Di mana saja Bonifasius berkhotbah, orang-orang bertobat diterima dalam pangkuan Gereja. Sepanjang hidupnya, ia mempertobatkan sejumlah besar orang. Sebagai ganti patung-patung berhala, Bonifasius mendirikan gereja-gereja dan biara-biara.
Santo Bonifasius
Rasul besar Jerman ini dilahirkan di Wessex, Inggris, antara tahun 672 dan 680. Ketika ia masih kecil, beberapa orang misionaris tinggal sementara waktu lamanya di rumahnya. Mereka menceritakan kepada Bonifasius segala sesuatu yang mereka lakukan. Para misionaris itu begitu gembira serta penuh semangat dalam mewartakan Kabar Gembira kepada orang banyak. Dalam hati Bonifasius memutuskan bahwa kelak, apabila telah dewasa, ia pun akan seperti mereka.
Ketika masih muda, ia belajar di sebuah sekolah biara Benediktin. Beberapa tahun kemudian, ia menjadi seorang guru yang populer. Ketika ditahbiskan sebagai seorang imam, ia menjadi seorang pengkhotbah yang ulung sebab ia begitu penuh semangat.
Bonifasius ingin agar semua orang mempunyai kesempatan untuk mengenal serta mengasihi Yesus dan Gereja-Nya. Ia menjadi seorang misionaris di bagian barat Jerman. Paus St. Gregorius II memberkatinya serta mengutusnya dalam misi tersebut. Bonifasius berkhotbah dan berhasil dengan gemilang. Ia seorang yang lemah lembut serta baik hati. Ia juga seorang yang amat pemberani. Suatu ketika, guna membuktikan bahwa berhala-berhala kafir itu tidak benar, ia melakukan sesuatu yang sangat berani.
Adalah suatu pohon oak yang sangat besar yang disebut “Oak Thor”. Orang-orang kafir percaya bahwa pohon itu pohon keramat bagi para dewa mereka. Di hadapan orang banyak, Bonifasius menebas pohon itu beberapa kali dengan sebuah kampak. Pohon besar itu pun tumbang. Orang-orang kafir menjadi sadar bahwa dewa-dewa mereka itu tidak ada ketika tidak suatu pun terjadi atas Bonifasius.
"Marilah kita berdiri tegak mempertahankan kebenaran dan mempersiapkan jiwa-jiwa kita menghadapi pengadilan… hendaknya kita tidak menjadi anjing yang tidak menggonggong atau penonton yang diam membisu atau pun gembala upahan yang melarikan diri menghadapi serigala.” ~St. Bonifasius
Di mana saja Bonifasius berkhotbah, orang-orang bertobat diterima dalam pangkuan Gereja. Sepanjang hidupnya, ia mempertobatkan sejumlah besar orang. Sebagai ganti patung-patung berhala, Bonifasius mendirikan gereja-gereja dan biara-biara.
Pada tahun 732, Bapa Suci yang baru, St. Gregorius III mentahbiskan Bonifasius sebagai Uskup Agung di Bavaria, yang sekarang merupakan wilayah negara Jerman. Bersama rekan-rekannya, Bonifasius pergi untuk mengajarkan iman yang benar kepada penduduk di sana.
Di Bavaria, uskup yang kudus ini berhasil dengan gemilang pula. Kemudian, suatu hari, Bonifasius sedang mempersiapkan penguatan bagi beberapa orang yang bertobat. Sekelompok prajurit yang ganas menyerang mereka. Bonifasius tidak mengijinkan para pengikutnya berkelahi melawan mereka. “Tuhan kita menghendaki agar kita membalas kejahatan dengan kebaikan,” katanya. “Telah tibalah hari yang telah lama kunanti-nantikan. Percayalah kepada Tuhan dan Ia akan menyelamatkan kita.” Orang-orang barbar itu pun menyerang dan Bonifasius adalah orang pertama yang terbunuh. Ia wafat sebagai martir pada tanggal 5 Juni 754.
St. Bonifasius dimakamkan di sebuah biara terkenal yang didirikannya di Fulda, Jerman, seperti yang diinginkannya.
Bonifasius = Yang berbuat baik (Latin)
Bonifác (Czech), Bonifaas, Faas (Dutch), Bonifaz (German), Bonifác (Hungarian), Bonifacio (Italian), Bonifatius (Late Roman), Bonifacy (Polish), Bonifacio (Portuguese), Bonifacio (Spanish)
Santo Doroteus adalah seorang pertapa kudus dan seorang abbas yang hidup di Gaza-Palestina pada abad keenam. Ia memilki tekad yang keras untuk mencapai kesucian dengan menyangkal dunia dan mempraktekkan pola hidup asketis yang keras.
Selagi dalam pendidikan Doroteus bosan dengan segala macam pelajaran di sekolah. Lebih baik aku memegang ular daripada membolak balik buku pelajaran, katanya. Tetapi lama kelamaan ia merobah sikapnya yang konyol itu dan berjuang menghilangkannya. Hasilnya ialah ia kemudian menjadi orang yang amat rajin dan suka belajar dan membaca.
Semangat baru ini kemudian menghantar dia kedalam kehidupan membiara pada tahun 530 di sebuah biara di Palestina. Kepada rekan- rekannya ia mengatakan :
Kata-kata ini menunjuk pada tekadnya yang keras untuk mencapai kesempurnaan hidup lewat cara hidup asketis.
Salah satu caranya adalah senantiasa bersikap terus-terang, dan terbuka hati dan pikiran kepada atasan dan rekan-rekannya. Dengan cara ini ia memperoleh ketenangan batin dan semangat dalam menjalani cara hidup membiara. Dalam bukunya ia menulis :
Dorotues mencapai kemajuan pesat dalam hidup rohaninya dan kemudian mendirikan dan memimpin sebuah biara pertapaan di Gaza. Ia berusaha memajukan pertapaannya dengan menjalankan pekerjaan- pekerjaannya dengan baik dan menciptakan persaudaraan antar para rahib. Ia selalu berlaku ramah kepada rekan- rekannya.
Tahun- tahun terakhir hidupnya, ia mengalami banyak masalah. Godaan dan penyakit merupakan percobaan besar baginya. Namun ia tetap riang. Kepada rekan- rekannya ia mengatakan:
Tulisan- tulisan rohaninya sangat bagus, sehingga pada abad ke 17 tulisan- tulisan itu diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis dan Inggris.
Bagi Doroteus, kesucian tidaklah sama dengan mengerjakan muzijat-mujizat atau menjalankan puasa dan tapa. Semuanya itu memang baik dan berguna, kesucian itu suatu tindakan menyangkal diri sendiri dan menundukkan kehendak pribadi kepada kehendak Tuhan atau menghendaki semata-mata apa yang dikehendaki oleh Tuhan, demi cinta kasih akan Dia.
Dengan berusaha mencapai tujuan inilah, maka Doroteus akhirnya menjadi seorang Kudus. Ia tutup usia dengan tenang pada sekitar tahun 565 di Gaza-Palestina.
Berasal dari nama Yunani Δωροθεος (Dorotheos), yang berarti "Karunia Tuhan" atau "Pemberian Tuhan".
Berasal dari kata Yunani δωρον (Doron) = "hadiah" dan θεος (theos) = "Tuhan".
Dorotheus (Latin), Dorofei, Dorofey (Russian)
Bentuk Feminim :
Dorotea, Doroteja, Dora, Tea (Croatian), Dorota (Czech), Dorotea, Tea, Teija, Tiia (Finnish), Dorothée (French), Dorottya, Dóra, Dorika, Dorina (Hungarian), Dorotea (Italian), Dorotėja, Urtė (Lithuanian), Doroteja (Macedonian), Dorota, Dosia (Polish), Doroteia (Portuguese), Dorotéia (Portuguese (Brazilian)), Doroteja, Dora (Serbian), Dorota (Slovak), Doroteja, Tea, Teja (Slovene), Dorotea, Dora, Dorita (Spanish), Dorotea, Ea, Tea, Thea (Swedish)
Bentuk Pendek Feminim :
Thea (German), Dörthe (Low German), Dora (Dutch), Ditte, Dorit, Ea, Tea, Thea (Danish), Ea, Tea,