MENIMBA INSPIRASI SABDA TUHAN
Yes. 7:1-9
Mat.11:20-24
Allah adalah benteng perlindungan bagi umatNya. Dalam Mzm.48, kita mendengarkan bahwa Allah memperkenalkan diri sebagai benteng. Benteng tentu mempunyai karakteristik keras, kuat. Terdiri atas tembok raksasa, menara yang tinggi atau bangunan yang penuh dengan penjagaan ketat. Siapapun tidak bisa menembusi benteng itu, dan siapapun yang berada di dalamnya merasa aman, terlindungi, damai, dsb. Allah memperkenalkan diri sebagai benteng yang menghadirkan rasa aman, dan damai bagi umat manusia. Berbagai ancaman dari luar akan terhindarkan karena kekuantan Allah. Sampai kapanpun, Allah tetap menjadi benteng pertahanan kita yang menjamin keselamatan, kedamaian, keamanan.
Tentang hal itu, kitab Yesaya telah mempertegas bagaimana Allah menguatkan dan melindungi raja Ahas yang dipilihNya sendiri. Melalui Yesaya, Allah menguatkan Raja Ahas, "Teguhkanlah hatimu dan tinggallah tenang, jangan takut dan janganlah hatimu kecut....." Penguatan bagi Ahas ini dikala raja Aram hendak berperang melawan Yerusalem.
Yesaya pun juga meyakinkan bangsa israel bahwa perlindunga Allah tetap dan kerajaan mereka akan berdiri tegak. Kuncinya ialah percaya. Percaya pada Allah sang benteng kehidupan.
Hal ini pun juga dipertegas dalam bacaan injil. Tentu Allah adalah benteng yang menjamin keselamatan, kedamaian, keamanan bagi manusia. Untuk masuk dan memperoleh jaminan itu, perlu kepercayaan sebagaimana disampaikan Nabi Yesaya dan PERTOBATAN sebagaimana diterangkan dalan Injil. Percaya dan tobat membuka ruang bagi kita untuk tinggal selamanya dalam benteng (Allah). Yakin bahwa Dia akan menyertai kita sepanjang hidup. Dia telah milih kita sebagai anak-anakNya, maka Dia pun akan selalu meneguhkan kita dikala kecemasan menghantui atau dalam berbagai persoalan hidup.
Tuhan memberkati.