MENIMBA INSPIRASI SABDA TUHAN
Yes.10:5-7.13-16
Mat. 11:25-27
Hari ini Tuhan meneguhkan dan menggugah identitas kita sebagai orang beriman dengan sabdaNya. Tuhan meneguhkan dengan pengandaian dasar yaitu kita adalah alat di tangan Tuhan. Alat untuk melukis cinta kasih, kedamaian, kegembiraan, kesejahteraan di muka bumi. Sakramen pembaptisan telah meneguhkan identitas itu (sebagai alat di tangan Tuhan) dengan tugas perutusan menjadi imam, nabi, dan raja. Tiga tugas itu sebaliknya mempertegas identitas sebagai alat Tuhan untuk menjadi semakin nyata wajah Allah di muka bumi. Oleh karena itu, sebagus apapun alat, dan sehebat apapun fungsinya kalau tidak digunakan tidak berarti. Alat itu akan berarti kalau digunakan, difungsikan, dan membuahkan hasil.
Kitab Yesaya menggugah kita dalam identitas sebagai alat Tuhan. Kita telah diberi kuasa dan beragam kemampuan secara cuma-cuma dari Allah. Tidak ada alasan untuj memegahkan diri atau menyombongkan diri melamapui Allah sendiri. Asyur telah ditetapkan sebagai alatNya, namun dia lupa diri dan jatuh dalam dosa kesombongan. Asyur telah melenceng jauh dari maksud Tuhan. Asyur dipakai Tuhan untuk mendidik umatNya, tetapi justru memusnahkan umatNya karena keangkuhan. Dia justru merasa lebih dari Allah san bertindak atas nama kekuatan diri sendiri. Alhasil, Allah mempermalukan Asyur karena kesombongannya. Allah menimpakan kepada Asyur bencana yang dahsyat. Pertanian dan peternakan mereka dihancurkan dan hanya tinggal kenangan saja.
Bagi kita, kesombongan membuat kita tidak berarti dalam tugas sebagai alat Tuhan. Kita telah dianugerahi berbagai kemampuan, pekerjaan, jabatan, keistumewaan. Karena itu, gunakanlah anugerah itu melukiskan cinta kasih Allah di muka bumi dan membawa kebaikan, kedamaian bagi banyak orang. Kesombongan hanya akan membuat kita jatuh terpuruk, apalagi merasa diri tidak membutuhkan Allah. Okeh karena itu, setiap hari kita memilih merendah di hadapan Tuhan. Kita akan semakin sempurna dalam menjalankan tugas sebagai alat Tuhan, penyalur berkat bagi orang banyak. Semakin kita merendah, semakin banyak berkat mengilir.
Tuhan memberkati