurun. Dari cara hidupnya ini, ia telah menyelamatkan banyak orang. Begitu banyak orang datang kepadanya meminta peneguhan iman dan jalan keluar atas semua persoalan hidup. Karena itu persaudaraan dalam cara St. Antonius Abas ialah melepaskan harta dan menyelamatkan banyak orang dengan cara hidup kudus. Dengan cara itu banyak orang diselamatkan dan disembuhkan.
Mari kita meneladani sikap hidup St. Antonius dan mengembangkan persaudaraan sesuai injil hari ini. Niscaya kita akan selalu berjumpa dengan Allah dalam berbagai mukjizat.
Tuhan memberkati.