Menjadi martir merupakan pilihan hidup seseorang yang merelakan dirinya disiksa bahkan dibunuh hanya demi membela imannya akan Yesus Kristus yang diyakini sebagai Tuhan dan Penyelamat. Mereka secara khusus dihargai dan dihormati Gereja Katolik sebagai orang-orang kudus.
Dalam Gereja Katolik Roma, "Martir" adalah seseorang yang berani berjuang hingga mati demi membela iman dan kepercayaannya kepada Yesus Kristus. Seseorang yang rela menderita kematian daripada mengingkari agamanya dengan kata-kata atau perbuatan; tindakan tersebut mendapat pengakuan khusus dan terlembaga di sebagian besar agama besar di dunia.
Santo Stefanus adalah salah satu diaken pertama yang ditahbiskan oleh Gereja. Ia juga merupakan martir Kristen pertama. Kata Yunani yang menjadi asal kata "martir" dalam bahasa Inggris secara harfiah berarti saksi.
Martir (bahasa Inggris: martyr) adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu μαρτυρ, artinya "saksi" atau "orang yang memberikan kesaksian". Kata ini umumnya dipakai untuk orang-orang yang berkorban, sering kali sampai mati, demi kepercayaannya.
Pada awal Kekaisaran Romawi, kota-kota independen di Asia Kecil berusaha mengganjar para pendukungnya atas bantuan yang mereka berikan. Untuk lebih meningkatkan dukungan dengan memberikan penghormatan secara terbuka, kepada para penguasa Roma itu diberikan gelar kehormatan yang dibacakan di tempat-tempat umum di hadapan orang yang berkumpul. Pujian seperti itu biasanya dirujuk dalam piagam-piagam sebagai marturiai. Orang Katolik mengambil ungkapan "martir" atau "syahid" ini dalam "kesaksian" untuk tindakan, penderitaan dan pengorbanan diri dari mereka yang teraniaya.
Secara umum di dalam gereja dikenal dua istilah untuk penyebutan martir, yakni martir merah dan martir putih. Seorang penganut agama dianugerahi gelar martir merah karena penyiksaan atau kematian yang kejam akibat penganiayaan agama. sementara itu, Istilah "kemartiran putih" digunakan oleh Bapa Gereja Jerome "untuk mereka seperti pertapa gurun yang bercita-cita mencapai kondisi kemartiran melalui asketisme yang ketat".
Gereja Katolik sangat menghargai dan menghormati mereka yang menyerahkan hidupnya hingga mati untuk membela iman dan menjadi saksi Yesus Kristus.***