"Dipilih untuk Berbuah", Renungan Harian Selasa, 14 Mei 2024 (Pesta St. Matias Rasul)

MENIMBA INSPIRASI SABDA TUHA

Santo Matias Rasul

Renungan Harian, Selasa 14 Mei 2024

Kis, 20:17-27

Yoh, 17:1-11a



Hari ini Gereja sejagat merayakan Pesta Santo Matias Rasul. Dalam Kisah Para Rasul, St. Mathias dipilih bergabung dalam kelompok para rasul menggantikan Yudas Iskariot. Proses pemilihan ini berlansung sangat menarik, tidak hanya pilih berdasar pada pertimbangan-pertimbangan kemampuan, tetapi terlebih dahulu para rasul berdoa mendengar dan memahami kehendak Allah dalam pemilihan itu. Bagi para rasul, terpilihnya Mathias adalah kehendak Allah, dan Allahlah yang memilih dan menentukan. Para rasul tentu berpegang pada perintah Injil, "Bukah kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu." Dalam hal ini, kecemasan para rasul akan situasi mereka yang kekurangan anggota sungguh didengarkan Allah dan direspon dengan sempurna.
Keterpilihan St. Mathias melekat erat dengan tugas perutusan, "Aku mengutus kamu supaya berbuah." Para rasul telah membuktikan buah buah perutusan mereka yaitu berdiri dan bertahannya Gereja hingga kini. Lagi lagi, bukan semata-mata karena kemampuan para rasul tetapi pertama -tama karena penyertaan dan kehendak Allah sendiri. Para rasul bersaksi dengan kesadaran utama ialah mereka diutus Allah dan disertai olehNya sampai kapanpun. Gereja pun selalu disertai Tuhan sampai kapanpun, walau diterpa berbagai penolakan, penganiayaan, dan beragam tindakan anarkis yang kita rasakan akhir-akhir ini.
Melalui Injil hari ini, kita bisa memahami bukti kasih Allah ialah penyertaan yang tiada hentinya bagi Gereja.
Hal itu mesti didukung dengan karya-karya kita yang berorientasi usaha pembebasan demi kemuliaan Allah dan perluasa Kerajaan Cinta Kasih Allah. Setiap bentuk karya yang menyelamatkan orang lain, itu adalah karya kasih Allah dan Allah pasti menyertai kita. Untuk itu, supaya kita dipenuhi kasih Allah secara sempurna, mari kita melaksanakan perintah-perintah Tuhan secara sempurna. Tuhan telah memilih kita (melalui sakramen baptis) dan mengutus kita untuk berbuah.Yakin bahwa Tuhan menyertai kita.
Dalam dunia sekarang ini, karya karya kita tentu akan berhadapan dengan tantangan dunia yang semakin kompleks. Tantangan itu tentu mempertajam iman dan menguatkan semangat untuk melakukan karya-karya pembebasan.
Tuhan menyertai.

LINK TERKAIT