Santo-santa Tanggal 9 Mei, Orang Kudus Katolik

Hari ini Gereja katolik memperingati pesta orang kudus yang memiliki keistimewaan dan teladan hidup yang santa baik dan memancarkan kekudusan.

Santo Nicholas Albergati

Santo Nicholas Albergati


Santo Nicholas Albergati dilahirkan pada tahun 1373 di Bologna.

Keluarga Albergati adalah keluarga yang kaya-raya hingga mampu menyekolahkan Nicholas ke universitas ternama untuk belajar ilmu hukum.


Tetapi, setelah beberapa tahun belajar hukum, Nicholas mengundurkan diri dan memutuskan untuk menjalani hidup religius.

 

Di usianya yang keduapuluh, ia menggabungkan diri dengan Ordo Carthusian.

Pada tahun 1417, biarawan Carthusian ini dipilih menjadi uskup di keuskupan asalnya.

Nicholas sama sekali tidak mengharapkan hal ini.


Ia bahkan tak dapat percaya bahwa itu adalah kehendak Allah.

Tetapi, para superior berhasil meyakinkannya.

Umat menyayangi Uskup Nikolaus. Ia tinggal di sebuah rumah kecil yang sederhana.

Ia sendiri pun hidup bersahaja. Ia mulai mengunjungi umat di keuskupannya.

Pertama-tama, ia pergi kepada keluarga-keluarga yang paling miskin.


Ia berbincang dengan mereka dan membantu mereka dalam kebutuhan-kebutuhan mereka.

Ia memberkati rumah-rumah mereka. Umat amat bersyukur dan berterimakasih.

Pada tahun 1426, Uskup Nikolaus diangkat menjadi kardinal.


Ia dikenal bijaksana dan memiliki kehidupan rohani yang mendalam. Dua orang paus, Paus Martinus V dan Paus Egenius IV, meminta nasehatnya mengenai masalah-masalah penting Gereja.


Santo Nicholas juga mendorong umat untuk selalu belajar.

Ia sendiri menulis beberapa buah buku teologi.


Kardinal Nikolaus wafat secara mendadak pada tahun 1443 saat ia dalam suatu kunjungan ke kota Siena.

Paus Egenius IV kemudian menginstruksikan agar jenazahnya dibawa kembali ke Bologna.


Bapa Suci sendiri ikut ambil bagian dalam Misa Pemakaman dan menghantarnya ke liang lahat.

Ia mengabdikan dirinya dalam melayani Tuhan dengan cara hidup saleh.

Kesalehan dan sikap hidup yang baik mengantarnya menjadi kudus.***

 

Arti Nama

Berasal dari nama Yunani : Νικολαος (Nikolaos); yang berarti "Para pemenang".

Berasal dari kata νικη (nike) = "menang" dan λαος(laos) "Orang".

Variasi Nama

Nickolas, Nikolas (English), Nicolas (French), Nicolaus, Nikolaos (Ancient Greek), Nikola (Basque), Nikola, Nikolai (Bulgarian), Nicolau (Catalan).

Nikola, Nikica, Niko, Nikša (Croatian), Mikuláš, Mikoláš, Mikula, Nikola (Czech), Nikolaj, Claus, Klaus, Niels, Nikolaus (Danish), Nicolaas, Nikolaas, Klaas, Nick, Nico, Niek (Dutch).

Nicolau, Nico (Portuguese), Nicolae, Neculai, Nicu, Nicu or (Romanian), Nikolai, Kolya (Russian), Neacel, Nicol, Nichol (Scottish), Nikola, Nikica (Serbian), Mikuláš (Slovak).

Miklavž, Nikola, Nikolaj, Nik, Niko (Slovene), Nicolao, Nicolás, Nico (Spanish), Niklas, Claes, Klas, Nels, Nikolaus, Nils (Swedish), Mykola (Ukrainian).

 

Bentuk Pendek

Colin, Collin, Nic, Nick, Nicky (English).

Bentuk Feminim

Nichola (English (British)), Nicola (English), Nicole (French).


 Santo Sirilus dari Sasarea, Martir


Sirilus lahir di Kapadokia, Asia Kecil pada abad ke-3 dari sebuah keluarga kafir. Semenjak mudanya ia menjadi Kristen.

Ayahnya yang kafir itu menyiksanya dengan berbagai cara agar dia bisa murtad kembali. Meskipun demikian ia tetap teguh memeluk imannya. Ia memang sedih namun bukan karena perlakuan kejam ayahnya melainkan karena ayah tidak sudi mengerti akan keputusan kehendaknya.

Satu-satunya penguat hatinya adalah kata-kata Kristus ini: “Barang siapa yang mengasihi ayah dan ibunya lebih dari Aku, tak layak ia bagiKu”.

Perlakuan kasar ayahnya malah semakin menambah semangat imannya hingga berhasil menarik simpatik banyak temannya.

Oleh karena itu, ia diusir ayahnya dari rumah dan kemudian dihadapkan ke pengadilan karena imannya. Sedikitpun ia tidak takut ketika diancam oleh hakim.

Karena umurnya , ia dibebaskan dan diizinkan kembali ke rumah ayahnya untuk meminta maaf.

Tetapi hal ini ditolaknya dengan tegas. Katanya: “Karena imanku, saya telah diusir dari rumah oleh ayahku. Saya meninggalkan rumah dengan gembira, sebab aku mempunyai tempat tinggal lain yang lebih mulia yang sedang menantikan aku.” Sekali lagi hakim mencoba mengubah pikiran anak muda itu.

Sirilus diseret ke sebuah api unggun, seakan-akan hendak di bakar. Tetapi ia tidak gentar sedikitpun. Sebaliknya, ia memprotes penundaan hukuman atas dirinya.

Hakim merasa gagal mempengaruhi keputusan anak muda ini menjadi sangat marah dan menyuruh serdadu-serdadu memenggal kepalanya.***

LINK TERKAIT