Hari ini Gereja sejagat merayakan hari Pentakosta, kenangan Roh Kudus turun atas para Rasul. Tentu hari pentakosta adalah sukacita besar bagi kita orang beriman. Sukacita itu berdasar pada keyakinan bahwa Roh Kudus pun juga turun menaungi hidup umat beriman. Dalam amanat perpisahan, Yesus menjanjikan Roh penghibur dan roh kebenaran. Janji itu menyemangati para murid bahwa walaupun Yesus akan naik ke surga, tetapi tidak meninggalkan mereka. Roh itu menguatkan karya pewartaan sekaligus tanda nyata kehadiran Allah. Roh itu juga menguatkan keberanian untuk bersaksi tentan Yesus, walaupun mereka berhadapan dengan berbagai tantangan penolakan hebat dari orang-orang Yahudi. Roh yang dijanjikan itu pertama tama telah dipenuhi pada malam sesudah kebangkitan, ketika Yesus menampakan diri kepada para murid: "damai sejahtera bagi kamu...." lalu Yesus menghembuskan nafas, " terimalah Roh Kudus." Roh itu menyejukkan, halus, menenangkan, membawa kedamaian, sebuah daya cipta. Sehingga para murid merasa tenang setelah peristiwa kubur kosong. Roh itu dipermaklumlakn secara hebat dalam peristiwa Pentakosta. Hal itu ditandai dengan beberapa peristiwa hebat: 1. Badai besar. Badai besari ini digambarkan secara berbeda. Biasanya, kedatangan badai besar berarti mengakibatkan kehancuran hebat, keruntuhan. Tetapi para rasul menggambarkannya secara lain. Bukan menghancurkan tetapi menghidupkan. Menghadirkan musim semi bari di muka bumi, sehingga tumbuhlah tunas tunas baru yang membawa perubaha di muka bumi. 2. Nyala api. Nyala api yang tidak menghanguskan tetapi menerangi akal budi dan menghangatkan hati. Buktinya jelas, para murid merasakan kenikmatan ilahi dan dapat merasakan kehadiran Allah. Kita bisa bandingkan dengan peristiwa Abraham mendengar suara Allah dari nyala api di semak belukar. 3. Para Rasul mendapat karunia berbicara dalam berbagai bahasa. Ini tentu mukzijat hebat bagaimana para rasul bisa mewartakan sabda Allah dan didengan dan dimengerti secara baik oleh orang berbahasa lain. Inilah bahasa kasih. Bahasa yang dimengerti oleh semua orang. Roh kudus tidak hanya membawa penghiburan, tetapi pembaharuan dalam hidup dan karya. Dia mengubah kita menjadi semakin sempura dalam Allah. Buktinya, para rasul dengan gagah berani mewartakan sabda Allah, mengubah rasa takut dalam diri mereka menjadi keberanian. Rasul Paulus dalam surat kepada jemaat di Galatia menyebutkan buah buah roh yaitu: "Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, sikap lemah lembut, penguasaan diri. Tentu buah buah itu bukan sebuah retorika Paulus, tetapi pengalaman hidup Paulus yang ia bagikan kepasa jemaat. Kiranya hal yang sama kita alami dalam pentakosta ini. Roh kudus membawa perubahan bagi hidup kita.