Gereja yang Katolik, Katekese Iman Zaman Now

Salah satu sifat Gereja adalah Katolik yang menjadi ciri khas dalam Gereja Kristus yang didirikan di atas "batu karang" ( St. Petrus) yang kemudian mengalami perkembangan pesat sepanjang perjalanannya sesuai dengan Sabda Yesus bahwa alam maut tidak akan menguasainya. Gereja yang Katolik terbuka bagi seluruh bangsa dengan pewartaannya yang universal bukan kepada orang-orang tertentu.

Gereja Katolik

Gereja Kristus yang sesungguhnya adalah Gereja Katolik yang didirikan langsung oleh Yesus Kristus di atas dasar "Batu Karang" (Rasul Petrus) dengan amanat yang jelas dan pasti yakni untuk untuk menggembalakan domba-domba Kristus (gembalakanah domba-domba-Ku).

Amanat Kristus tersebut kemudian dilanjutkan dengan penyebaran Injil/Kabar Gembira tentang keselamatan dalam sebuah Gereja yang universal, yakni melingkupi seluruh bangsa, mencakup semua orang yang beriman kepada Kristus.

Ke-universal-an Gereja ini kemudian menjadi salah satu sifat khas Gereja yang disebut Katolik. Dalam perjalanannya, Gereja Katolik mengalami banyak tantangan, rintangan yang menghalangi penyebaran Injil namun kemudian semua tantangan dimaknai sebagai proses pembentukan dan pendewasaan di dalam tubuh Gereja Katolik.

Dengan sifat katolik ini dimaksudkan bahwa Gereja mampu mengatasi keterbatasannya sendiri untuk berkiprah ke seluruh penjuru dunia. Gereja itu katolik karena ajarannya dapat diwartakan kepada segala bangsa dan segala harta kekayaan bangsa-bangsa dapat ditampungnya sejauh itu baik dan luhur.

Di mana ada uskup, disitu ada jemaat, seperti dimana ada Kristus disitu ada Gereja Katolik.(ungkapan St. Ignatius dari Anthiokia). Yang di maksud ialah dalam perayaan Ekaristi, yang dipimpin oleh uskup, hadir bukanlah jemaat setempat tetapi seluruh Gereja. "Gereja katolik yang satu dan tunggal berada dalam gereja-gereja setempat dan terhimpun daripadanya (LG 23)".

Gereja selalu "lengkap", penuh. Tidak ada Gereja setengah-setengah atau sebagian. Geeja setempat, baik keuskupan maupun paroki bukanlah "cabang" Gereja Universal. Setiap Gereja setempat, bahkan setiap perkumpulan orang beriman yang sah, merupakan seluruh Gereja. Gereja tidak dapat dipotong-potong menjadi "Gereja-Gereja bagian".

Kata "Katolik" selanjutnya juga dipakai untuk menyebut Gereja yang benar, Gereja universal yang dilawankan dengan sekte-sekte. Dengan demikian kata "katolik" mendapat arti yang lain :"gereja disebut Katolik, karena tersebar diseluruh muka buni dan juga karena mengajrkan secara menyeluruh dan lengkap segala ajaran iman tertuju kepada sesama manusia, yang mau disembuhkan secara menyeluruh pula" (St. Sirilius dari yerusalem).

Sejak itu kata "Katolik" tidak hanya mempunyai arti geografis, tersebar keseluruh dunia, tetapi juga "menyeluruh", dalam arti "lengkap", berkaitan dengan ajarannya, serta "terbuka" dalam arti tertuju kepada siapa saja. Pada abad ke 5 masih ditambahkan bahwa gereja tidak hanya untuk segala bangsa, tetapi juga untuk segala Zaman.

Pada zaman reformasi kata "Katolik" muncul lagi untuk menunjuk pada Gereja yang tersebar dimana-mana, dibedakan dengan Gereja-gereja Protestan. Sejak itu pula kata "Katolik" secara khusus dimaksudkan umat kristen yang mengakui Paus sebagai pemimpin Gereja Universal, tetapi dalam syahadt kata "Katolik" masih mempunyai arti asli "universal" atau "umum". Ternyata universal pun mempunyai dua arti, yang kuantitatif dan kualitatif.

Dalam Konsili vatikan II tidak lagi memusatkan Gereja sebagai kelompok manusia yang terbatas, melainkan kepada Gereja sebagai sakramen Roh Kristus. "kekhatolikan" Gereja berarti bahwa pengaruh dan daya pengudus Roh tidak terbatas pada para anggota Gereha saja, mealinkan juga terarah kepada seluruh dunia. dengan sifat "katolik" dimaksudkan bahwa Gereja mampu mengatasi keterbatasannya sendiri akrena Roh yang berkarya di dalamnya. Oleh karena itu yang "katolik" bukanlah hanya Gereja universal, melainkan juga setiap anggotanya sebab di dalam jemaat hadirlah seluruh Gereja.

Gereja Kristus itu sungguh hadir dalam semua jemaat beriman setempat yang sah, yang mematuhi para gembala mereka, dan dalam Perjanjian Baru disebut Gereja(Lih. Kis 8:1; 14:22-23; 20:17). Gereja-Gereja itu ditempatnya masing-masing merupakan umat baru yang dipanggil oleh Allah, dalam Roh Kudus dan dengan sepenuh-penuhnya (lih 1Tes 1:5). Di jemaat-jemaat itu, meskipun sering hanya kecil dan miskin, atau tinggal tersebar, hiduplah Kristus; dan berkat kekuatan-Nya terhimpunlah Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik(Lih. S. AGUSTINUS, Melawan faustus, 12, 20: PL 42, 265; Kotbah 57,7: PL 38, 389) (LG 26).

Menjadi Katolik tidak hanya hidup baru dengan agama Katolik dan ajaran Katolik, tetapi menjadi manusia yang sungguh-sungguh baru. Menjadi orang beriman Katolik berarti menjadi percaya dan menyerahkan dirinya secara utuh dan penuh kepada Yesus Kristus.

Panca tugs Gereja meliputi: menghidupkan peribadatan yang menguduskan (Leiturgia), mengembangkan pewartaan Kabar Gembira (Kerygma), menghadirkan dan membangun persekutuan (Koinonia), memajukan karya cinta kasih/pelayanan (Diakonia) dan memberi kesaksian sebagai murid Tuhan Yesus Kristus (martyria)

Misi Gereja adalah untuk mewartakan kehadiran-Nya dan melayani-Nya di mana pun Ia berada. Itulah sebabnya Gereja Katolik mengajarkan bahwa kita diselamatkan oleh iman di dalam Kristus, namun iman itu, agar menjadi nyata, harus diwujudkan dalam apa yang kita lakukan.

Saat ini, Gereja Katolik merupakan Gereja Kristen terbesar di dunia dengan jumlah umat terbaptis sedunia mencapai 1,4 miliar jiwa pada tahun 2023.

Selain Gereja Latin (Katolik Roma), Gereja Katolik memiliki 22 Gereja Ritus Timur atau disebut juga sebagai Gereja Katolik Timur. Semua Gereja berikut ini adalah Gereja-gereja Partikular Ritus Timur (Katolik Timur) dari Gereja Katolik.

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT