MENIMBA INSPIRASI SABDA TUHAN
1Kor 5:1-8
Luk. 6:6-11
Hari ini Kitab Suci menyampaikan dua gagasan besar tentang hidup sebagai orang beriman. Dalam Injil disampaikan bahwa Kasih tidak pernah dibatasi oleh aturan-aturan manusia. Lebih jelasnya ialah berbuat kasih tidak dibatasi oleh aturan aturan dan kategori kategori tertentu. Peristiwan penyembuhan pada hari sabat menimbulkan rasa geram orang Farisi dan ahli Taurat terhadap Yesus. Bisa dilihat bahwa Yesus tidak peduli terhadap aturan manusia yang membatasi perbuatan kasih, yaitu menyembuhkan. Yesus bertindak atas dasar kasih dan dari hati yang berbela rasa. Di samping itu, orang Farisi berusaha memperketat aturan dengan berusaha mempersalahkan Yesus. Bisa dikatakan, orang Farisi tidak lagi mengutamakan hati dalam menjalankan agama, tetapi perhitungan perhitungan tertentu yang membawa keuntungan untuk diri sendiri.
Sejalan dengan itu, rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Korintus mengajak umat korintus untuk hidup berdasarkan keinginan Roh, bukan daging. Yesus menghendaki adanya pembaharuan dalam hidup, meninggalkan yang lama dan hidup secara baru dalam Kristus. Hidup dalam Kristus berarti hidup berdasarkan Roh. Di dalamnya kita dipenuhi kedamaian, kemurnian dan kebenaran.
Bagi kita, dua gagasan Sabda Tuhan di atas saling mengandaikan satu sama lain. Ajakan Yesus untuk hidup dalam Roh membuka hati kita akan kebenaran dan lebih banyak berorientasi pada kasih. Maka, tindakan kasih Yesus dalam Injil adalah bentuh hidup berdasarkan Roh, bukan daging.
Supaya semua itu bisa tercapai, kita mesti memenuhi diri dengan Sabda Tuhan dan membangun kedekatan dengan Dia. Semakin dekat dengan Kristus, semakin kita hidup dalam kebenaran dan kasih. Semakin kita mewartakan Kristus, semakin kita hidup dalam kebenaran dam kasih. Maka, itulah yang dikatakan hidup dalam Roh, ketika kita berorientasi pada kebenaran dan kasih.
Tuhan memberkati.