Romo Laurens Teon Ubah Lahan Bebatuan Jadi Pusat Pengembangan Hortikultura

Romo Laurens Teon, Pastor Paroki Santo Eduardus Watu Nggong, Keuskupan Ruteng di Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, NTT, mengubah lahan di atas bukit dan bebatuan menjadi lokasi pengembangan tanaman pertanian, hortikultura dan komoditas unggulan.

Romo Laurens Teon, Pastor Paroki Santo Eduardus Watu Nggong, Keuskupan Ruteng di Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, NTT, mengubah lahan di atas bukit dan bebatuan menjadi lokasi pengembangan tanaman pertanian, hortikultura dan komoditas unggulan.

Romo Laurens Teon kepada Florespos.net, Senin (10/2/2025) mengemukakan alasannya mengapa ia terpanggil untuk mengembangkan pelbagai tananam perdagangan di areal Paroki Watu Nggong.

“Di antaranya sebagai upaya konkret untuk persiapan kemandirian gereja agar secara perlahan siap secara financial,” kata mantan dirigen Seminari Pius XII Kisol dan Seminari Tinggi Santo Petrus Ritapiret ini.

“Mengacu pada pertimbangan ini, tanaman jangka panjang yang kami usaha ini diberi nama Tanaman Pensiunan untuk masa depan. Sebab, pada saatnya nanti, bisa jadi lapangan kerja untuk yang tidak mempunyai tanah. Tanaman pensiunan: semakin tua usianya, semakin mantap buahnya,” kata Romo Laurens Teon.

Selain alasan tersebut, kata mantan penjaga gawang Fratres TOR Angkatan 1989/1990 Seminari Tinggi Ritapiret ini, ia menjadikan areal pelbagai usaha komoditas dan hortikultura yang dikembangkan sebagai pusat pembelajaran atau studi banding bagi umat-umat dari setiap Komunitas Basis Gerejani (KBG).

“Plus umat dari kalangan agama mana pun yang memiliki komitmen dan keseriusan untuk memberdayakan lahan-lahan kritis menjadi areal untuk pengembangan tanaman perdagangan dan pertanian yang ke depannya bisa meningkatkan ekonomi umat dan warga,” kata Romo Laurens Teon.

“Sampai saat ini, beberapa KBG sudah mengambil bagian untuk menerapkan apa yang dibuat di pusat Paroki. Pusat Paroki menjadi pembelajaran bagi umat untuk  perjuangan hidupnya. Pertanian berkelanjutan menjadi penekanan utama. Beberapa KBG telah mengikuti pelatihan pembuatan cairan seribu manfaat (ECO enzym), JMS dan JLF sistem pertanian selaras alam,” katanya.

Romo Laurens Teon juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur yang telah memberikan bantuan peralatan untuk mendukung komitmennya memberdayakan lahan-lahan kritis dan mengembangkan aneka tanaman perdagangan dan pertanian di Paroki yang dipimpinnya.

“Kami sangat berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur cq. Dinas Pertanian yang mensuport pemanfaatan lahan tidur ini dengan memberikan bantuan peralatan berupa pengolah/pencacah rumput untuk kompos dan Traktor Roda 4 untuk percepat pengolahan lahan penuh batu,” katanya.

Romo Laurens Teon berharap pemerintah dan lembaga terkait lainnya serta mitra kerja paroki mendukung upaya-upaya pemberdayaan ekonomi umat di Paroki-nya.

Untuk memudahkan akses pasar dan membeli pelbagai komoditas yang dihasilkan Paroki dan umat. Dukungan para pihak sangat kami butuhkan,” pintanya.

Disaksikan Florespos.net, Senin (10/2/2025), yang saat itu bersama Pastor Paroki Santa Maria Ratu Rosario RD. Mansuetus Hariman menyambangi Pastoran Watu Nggong, terlihat sebagian besar lahan yang semula terlihat sebagian besar lahan yang semula kritis telah dipetakan dan digusur untuk menjadi areal ditanami aneka jenis tanaman pertanian, tanaman komoditas, dan tanaman hortikultura.

Di bagian timur Pastoran terbentang lahan yang sudah ditanami padi. Sementara di bagian utara, ada aneka hortikultura seperti lombok dan tomat.

Pada beberapa bidang juga terlihat aneka tanaman perdagangan di antaranya cengkeh, mangga, alpukat, jeruk, kopi, dan buah-buahan lainnya. Ada juga di keliling pastoran dipenuhi pembibitan untuk pengembangan komoditas tersebut.

Pastor Paroki Santa Maria Ratu Rosario Reo, RD. Mansuetus Hariman pada kesempatan itu menyampaikan apresiasi kepada Pastor Paroki Watu Nggong.

“Saya menyampaikan apresiasi atas komitmen Romo Laurens yang mengubah lahan kritis menjadi pusat pengembangan ekonomi umat ke depannya,” katanya.

Senada disampaikan mantan Karyawan Keuskupan Ruteng, Moses. “Saya sangat apresiasi terobosan yang dilakukan Pastor Paroki Watu Ngggong,” katanya. *

AGENDA
LINK TERKAIT