Watunggong adalah sebuah kampung yang perlahan beranjak menjadi sebuah kota kecil di Utara Manggarai Timur. Banyak cerita akan terkisah ketika kita berada di Watunggong. Hal tersebut terlukis indah penuh makna dalam puisi berjudul "Watunggong Bagai Surga" yang dirangkai oleh salah satu Mahasiswa KKN UNIKA S. PAULUS Ruteng.
Oleh : Arsen
Secangkir Kopi dan Keramahan Alam Watungong
surga Yang tersembunyi terletak di sini
Di mana senja membelai bumi
Menjalar menghias di setiap perjalanan
Secangkir kopi menghangatkan hati
Sementara itu, ufuk timur bernyanyi
Awan-awan bagai kanvas abstrak
Melukis langit dengan warna-warni magis
Pohon-pohon menari dalam angin sejuk
Menyambut pengunjung dengan senyum manis
Keramahan penduduk bagai embun pagi
Menyegarkan jiwa yang lelah mengembara
Senyum mereka, mutiara tak ternilai
Memancarkan ketulusan tanpa suara
Di sini, waktu seolah berhenti
Kopi mengepul, membawa aroma surga
Senja memeluk alam dengan lembut
Menciptakan harmoni yang tak terlupa
Watungong, lukisan Sang Pencipta
Di mana keindahan dan keramahan , selalu berpadu
sejuk nya udara, dan senyum yang hangat
Menjadi saksi keajaiban yang selalu baru
Cantiknya Watungong,
Anggunnya dirimu
Hangatnya kopi pahit, semua itu adalah perpaduan sempurna untuk dinikmati
Hembusan angin diiringi kicauan burung, membuat tubuh ini menari - nari,
sampai tak sengaja aku tersandung batu, hingga aku terbangun dari fatamorgana yang damai itu
"Mari jatuh cinta adik", goresan itu melekatkan jiwaku pada tempat ini
Berjuta-juta kali kulihat bebatuan, beribu-ribu kali kulihat per-kopian .
Tidak semua dapat dihitung kawan, cintaku pada watungong misalnya.
Ini bukan Kota dingin,
Ini juga bukan pesisir pantai
tapi ini muara indah
Sebab jantung bagian timur dari Manggarai adalah watungong***