Tuhan sudah senantiasa menyapa kita dengan firmanNya. Tuhan juga ingin agar kita menanggapi sapaanNya itu dengan hati yang terbuka. Sebab hanya dalam keterbukaan yang tulus, kita dapat memahami kehendakNya dan mencapai kebahagiaan dalam hidup.
Kel.
19:1-2.9-11.16-20
Mat. 13:10-17
Sobat-sobat
GAUNG yang terkasih
Penginjil
Matius menceritakan Yesus yang berbicara kepada para murid tentang tujuan
penggunaan perumpamaan dalam pengajaranNya. Yesus menjelaskan perumpamaan
digunakan untuk mengungkapkan kebenaran ilahi kepada mereka yang terbuka dan
siap untuk menerima pengajaran. Namun, perumpamaan bisa juga menjadi sarana
untuk menyembunyikan kebenaran bagi mereka yang tidak percaya. Hal ini
menunjukkan dampak atau efek dari firman Tuhan dalam hidup sebenarnya amat
bergantung pada respon yang diberikan oleh para pendengar terhadap firman itu.
Firman Tuhan hanya bisa berefek baik bila diterima dengan hati yang terbuka dan penuh
persiapan. Kita dapat belajar ini dari Bangsa Israel yang mempersiapkan diri
untuk berjumpa Tuhan di Gunung Sinai. Dalam Keluaran 19, umat Israel
mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik sebelum mereka menemui dan
menerima pesan Tuhan. Umat Israel secara sungguh membersihkan dan menguduskan
diri mereka untuk menyambut dan mendengarkan Tuhan.
Tuhan
sendiri sudah bersabda, “Berbahagialah
mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar” (Mat.
13:16). Karena itu, kita hendaknya selalu memiliki keterbukaan dan
kerendahan hati untuk mendengarkan firman Tuhan. Sebab hanya dalam keterbukaan
dan semangat rendah hati, kita dapat benar-benar mengerti kehendak Tuhan dan
mencapai kebahagiaan dalam hidup kita.
Diakon A.F.N. Kiven