Tertinggi, Pencarian How to Become Catholic di Pencarian Google, Sebuah Trend Positif

Pasca meninggalnya Paus Fransiskus banyak orang yang tertarik untuk menjadi Katolik sebagaimana yang ditemukan di laman internet. Mayoritas tertarik karena keteladanan hidup Paus yang mencerminkan cinta dan kesederhanaan. Orang menjadi sangat ingin tahu dan masuk dalam persekutuan Gereja katolik yang satu, kudus dan apostolik.

Ketertarikan orang untuk masuk Agama Katolik meningkat dan menjadi trend positif di Internet

Baru-baru ini muncul trend positif tentang ketertarikan orang pada agama Katolik. Pasca meninggalnya mendiang Paus Fransisksus, pencarian orang tentang cara masuk agama Katolik melonjak drastis dan menjadi trending di platform media sosial terutama di google.

Penelusuran KOMSOS Paroki St. Eduardus Watunggong di internet ditemukan betapa tingginya minat orang untuk menjadi Katolik. Hal tersebut tentu saja menjadi sebuah tingkatan terbaik bagi eksistensi Katolik dalam perkembangan zaman ini yang dalam beberapa tahun terakhir ada ketakutan akan berkurangnya minat orang pada Katolik. 

Selain duka mendalam yang dirasakan umat Katolik, wafatnya Paus Fransiskus pada Selasa (21/4/2025) juga memicu adanya peningkatan minat masyarakat global terhadap agama Katolik.  Hal itu terlihat dari meningkatnya pencarian frasa “how to become Catholic” atau “bagaimana cara menjadi Katolik” di internet.

Paus Fransiskus yang wafat dalam usia 88 tahun, terakhir kali muncul di hadapan publik saat memimpin Misa Hari Raya Paskah, Minggu (20/4/2025). Ia dimakamkan pada Sabtu (26/4/2025) di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma. Semasa hidupnya, Paus dikenal luas karena sikap rendah hati dan perhatiannya terhadap kaum terpinggirkan.

Dikutip dari Zenit News, Selasa (13/5/2025), pencarian daring untuk frasa “how to become Catholic” melonjak sebesar 373 persen di kanal pencarian Google. Lonjakan ini terjadi di minggu yang sama dengan Paus Fransiskus tutup usia, tepatnya pada hari Minggu (20/4/2025) yang bertepatan dengan Minggu Paskah, hingga Sabtu (26/4/2025).

Seorang analis perjalanan dari Vatican Tickets & Tours, Magdalena Petrusic, menjelaskan bahwa data pencarian yang ia lakukan pada saat itu menunjukkan pola yang berbeda dari biasanya.

“Kami terbiasa melihat lonjakan dalam pencarian pariwisata atau acara ketika seorang tokoh agama besar meninggal. Tapi kali ini berbeda. Orang-orang tidak merencanakan perjalanan—mereka mencari pertobatan,” ujar Petrusic.

Ia juga mengatakan bahwa hal itu menandai adanya fenomena spiritual yang dipicu oleh momen terakhir dari sosok yang dikenal, serta kematian yang mendadak dari Paus Fransiskus. Fransiskus dikenal luas karena kerendahan hatinya, seruan untuk keadilan ekologis, dan penekanan pada belas kasih ketimbang penghakiman. Kepemimpinannya ditandai oleh tindakan-tindakan sederhana seperti membayar sendiri tagihan hotelnya atau membasuh kaki para pengungsi.

Minat spiritual generasi muda

Dikutip dari Zenit News, laporan bertajuk The Quiet Revival yang diterbitkan oleh Bible Society mencatat bahwa minat terhadap Kekristenan, khususnya di kalangan generasi muda (usia 18–34 tahun) mengalami peningkatan signifikan.

Pada tahun 2018, hanya 23 persen dari kalangan ini yang menyatakan tertarik pada praktik agama Katolik. Pada tahun 2024, angka tersebut meningkat menjadi 41 persen. Sosiolog agama dari Universitas Oxford, Dr. Alina Meredith menyatakan bahwa tren ini menunjukkan perubahan spiritualitas pada generasi muda.

“Orang-orang dulu mengira generasi muda akan meninggalkan iman. Namun, itu hanya setengah benar. Yang terjadi bukan penolakan terhadap keyakinan, tetapi terhadap ritual yang dianggap kosong. Generasi muda kini beralih ke bentuk ekspresi iman yang memiliki tujuan,” kata Meredith.

Dikutip dari laman CatholicVote, sejumlah keuskupan di Amerika Serikat dan juga Prancis mengatakan bahwa jumlah umat Katolik yang bergabung dengan Gereja selama Misa malam mencapai rekor tertinggi. Fenomena ini menunjukkan bahwa ketertarikan terhadap iman Katolik bukan hanya terjadi secara digital, tetapi juga tercermin secara nyata dalam komunitas dan ritual keagamaan.

Meningkatnya ketertarikan orang pada agama Katolik hendaknya juga menjadi sebuah langkah bagi institusi Gereja Katolik untuk semakin bersemangat untuk berkatekese dan menunjukkan cara hidup yang mencerminkan cinta kasih, kerendahan hati dan kesederhanaan.***




Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT