Kisah Inspiratif Kapak, Gergaji, Palu dan Api

Kita diciptakan dengan kekuatan dan kelemahan masing-masing dengan tujuan agar kita saling mengisi dan kehidupan bersama. Kisah Kapak, gergaji, palu dan api merupakan sebuah cerita inspiratif untuk kita contohi bagaimana kerendahan hati dan kelemahlembutan serta kasih mengalahkan sesuatu yang keras, terutama hati yang membatu.

Ilustrasi gambar Kapak, Gergaji, Palu dan Api

Alkisah suatu ketika kapak, gergaji, palu dan nyala api sedang melakukan perjalanan bersama-sama. Di suatu tempat perjalanan mereka terhenti karena terdapat sepotong besi baja yang tergeletak menghalangi jalan. Mereka berusaha menyingkirkan baja tersebut dengan kekuatan mereka masing-masing.

"Itu bisa aku singkirkan" kata kapak. Pukulan-pukulannya keras sekali menghantam baja yang kuat dan keras juga itu. Tapi tiap bacokan hanya membuat kapak itu semakin tumpul sendiri sehingga sampai ia berhenti.

"Sini biar aku yg urus" kata gergaji. Dengan gigi-gigi yang tajam tanpa perasaan, iapun mulai menggergaji. Tapi alangkah kaget & kecewa ia, semua giginya jadi tumpul dan rontok.

"Apa kubilang" kata palu. Kan aku dah ngomong, kalian takan bisa. Sini, sini ditunjukkan caranya" Tapi baru sekali ia memukul, kepalanya terpental sendiri, dan baja tetap tak berubah.

"Boleh aku coba?" tanya nyala api. Dan iapun melingkarkan diri, dengan lembut menggeluti, memeluk dan mendekapnya erat-erat tanpa mau melepaskannya. Baja yang keras itupun meleleh dan cair.

............

Sahabat, ada banyak hati cukup keras untuk melawan kemurkaan dan amukan kemarahan demi harga diri. Akan tetapi jarang ada hati yang tahan melawan api cinta kasih yang hangat.

Betapa arif dan bijak ada dalam sebuah kelembutan dan kehangatan, seperti api cinta kasih mencairkan hati yang dingin. Ah.... tak ada yang tahan menampik cinta dan kasih sayang.

Hatimu yang mudah merasa kasihan itu tidak lemah, tetapi justru tanda bahwa engkau adalah jiwa yang disiapkan bagi peran pelayanan yang besar.

Hati yang kasar dan kejam tidak akan mampu mengemban tugas untuk membahagiakan sesama.

Hatimu yang mudah pedih melihat penderitaan sesama itu adalah rahmat Tuhan.

Bersyukurlah, dan segeralah gunakan rahmat itu dalam pekerjaan yang membahagiakan banyak orang.

Setiap orang dilahirkan dengan kekuatan berbeda-beda, dirahmati, dibekali dengan hal-hal baik yang kelak menjadi berkat bagi diri sendiri dan sesama. Oleh karena itu, hendaklah kita senantiasa bersikap rendah hati dalam segala tindakan/bersikap yang kemudian membawa kebahagiaan bagi banyak orang. 

Lakukanlah segala sesuatu yang baik, meskipun itu adalah hal paling kecil dengan cinta yang paling besar.***




Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
AGENDA
LINK TERKAIT