"Memahami Kehendak Allah dalam Doa dan Melayani" , Renungan Harian 21 Mei 2024

MENIMBA INSPIRASI SABDA TUHAN

Sikap Berdoa

Renungan, 21 Mei 2024

Yak. 4:1-10

Mrk. 9:30-37 


"Memahami Kehendak Allah

dalam Doa dan Melayani" 


Ungkapan keberimanan yang paling lazim dari seseorang ialah berdoa. Secara umum doa adalah komunikasi, atau dalam definisi klasik "berbicara kepada Allah" atau "berbicara dengan Allah." Tentu, definisi ini adalah sebagian kecil daru berbagai definisi yang lain tetapi intinya adalah manusia dengan Allah. Karena dipahamj sebagai kominikasi personal dan komunal, maka doa sering dimengerti sebagai media mendapat sesuatu dari Allah. Banyak orang berdoa dengan melulu menyampaikan permohonan tanpa memperhatikan aspek syukur, penyembahan, tobat. Sehingga doa itu dipahami sebagai ungkapan permohonan. 

Rasul Yakobus dalam suratnya menasihati kita bahwa berdoa bukan untuk memenuhi dan memuaskan hawa nafsu, atau memenuhi keinginan manusiawi. Doa mesti dimengerti secara menyeluruh. Ada aspek penyembahan, tobat, syukur, dll. Itu artinya; dalam doa kita Tuhan hadir dengan segala kebesaranNya, mendengar dan berkomunikasi dengan kita dengan segala kuasaNya. Karena itu, rasul Yakobus pun menasihati supaya kita mentahirkan diri, menyucikan hati, rendah hati dihadapan Tuhan. Dengan menggenapi aspek-aspek itu, kita menyadari dengan sungguh kehadiran Allah. Doa itu juga mesti membiarkan Allah berbicara dengan kita, bukan hanya kita saja. Allah berbicara, dengan itu pub kita memahami kehendakNya kepada Kita. 


Hal serupa ditegaskan dalam Injil bahwa Allah tidak membawa kita pada sebuah jabatan mentereng yang kemudian menganggap diri paling tinggi dari yang lain. Justru kebesaran itu semakin nyata jika kita bersikap rendah hati satu terhadap yang lain tanpa memilah milah. Artinya, ada orientasi kemanusiaan yang hendak Allah tunjukkan. "Barang siapa menerima serang anak seperti ini dalam namaKu, dia menerima Aku." Artinya melihat siapapun tidak perlu tanpa alasan untuk menghindar dalam melayani dan menerimanya. Bagamaimana pun modelnya, jabatannya, karirnya, dsb mesti dilayani sama seperti Yesus menebus manusia tanpa alasan dalam kategori-kategori. Apabila melayani dengan sungguh, itu adalah doa yang mencakup keseluruhan aspek berdoa. Artinya jika kita tahu memperhatikan yang lain dalam semangat pelayanan dan kerendahan hati, adalah bentuk doa yang mencakup berbagai aspek berdoa itu sendiri. Jadi, mari kita berdoa, dan mari kita melayani. Jika berdoa dan melayani dalam semangat kerendahan hati berjalan bersama , betapa sempurnanya doa itu. 


Tuhan memberkati.


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT