Rasul PSE Paroki St Eduardus Watunggong menggalakkan gerakan pelatihan pembuatan eko enzyme dan pupuk organik menjawab kebutuhan umat.
ParokiStEdaurdus - Rasul Pastoral Sosial Ekonomi (PSE) Paroki St Eduardus Watunggong mulai bergerak dalam aksi pastoral ekologi integral 2024.
Pada hari Jumat 17 Mei 2024, sesuai dengan jadwal katekese aksi, Rasul PSE bersama mulai melakukan kegiatan awal pembuatan Eko Enzyme, jadam dan pupuk JLF di Komunitas Basis Gerejawi (KBG) Tabut Perjanjian, Tana Wara.
Pastor Paroki St Eduardus Watunggong, RD Laurensius Teon (RD Laurens) bersama Pastor rekan RD Agustinus Sunday Cakputra (RD Sandy) mengambil bagian dalam kegiatan tersebut. RD Laurens sekaligus tampil sebagai nara sumber dan Trainer (pelatih) dalam aksi ekologi.
RD Laurens dalam kegiatan pelatihan tersebut menyampaikan materi secara gamblang dalam kalimat sederhana yang kemudian langsung diaplikasikan dengan prakteknya.
Bahan-bahan yang digunakan pun tidaklah mahal. Bahan dasarnya berupa dedaunan kering, kulit buah, rumput-rumputan, air, tanah, madu dan garam untuk seluruh prosesnya.
Bahan untuk Eko Enzyme berupa kulit buah-buahan, sayuran dapur yang tidak dipakai, gula merah dan air. Perbandingannya menggunakan sistem 10,3,1 (sepuluh liter air, 3 kg kulit buah dan sayuran serta 1 kg gula merah). Ketiga unsur tersebut dicampur dan fermentasi selama kurang lebih 3 bulan untuk panen.
Buah yang tidak diperkenankan untuk pembuatan Eko Enzyme adalah kelapa, advokat dan durian karena ketiga jenis tersebut mengandung minyak.
Eko Enzym sekarang multifungsi, seribu fungsi. Ada Eko Enzyme untuk diminum yang mendeteksi penyakit di dalam tubuh dan ada jenis untuk menyembuhkan penyakit kulit, berfungsi sebagai pupuk juga bisa untuk mempercantik wajah, serta masih banyak lagi manfaatnya.
Selain praktek Eko Enzyme, RD Laurens juga mengajak umat untuk praktek juga pembuatan jadam dan pupuk JLF.
Bahan untuk jadam dan JLF diambil dari alam, berupa dedaunan kering, tanah dan air. Semuanya dicampur untuk fermentasi.
RD Laurens yang menguasai tentang ilmu pertanian dan peternakan tersebut mengungkapkan bahwa dirinya mau supaya setiap keluarga bisa memproduksi sendiri pupuk dan Eko Enzyme.
“Saya sangat berharap dan bermimpi agar semua keluarga di Paroki St Eduardus Watunggong ini memiliki kemampuan memproduksi pupuk, jadam dan Eko Enzyme, minimal untuk kebutuhan keluarga. Jika memungkinkan maka bisa untuk dipasarkan.
Jadam dan JLF adalah pupuk organik yang diproduksi secara sederhana dari bahan yang gampang didapat.
Umat yang hadir pada kesempatan tersebut di bawah koordinator Ketua KBG Sirilus Mungga tampak sangat antusias mengikuti kegiatan pelatihan tersebut.
Sebagai informasi, kegiatan prajtek pembuatan Eko Enzyme, jadam dan pupuk organik JLF sudah dijadwalkan dan akan berlangsung hingga bulan Agustus 2024 khusus untuk KBG-KBG di Stasi Pusat Paroki. Sementara untuk Stasi luar paroki akan dibuatkan jadwal lain.***