Mendengar dengan Hati Terbuka

Tuhan sudah senantiasa menyapa kita dengan firmanNya. Tuhan juga ingin agar kita menanggapi sapaanNya itu dengan hati yang terbuka. Sebab hanya dalam keterbukaan yang tulus, kita dapat memahami kehendakNya dan mencapai kebahagiaan dalam hidup.

Perumpamaan tentang Penabur (Dokumentasi pribadi Warta Teresa retrived fromhttps://parokicikarang.or.id/detailpost)

Kel. 19:1-2.9-11.16-20

Mat. 13:10-17

Sobat-sobat GAUNG yang terkasih

Penginjil Matius menceritakan Yesus yang berbicara kepada para murid tentang tujuan penggunaan perumpamaan dalam pengajaranNya. Yesus menjelaskan perumpamaan digunakan untuk mengungkapkan kebenaran ilahi kepada mereka yang terbuka dan siap untuk menerima pengajaran. Namun, perumpamaan bisa juga menjadi sarana untuk menyembunyikan kebenaran bagi mereka yang tidak percaya. Hal ini menunjukkan dampak atau efek dari firman Tuhan dalam hidup sebenarnya amat bergantung pada respon yang diberikan oleh para pendengar terhadap firman itu.

Firman Tuhan hanya bisa berefek baik bila diterima dengan hati yang terbuka dan penuh persiapan. Kita dapat belajar ini dari Bangsa Israel yang mempersiapkan diri untuk berjumpa Tuhan di Gunung Sinai. Dalam Keluaran 19, umat Israel mempersiapkan diri secara spiritual dan fisik sebelum mereka menemui dan menerima pesan Tuhan. Umat Israel secara sungguh membersihkan dan menguduskan diri mereka untuk menyambut dan mendengarkan Tuhan.

Tuhan sendiri sudah bersabda, “Berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar” (Mat. 13:16). Karena itu, kita hendaknya selalu memiliki keterbukaan dan kerendahan hati untuk mendengarkan firman Tuhan. Sebab hanya dalam keterbukaan dan semangat rendah hati, kita dapat benar-benar mengerti kehendak Tuhan dan mencapai kebahagiaan dalam hidup kita.

Diakon A.F.N. Kiven

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
AGENDA
LINK TERKAIT