MENIMBA INSPIRASI SABDA TUHAN
Renungan Harian, Minggu 12 Mei 2024 (Hari Minggu Paskah VII
Hari Komunikasi Sosial Se-Dunia ke 58
Kecerdasan Artifisial dan Kebijaksanaan Hati
Bacaan I : Kis, 1:15-17.20a.20c-26
Bacaan II : 1Yoh 4:11-16
Injil : Yoh 17:11b-19
Komunikasi yang Memerdekakan
“Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita dan kasihnya sempurna di dalam kita.”
Allah adalah kasih. PadaNya definisi kasih paling sempurna. Pengenalan akan Allah adalah pengenalan akan kasih yang sempurna. Bukti pengenalan itu ialah pribadi Yesus Kristus sebagai representasi sempurna kasih Allah melalui tindakan tindakan penyelamatan dan karya-karya sosialNya. Karena itu, untuk mengenal kasih sempurna, kenalilah Allah dan alamilah kehadiranNya dalam diri kita.
Kehadiran kristus di tengah dunia sebagai tanda kasih Allah adalah bentuk komunikasi kasih Allah yang memerdekakan manusia. Allah tidak menggunakan media lain untuk berkomunikasi dengan manusia, melainkan dengan menghadirkan PuteraNya sebagai representasi sempurna kehadiranNya. Yesus menjadi sarana komunikasi dengan Allah. Hal ini disempurnakan dengan pernyataan Yohanes, “Bapa telah mengutus PuteraNya ke dalam dunia untuk menjadi juru selamat dunia.” atau kata Yesus, “ sama seprti Engkau telah mengutus Aku, demikianlah juga aku mengutus mereka ke tengah dunia". pengenalan Allah akan dunia dengan kehadiranNya secara lansung yaitu dalam diri Yesus Kristus. melaluiNya tindakan penyelamatan Allah bekerja sempurnya karena keterlibatan lansung dan komunikasi yang terjalin secara sempurna. Allah tidak membutuhkan media lain, tetapi cukup dengan kehadiran secara nyata dan membebaskan.
komunikasi dalam pengertian sebagai orang beriman mesti berdasar pada komunikasi Allah dengan dunia atau manusia. Komunikasi itu berciri manusiawi, ada keterlibatan manusia secara lansung, ada kedekatan, ada pembicaraan lansung, ada sentuhan, ada perasaan, dan sebagainya. Komunikasi seperti itu membahasakan kasih yang memerdekakan. Artinya, segala hal bisa tersampaikan dan terselesaikan apabila berhadapan dengan pribadi-pribadi berjiwa, ada ekspresi lansung, ada ketenangan, dan sebagainya. Bisa saja cukup dengan kehadiran, orang lain akan merasa tenang dan bahagia. Itulah komunikasi yang manusiawi.
Akan tetapi dewasa ini komunikasi sepurna amat sedikit ditemui sebagai imbas dari perkembangan teknologi. Perlu diketahui, komunikasi Tuhan dengan manusia bukan dengan TV, WA, FB, Telepon, IG, VC, dsb, tetapi dengan kehadiran Kristus yang menyelamatkan. Maka kahadiran tetap menjadi komunikasi yang ideal melampaui media-media. Walaupun kehadiran media-media membantu komunikasi, hendaklah digunakan secara proporsional bukan seutuhnya menggunakan media komunikasi menggantikan kehadiran.
Paus Fransiskus mengingatkan kita sekalian akan bahaya kecerdasan buatan (artifisial Inteligent) yang menjadi generasi media komunikasi terbaru. Kehadirannya memudahkan tetapi kita akan terlena sampai pada titik menusia tidak lagi memiliki kemampuan karena diganktikana oleh mesih banhkan kemanusiaan disepelekan. Pribadi tertentu dijadikan objek berita bohong, polusi pikiran karena narasi salah yagn disebarluaskan,dan sebagainya. Untuk itu, Paus Fransiskus mengajak kita untuk bijak menggunaan media sosial dan tidak meniadakan relasi manusia dan perjumpaan personal. Pada Hari Minggu Komunikasi Sosial Sedunia yang ke-58 ini, Paus mengajak kita untuk merefleksikan komunikasi itu dan bergerak menuju komunikasi yang sungguh manusiawi (dan memrdekakan).