MENIMBA INSPIRASI SABDA TUHAN
Ibr. 4:7-14
Mrk. 1:40-45
Karya pewartaan Yesus Kristus mempertajam kesadaran rohani masing masing pribadi. Yesus tidak saja melalukan mukjizat, tetapi membentuk kesadaran iman yang benar bagi orang beriman. Peristiwa pemyembuhan bagi orang kusta dalam Injil hari ini tidak saja sebuah aksi menyembuhkan. Yesus menekankan hal hal penting dalam beriman.
Pertama, adanya pengakuan. Si orang kusta menyadari bahwa Yesus (dengan kuasa ke-AllahanNya) mampu menyembuhkan penyakitnya. Bahasa "kalau Engkau mau......." adalah pernyataan membiarkan Yesus dengan kuasaNya menyembuhkan dia dari sakit kusta dan membiarkan inisiatif Allah bekerja dalam dirinya. Dibalik pernyataan itu, ada pengakuan yang besar akan kuasa Allah dalam diri Yesus Kristus. Yesus berkuasa menyembuhkan, dan hanya melalui Dia, Allah bekerja menyembuhkan dan membangkitkan kita.
Kedua, Yesus tergerak oleh belas kasihan. Ciri utama kekatholikan kita adalah cinta kasih. Yesus sekali lagi ingin menekankan cinta kasih sebagai penggerak dalam menyelamatkan orang lain. Tanpa kasih, yang ada adalah diri sendiri dan berbagai kepentingannya. Tanpa kasih pula, kita tidak mengalami Allah dan tidak mengenali mukjizat penyembuhanNya.
Ketiga, tobat, syukur dan hidup baru. Hal menarik dari peristiwa penyembuhan orang kusta dalam injil ialah ketika Yesus menyuruhnya menunjukkan diri pada para imam dan mempersembahkan bagi kesembuhan yang dialaminya. Persembahan itu menjadi tanda tobat, syukur, dan hidup baru. Dalam tradisi Yahudi persembahan itu menjad tanda tobat, penghapusan atas dosa-dosa. Dari tobat itu terungkaplah rasa syukur dan suatu hidup baru di dalam Allah. Perintah Yesus itu menjadi sebuah awal hidup baru dimana ada ungkapan iman, pertobatan, dan dalam semangat cinta kasih.
Oleh karena itu, Yesua tidak sekadar menyembuhkan, tetapi ada makna dan penekanan-penekanan tertentu dalam aksi itu untuk kehidupan orang beriman.
Bagi kita peristiwa penyembuhan orang yang sakit kusta memperdalam pemahaman kita akan kehadiran Allah dan perbuatan perbuatan besarNya pada kita. Setiap hari kita selalu merasakan kehadiran Allah dan mengalami cinta kasihNya dalam pertobatan dan penghapusan dosa. Dalam Ekaristi, kita mengalaminya secara sempurna. Karena itu, marilah kita mengalaminya terus menerus supaya korban Kristus dalam Ekaristi membaharui dan membuat kita hidup secara baru.
Tuhan Memberkati.