Tukar Peran, Sebuah Cerita receh Bermakna

Kehidupan rumah tangga selalu diwarnai dengan baragam peristiwa yang kadang-kadang membuat kita jenuh, sakit, sedih, marah bahkan putus asa karena beban hidup yang berat namun ada saatnya kita masuk dan mengalami suasana yang bahagia, sukacita karena dipenuhi dengan cinta yang utuh, jenaka pun ada di dalamnya. Singkatnya, hidup berkeluarga menjadi bermakna jika kita menghidupinya dengan cinta dan kepercayaan.

Gambar Ilustrasi suami istri

Pada suatu ketika ada seorang suami yang setiap hari kerja. Di kantornya banyak hal yang dikerjakan. Pokoknya, hidupnya selalu diisi dengan kesibukan.
Suatu hari, dia balik dari kantor dan mendapati istrinya yang sedang bermain dengan anak-anak. Dalam hatinya dia berkata, "enak benar jadi istri, kerjanya cuma main-main dengan anak-anak. Santai."

Kemudian muncul dalam batinnya niat untuk berdoa kepada Tuhan memohon agar Tuhan boleh berkenan mengubahnya menjadi perempuan dan istri, sebaliknya istrinya menjadi laki-laki dan suami.
Katanya kepada Tuhan: "Tuhan, aku sudah bekerja sepanjang hidupku dengan susah payah untuk keluargaku tapi istriku di rumah malah santai-santai. Saya mohon Tuhan, ubahlah aku menjadi istri dan istriku menjadi suami, biar dia merasakan betapa beratnya kerja di kantor.
Kemudian Tuhan menjawab dan mengabulkan doanya, "Okey, kalau itu yang kamu mau maka jadilah demikian.
Pagi harinya, peristiwa itu pun terjadi. Mereka berubah dan tukar peran. Pasa hari itu, jam 04 subuh dia sudah harus bangun untuk menyiapkan sarapan pagi dan baju-baju atau perlengkapan sekolah dan kantor. Setelah itu, dia menyapu dan mengepel lantai. Setelah sarapan, dia harus menyiapkan anak-anaknya dan menghantar ke sekolah. Sekembali dari sekolah dia harus membersihkan perkakas-perkakas kotor lainnya. Lalu, belum selesai, teringat dia akan rekening listrik yang belum dibayar. Dia harus segera ke sana untk membayarnya.
Kembali dari sana, dia harus menyiapkan makan siang. Setelah itu baru ada sedikit waktu untuk bisa menarik nafas lega.
Singkat cerita, ketika peran ini berjalan dua minggu dia sudah tidak sanggup lagi. Maka dia meminta lagi kepada Tuhan untuk berubah lagi menjadi laki-laki.
Tuhan pun mau tetapi Tuhan berkata kepadanya, boleh AKU mengubahmu menjadi laki-laki lagi tetapi harus tunggu sampai sembilan bulan lagi karena kamu sudah hamil.
Saudara, mari kita mensyukuri apa yang ada pada diri kita, mensyukuri setiap apa yang kita miliki. Banggalah pada pekerjaanmu dengan tidak membandingkan dengan pekerjaan orang lain, apalagi pekerjaan dan peran sebagai suami-istri. Tuhan sudah memberikan kepada kita masing-masing tugas dan tanggung jawab sesuai kadar kemampuan kita.
Semua pekerjaan yang digeluti setiap orang memiliki konsekuensi tersendiri. Intinya adalah, menikmati apa yang kita miliki dan kita perankan.
Hormati dan hargailah perkejaan serta peran pasangan kita masing-masing. Semua ada suka-dukanya tersendiri. Ketika kita menikmati dan mensyukuri peran dan pekerjaan yang diemban, yakinlah, KEBAHAGIAAN didapat di sana.
Selamat beraktifitas, salam waras, Salam sehat!
Kerjakanlah apa yang harus dikerjakan dan nikmatilah hasil dari setiap jerih lelahmu.
God Bless!!!

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
AGENDA
LINK TERKAIT