Budaya dan agama merupakan dua unsur yang tak terpisahkan, saling membutuhkan dan melengkapi. Dalam Gereja Katolik budaya dimasukkan dalam kultur perayaan Ekaristi yang disebut Inkulturasi dengan maksud agar nilai-nilai budaya yang baik tidak hilang begitu saja namun dipelihara, dijaga dan dilestarikan dalam liturgi yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Perayaan Ekaristi kali ini agak berbeda dari biasanya. Perayaan Ekaristi dalam rangka memperingati ulang tahun Stasi St Yoseph Ngkolong berlangsung dalam nuansa kebudayaan yang kental.
Sejak pembukaan, sudah diawali dengan budaya Congkar yang dibawakan dalam nyanyian adat khas Pembe.
Perayaan bersifat Inkulturasi tersebut menarik perhatian umat yang hadir dan larut dalam penghayatan akan nilai luhur budaya yang ditampilkan dalam Ekaristi.
Nyanyian-nyanyian adat penuh kata-kata bijak nan bermakna rohani membuat dan membawa kita pada kedekatan antara yang pencipta dan ciptaan.
Semua nyanyian diiringi dengan gendang dan gong yang menjadi ciri khas budaya Manggarai dan Congkar khususnya.
Pastor Paroki St Eduardus Watunggong Congkar-Manggarai Timur NTT, RD. Martinus Gunardi Kendo dalam kotbah dan sambutannya menyatakan kebanggaan atas syair-syair adat yang dilakukan dalam nyanyian indah.
"Untuk saat ini saya menyatakan bahwa ini penampilan luar biasa, semoga dilestarikan terus dan anak-anak muda bisa diajarkan agar tidak hilang hal baik ini, ungkap Imam asal Dampek tersebut.
Lanjut disampaikan bahwa kita mesti bangga dengan budaya warisan leluhur. Mesti mampu melestarikannya seiring perkembangan zaman yang kian meningkat dan menawarkan modernisasi.
"Saya bersyukur bisa merayakan perayaan Ekaristi Inkulturasi ini. Orang tua jangan bosan-bosan mengajak dan mengajar kaum muda untuk mencintai budaya. Kita haru merasa bangga dengannya", kata imam yang baru sebulan jadi Pastor Paroki di Watunggong.
Secara keseluruhan, perayaan Ekaristi Inkulturasi memperingati ulang tahun Stasi berjalan lancar, aman dan penuh sukacita.
Diharapkan agar Stasi-stasi lain dalam wilayah Paroki St Eduardus Watunggong bisa mengikuti jejak Stasi Ngkolong dalam menjaga dan merawat budaya dan mempersembahkan dalam perayaan Ekaristi memuji Tuhan.***