Paus Leo XIV Ajak Kita Khususkan Hari ini Sebagai Hari Doa dan Puasa untuk Perdamaian Dunia

Dunia kita saat ini sedang dalam kekacauan yang dirasa tak berujung karena ulah manusia yang tak berprikemanusiaan. Melihat hal tersebut, Paus Leo XIV mengajak kita semua untuk mengkhususkan hari ini dalam doa dan puasa bagi terciptanya perdamaian dunia untuk mencapai ketenteraman dan kebahagiaan bersama.

Paus Leo XIV menyerukan agar seluruh umat beriman melakukan puasa dan doa untuk perdamaian dunia pada hari ini

Hari ini merupakan suatu waktu khusus yang dikhususkan untuk doa dan puasa. Doa dan puasa yang dimaksud merupakan ajakan Pimpinan tertinggi Gereja Katolik, Paus Leo XIV untuk perdamaian dunia. Gereja melihat dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja, terjadi kekacauan, peperangan dan kelaparan di mana-mana.

Doa dan puasa menjadi salah satu bentuk dan wujud solidaritas tertinggi bagi dunia dengan segala kekacauannya saat ini. Maka, seluruh dunia diajak untuk boleh melaksanakan ajakan Paus Leo ini semata-mata untuk ketenangan kehidupan dan perdamaian yang didambakan setiap orang.

Paus Leo menyerukan umat Katolik dan semua orang beriman untuk bersatu dalam doa dan puasa demi perdamaian dunia pada Jumat, 22 Agustus mendatang. Seruan ini muncul di tengah eskalasi konflik bersenjata yang masih melanda Timur Tengah, Ukraina, dan berbagai kawasan lain.

Paus asal Amerika Serikat itu menekankan pentingnya memohon kepada Tuhan agar menghadirkan perdamaian dan keadilan, sekaligus menghapus air mata mereka yang menderita akibat perang.

Sejak terpilih pada 8 Mei lalu menggantikan mendiang Paus Fransiskus, Paus Leo telah berkali-kali menyerukan penghentian konflik, khususnya di Ukraina. Bahkan, salah satu langkah pertamanya sebagai Paus adalah menghubungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, sebelum akhirnya bertemu langsung pada Juli lalu.

“Dunia kita terus terluka oleh perang di Tanah Suci, di Ukraina, dan di banyak wilayah lain. Karena itu, saya mengajak seluruh umat beriman untuk menjadikan 22 Agustus sebagai hari doa dan puasa,” ungkap Paus Leo dalam audiensi umum mingguan di Vatikan, Rabu (20/8/2025).

Dalam tradisi Katolik, puasa merupakan wujud kedekatan dengan Allah yang dijalani menjelang perayaan-perayaan iman penting. Tahun lalu, Paus Fransiskus juga sempat mengadakan hari khusus doa dan puasa untuk menandai satu tahun pecahnya perang Israel-Hamas.

Sesungguhnya, perdamaian menjadi tanggungjawab bersama untuk mewujudkannya kemudian menjaga dan merawatnya agar terus bertumbuh menjadi kekayaan segala bangsa. 

Dengan seruan ini, Vatikan berharap seluruh umat, tanpa memandang latar belakang agama, dapat bersatu dalam satu tekad: berdoa bagi dunia yang lebih damai.***


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT