Moderasi Beragama Sebagai Geliat Pembebasan; Pengembangan Kampung Moderasi Beragama

RD. Agustinus Sunday Cakputra, Pastor Rekan Paroki St. Eduardus Watunggong mewakili tokoh agama Katolik hadir sebagai salah satu nara sumber pada kegiatan pengembangan kampung moderasi beragama yang diselenggarakan FKUB Manggarai di Kecamatan Reok-Manggarai, NTT.

RD. Sandy ketika tampil sebagai nara sumber pada kegiatan moderasi beragama FKUB Kec. Reok, Manggarai, NTT

Kementerian Agama melalui Kantor Kementrian Agama Kabupaten Manggarai, NTT menyelenggarakan kegiatan moderasi beragama dalam lintas agama bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) pada Rabu 07 Agustus 2024.

Kegiatan yang mengangkat tema Pengembangan Kampung Moderasi Beragama dilaksanakan di Kelurahan Baru, Kecamatan Reok, Manggarai-NTT. 

Gereja Katolik mendapat kesempatan untuk hadir pada kegiatan bernas tersebut dan didapuk sebagai salah satu nara sumber atau pemateri. RD. Agustinus Sunday Cak Putra (RD. Sandy) ditunjuk oleh Vikep Kevikepan Reo untuk membawakan materi pada moment berahmat itu.


RD. Sandy mengangkat judul "Moderasi Beragama Sebagai Geliat Pembebasan" menurut Gereja Katolik yang membicarakan tentang beragama secara moderat dengan tetap memperhatikan keutamaan-keutamaan hidup beragama dalam nuansa kebebasan tanpa harus terikat atau takut.

Berbicara soal toleransi merupakan sebuah kondisi dan situasi yang sudah biasa bahkan kita terus menodai toleransi tersebut dengan paham-paham atau tindakan radikal dan anarkis. Paham radikal dan anarkis sering mencederai toleransi hidup beragama di Indonesia sehingga kita membutuhkan sebuah gerakan baru "gerakan kampung moderasi beragama. 

Moderasi beragama merupakan cara pandang dan perilaku dalam hal keyakinan, moral dan watak yang mengedepankan keseimbangan di tengah keberagaman dan kebhinekaan yang melingkupinya.

Setidaknya, ada sembilan nilai moderasi beragama yang sedang dipromosikan pemerintah dalam kehidupan berbangsa dan beragama, yakni melindungi martabat kemanusiaan, membangun kemaslahatan umum, adil, berimbang, taat konstitusi, toleran, anti kekerasan, komitmen kebangsaan, dan menghargai tradisi lokal.

Contoh sikap moderat yang bisa dilakukan adalah bersikap terbuka terhadap segala kritikan dan masukan yang bersifat membangun, rendah hati, berpikir rasional, saling menghormati (toleransi) dan tidak menggunakan kekerasan.

Contoh lain dari toleransi dalam moderasi beragama adalah saling menghargai hak individu untuk memilih keyakinan dan cara hidup yang mereka anut. Tidak jarang kita melihat pernikahan antar agama yang diadakan dengan penuh kerukunan dan rasa saling menghormati.

Pada prinsipnya moderasi beragama bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai beragama secara moderat dan saling menghargai hak tiap-tiap insan untuk memilih keyakinan serta cara hidup yang mereka anut. Konsep ini dijalankan secara universal, menjadi jembatan kerukunan umat di dunia.

Empat ciri-ciri moderasi beragama yang harus dimiliki dalam diri seseorang yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, dan menghargai budaya.


Ada empat pilar di dalam moderasi beragama, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika. Hal tersebut dikarenakan konsep moderasi beragama dapat menciptakan sikap toleransi antarumat beragama sehingga persatuan dan kesatuan bisa terjadi.

RD. Sandy menyajikan materinya dengan baik dan berbicara banyak tentang pentingnya saling menghargai, saling menghormati kebebasan tetapi tidak boleh lengah pada paham-paham radikal, ekstrem yang kapan saja bisa masuk dan merusak moderasi beragama yang sementara berjalan ini. 

Imam muda tersebut mengajak peserta yang hadir untuk terus memupuk sikap moderat dalam kehidupan beragama untuk menghindari gesekan-gesekan keagamaan yang berujung pada pertikaian dan permusuhan antar saudara sebangsa-setanah air.

Kegiatan kampung moderasi dihadiri tokoh-tokoh dan utusan lintas agama termasuk ketua Orang Muda Katolik (OMK) Paroki St. Eduardus Watunggong, Emanuel Padriano yang dengan antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan yang disiapkan panitia penyelenggara.*** 





Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT