"Yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia", Renungan 24 Mei 2024

MENIMBA INSPIRASI SABDA TUHAN

Yang dipersatukan Allah, jangalah diceraikan manusia

Yak. 5:9-12

Mrk. 10:1-12 


"yang dipersatukah Allah, janganlah diceraikan manusia" 


Segala sesuatu yang dialami manusia adalah buah-buah tindakan Allah. Allah dilihat sebagai subyek yang berinisiatif di dalam tindakan itu yang bertindak atas dasar cinta kasihNya terhadap manusia. Dari sisi Allah, Relasi Allah manusia adalah tindakan cinta kasih dan dari sisi manusia adalah penyempurnaan diri. Oleh sebab itu, apa saja yang dialami manusia adalah buah dari cinta Allah. 


Bagi saya, "apa yang dipersatukan Allah......."(sebagaimana dalam sakramen perkawinan) dilihat semata mata sebagai tindakan Allah. Tindakan Allah selalu berupa tindakan kasih yang mengarah kepada kebaikan. Allah tidak pernah membawa manusia kepada kehancuran, bahkan ketika manusia berpaling dari kasih Allah, pintu kerahimanNya tetap menanti pertobatan. Tindakan Allah sebagai kebaikan mesti diteguhkan dengan komitmen dalam hidup, "Ya jika ya dan tidak jika tidak." Tindakan Allah itu juga mesti dimaknai sebagai jalan kesempurnaan diri manusia. Apapun tidak dapat menghalangi cara Allah bertindak. Karena itu, frasa "janganlah diceraikan manusia" sebetulnya menegaskan hati kecenderungan manusia yang  tidak memahami tindakan Allah yang menyelamatkan. Sehingga, dalam sakramen perkawinan aspek yang paling penting ialah hati kedua mempelai. Kesepakatan hati untuk hidup bersama selamanya menjadi kekuatan yang diutamakan, bukan diberikan oleh Imam. Imam hadir hanya sebagai saksi dan memberi pengukuhan. Kesepakatan hati mesti dipahami sebagai tindakan Allah, sehingga kepentingan duniawi apapun tidak bisa menghancurkan kesepakatan itu. Hanya kematianlah yang memisahkan, tapi bukan meniadakan. Maka perkawina katolik sangatlah sakral karena tindakan Allah yang sempurna bagi kehidupan manusia. 


Perkawinan Katolik juga menggambarkan relasi Allah dan manusia, relasi Kristus dengan gerejaNya. Karena itu, dalam perkawinan Allah bertindak secara sempurna membawa manusia pada kebaikan hidup dan disertai tanggung jawab untuk memperluas kerajaan cinta kasih Allah. 

Tuhan Memberkati......

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT