Orang Muda Katolik St Eduardus Watunggong Congkar-Manggarai Timur, NTT sukses menampilkan tarian yang disadur dari budaya Irong Ngerit (puasa adat) yang dilakukan setiap tahun di gendang Ntungal Kelok Watunggong dan Wea sebagai langkah awal memasuki musim tanam dalam beragam ritus yang penuh dengan kesakralan nilai-nilai luhur warisan tak ternilai dari para pendahulu.
Orang Muda Katolik (OMK) St Eduardus Watunggong Congkar-Manggarai Timur, NTT mengikuti karnaval budaya pada Festival Lembah Sanpio Kisol 2025 dengan mengenakan busana khas Congkar yakni perpaduan sarung punca titi dan selendang leros dengan baju neni serta retu yang memberi warna tersendiri bagi pelaksanaan kegiatan karnaval.
Orang Muda Katolik (OMK) St. Eduardus hadir pada Festival Lembah Sanpio Kisol 2025 dengan persiapan dan armada penuh sambil membawa produk-produk olahan tangan yang menarik dan menggugah selera untuk menikmatinya. Produk-produk yang dijajakan tersebut dibumbui dengan pelayanan dan senyuman indah para pelayannya.
Festival Lembah Sanpio Kisol 2025 kali ini bertepatan dengan tujuh puluh tahun Seminari St Pius XII..Seluruh siswa dan orang tua seminari serta alumnus diundang untuk hadir pada festival tersebut sebagai bentuk dukungan dan ungkapan rasa syukur atas perjalanan seminari serta menyaksikan seluruh proses Festival.
Cinta merupakan sebuah energi jiwa yang mampu menggerakkan segala sesuatu yang tak mungkin. Cinta merupakan pijakan utama dalam segala kebajikan dalam pelayanan terhadapa sesama, namun mencintai diri sendiri sering disalahartikan sebagai keegoisan padahal mencintai diri sebenarnya merupakan cerminan untuk mencintai lebih luas, berbagi cinta kepada sesama terlebih untuk mencintai Tuhan.
Saya bermimpi Indonesia pun mampu berdiri di titik itu: titik di mana keberagaman bukan lagi sumber perpecahan, melainkan sumber kekuatan. Titik di mana mahasiswa menjadi motor perubahan tanpa harus menorehkan luka. Titik di mana pemerintah mengayomi dengan kasih, bukan dengan kata-kata yang menyakitkan. Indonesia menjadi damai dan makmur ketika kita semua bersatu, bersama-sama sehati tanpa ada kecurangan dalam membangun negeri
Paroki St Eduardus Watunggong Congkar-Manggarai Timur NTT mencakup sembilan Stasi, enam wilayah dan 109 Komunitas Basis Gerejawi yang menjadi fokus lokus pelayanan pastoral dengan topografi yang cukup menantang, salah satunya adalah jalanan yang tak bersahabat. Salah satu Stasinya adalah Stasi St Arnoldus Janssen Paleng yang hari ini dikunjungi perdana oleh RD Maken.
Monitoring kegiatan Pastoral menjadi sangat penting bagi perjalanan dan perbaikan pelaksanaan program pastoral yang sudah dan akan dilaksanakan. Monitoring dilakukan dengan memanfaatkan media digital dalam bentuk tayangan video kegiatan-kegiatan realisasi program kerja Pastoral yang sudah direncanakan pada awal tahun.