MENIMBA INSPIRASI SABDA TUHAN
Hosea, 2:13-15, 18-19
Mat, 9:18-26
Kasih Alllah pada manusia melampaui ruang dan waktu. Perjanjian Lama telah mengisahkan kesetiaan Allah dalam mengasihi bangsa Israel. Ada perjanjian yang mengikat kesetiaan dan kasih itu, sehingga tak terbatas, melampaui kemanusiaan, menyejarah, dan mendatangkan keselamatan. Nubuat Hosea dalam bacaan pertama hari ini menggambarkan hubungan dengan Allah seperti perkawinan yang diikat oleh kasih sayang, terhubung oleh kesetiaan, dan bermuatan keadilan dan kebenaran. Hal ini menggambarkan kasih Allah kepada umatNya Israel tidak hanya urusan rohani atau urusan hati, melainkan juga keselamatan dan mencakup seluruh kehidupan manusia secara menyeluruh. Oleh karena itu, umat Israel semestinya menaruh percaya seutuhnya pada kasih Allah, bukan malah menyimpang dan mengingkari kasih Allah.
Nubuat Hosea setidaknya membukan wawasan kita akan kasih Allah. Bahwasanya, hubungan kita dengan Allah adalah ikatan yang mencakup seluruh kehidupan. Umat Israel sering merangkum ungkapan kasih mereka dalam dia yang diambil dari Kitab Ulangan, "Dengarlah hai umat Israel. Tuhan itu Allah kita...... Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap kekuatanmu." Yesus kemudian menambahkan "kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Oleh karena itu, kasih Allah mencakup seluruh kehidupan. Seperti perkawinan, kesetiaan mengalami kesempurnaan jika didasari kasih, dan keadilan-kebenaran akan terwijud apabila didasari kasih.
Hal ini ditegaskan dalam injil. Kisah penyembuhan dua orang dalam injil menggambarkan kasih Allah. Peristiwa penyembuhan terjadi begitu singkat. Bisa dibilang keselamatan itu terjadi begitu singkat. Hanya dengan sepatah kata dan menjamah jubah, terjadilah kesembuhan. Peristiwa itu tentunya gambaran kasih Allah yang menyelamatkan. Dari sisi manusia, dituntut iman. Tetapi tidak menunda kasih Allah.