Santo Matias Rasul dipilih menggantikan Yudas Iskariot yang mengkhianati Yesus. Pemilihannya untuk menggenapi kembali barisan para Rasul.
1. Santo
Matias, Rasul
Sesudah Yesus naik ke surga, para murid dan kesebelas Rasul bersama
Bunda Maria kembali ke Yerusalem untuk menantikan kedatangan Roh Kudus yang
dijanjikan Yesus. Di sana mereka, yang berjumlah kira-kira 120 orang,
berkumpul di tingkat atas sebuah rumah di Yerusalem. Mereka bertekun dalam doa
sambil menantikan dengan sabar kedatangan Roh Kudus.
Pada saat itulah Petrus, pemimpin para Rasul, mengusulkan pemilihan
seorang murid untuk menduduki jabatan Rasul menggantikan Yudas Iskariot, si
pengkhianat Yesus yang sudah mati menggantung diri. Pemilihan ini dimaksudkan
agar terpenuhilah nas Kitab Mazmur: ''Biarlah jabatannya diambil orang
lain". Syaratnya ialah calon haruslah seorang murid yang selalu bersama
Yesus sejak pembaptisanNya sampai la naik ke surga. Sebab, seorang Rasul harus
dapat bersaksi tentang Sabda, Karya dan Kebangkitan Yesus. Maka mereka
mengajukan dua orang murid, yaitu Yosef, yang disebut juga Barsabas atau Yustus (= Yang Adil),
dan Ma tias.
Setelah berdoa bersama-sama, mereka membuang undi. Pilihan jatuh
pada diri Matias. Semenjak
itu Matias menjadi penggenap bilangan Keduabelas Rasul. Merekalah pengemban
utama tugas menyebarkan Kabar Gembira ke sduruh penjuru dunia. Nama Matias
sekali saja disebut di dalam Kitab Perjanjian Baru. Dalam tulisan-tulisan
Apokrif, namanya tidak pernah disebut-sebut. Namun kita yakin bahwa Matias
adalah Rasul yang setia, tekun dan bersemangat prihatin. Tahun kematiannya
tidak diketahui pasti, namun makamnya terdapat di Trier, Jerman.
Menurut tradisi Apostolik, St Matias pergi ke daerah Kapadokia di
Asia Kecil, bagian dari wilayah pantai Laut Kaspia, dan bahkan sampai ke
Etiopia, memperoleh banyak keberhasilan sambil menghadapi kesulitan dan
penganiayaan. Akhirnya, dia menjadi martir karena imannya, dan meninggal dengan
setia mempertahankan komitmennya kepada Tuhan. Sementara sedikit yang diketahui
tentang hidupnya, penunjukan Matias sebagai rasul adalah bukti paling awal yang
dimiliki Gereja Katolik tentang suksesi Apostolik. St. Matias dihormati sebagai
seorang martir dan reliknya diabadikan di Biara St. Matias di Trier, Jerman.
Dipercaya bahwa dia meninggal sebagai martir, dan dipenggal dengan
kapak di Colchis di tangan banyak orang kafir di sana. Meskipun sedikit yang
diketahui tentang kehidupannya, penunjukan Matias sebagai rasul adalah bukti
paling awal yang dimiliki Gereja Katolik mengenai Suksesi Apostolik, yang
menjelaskan mengapa hingga saat ini para Paus dan Uskup dipilih untuk
menggantikan mereka yang mendahului mereka.
Semoga St. Matias menjadi perantara bagi kita semua, dan semoga
Tuhan terus membimbing kita semua dan Gereja-Nya, dan memberkati pekerjaan baik
dan kerja keras kita untuk kemuliaan-Nya yang lebih besar, sekarang dan
selamanya. Amin.***
Arti Nama : Anugerah Tuhan
Variasi Nama
Matia (Basque), Matthew, Matthias (Biblical), Matthaios, Matthias (Biblical Greek), Mattityahu (Biblical Hebrew), Mateu (Catalan), Matej, Mateo, Mate, Matija, Matko, Mato (Croatian).
Matouš, Matěj (Czech), Mads, Mathias, Matthias (Danish), Matthias, Matthijs, Thijs, Ties (Dutch), Matthew, Mat, Mathew, Matt, Mattie, Matty (English), Matias, Matti (Finnish).
Mathieu, Matthieu, Mathias, Mathis, Matthias (French), Matthäus, Mathias, Mathis, Matthias, Mattias (German), Matthias (Greek), Makaio (Hawaiian), Mattithyahu, Mattityahu (Hebrew).
Máté, Mátyás (Hungarian), Maitiú (Irish), Matteo, Mattia (Italian), Matas (Lithuanian), Matej (Macedonian), Matteus, Mathias, Mats, Matthias (Norwegian), Mateusz, Maciej (Polish).
Mateus, Matias (Portuguese), Matheus (Portuguese (Brazilian)), Matfey, Matvei, Matvey, Motya (Russian), Mateja, Matija (Serbian), Matúš, Matej (Slovak).
Matej, Matevž, Matic, Matija, Matjaž, Tjaž (Slovene), Mateo, Matías (Spanish), Matteus, Mathias, Mats, Matthias, Mattias (Swedish).
2. Santa Maria Dominika Mazzarello,
Pengaku Iman
Santa Maria Dominika Mazzarello adalah co-founder Kongregasi Suster FMA (Figlie di Maria Ausiliatrice = Putri-Putri Maria Penolong Umat Kristiani;) atau yang juga dikenal sebagai Konggregasi Suster Salesian.
Santa Maria Dominika Mazzarello adalah co-founder Kongregasi Suster FMA (Figlie di Maria Ausiliatrice = Putri-Putri Maria Penolong Umat Kristiani;) atau yang juga dikenal sebagai Konggregasi Suster Salesian.
Kongregasi ini banyak berkarya pada bidang pendidikan, karena pendidikan merupakan dasar bagi pembentukan manusia yang tangguh, mandiri dan bertanggung jawab.
Maria Domenica Mazzarello lahir pada tanggal 9 Mei 1837 di Mornese, di tempat yang saat ini menjadi provinsi Alessandria, Italia utara.
Ia adalah anak sulung dari sepuluh bersaudara dari sebuah keluarga petani anggur Italia yang bersahaja.
Maria tumbuh sebagai gadis yang baik dan selalu siap sedia menolong orang lain.
Ketika berjangkit penyakit tipus di daerahnya, ia dengan sukarela membantu merawat para orang sakit meskipun sadar bahwa ia bisa saja terjangkit penyakit ganas tersebut..Dan begitulah yang terjadi. Ia juga terkena demam tifus.
Ketika sedang sakit parah itu, ia memperoleh sebuah penglihatan dimana ia melihat banyak remaja putri sedang belajar menjahit. Maria menganggap ini adalah sebuah pertanda baginya. Karena itu setelah sembuh dari demam tipus, ia segera belajar menjahit agar kelak dapat membagikan ketrampilannya kepada para remaja putri.
Pada sekitar tahun 1870 dibawah bimbingan pater Pestarino, Maria mendirikan sebuah kelompok yang diberi nama Maria Immaculata, kelompok ini berkarya bagi kaum putri dan memiliki banyak kesamaan dengan Oratorium Don Bosco yang didirikan oleh Santo Yohanes Bosco di Turin.
Karena itu pada tanggal 5 Agustus 1872, Santo Yohanes don Bosco memintanya untuk bersama mendirikan sebuah Konggregasi Suster Salesian. Maria bersama lima belas orang wanita dalam Kelompok Maria Immaculata mengucapkan kaulnya sebagai biarawati pertama dari konggregasi Suster Figlie di Maria Ausiliatrice (FMA).
Suster Maria Domenica Mazzarello ditunjuk Don Bosco menjadi pimpinan pertama susteran FMA. Muder Mazzarello merasa bahwa sangat penting bila para susternya memiliki pendidikan yang baik. Ia kemudian mewajibkan mereka untuk belajar membaca dan menulis.
Dimasa itu banyak wanita dari kalangan rakyat jelata yang tidak pernah memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan. Dedikasinya untuk para suster bukan hanya dalam bidang pendidikan.
Dalam segala hal muder Mazzarello adalah seorang ibu yang penuh perhatian bagi mereka. Itulah sebabnya sampai hari ini dia masih disebut "Madre Mazzarello" atau “bunda Mazzarello” oleh para suster Salesian.
Pada awal tahun 1881, meski dalam keadaan sakit, Madre Mazzarello ikut berangkat ke kota pelabuhan Genoa demi mengantar puteri-puterinya para suster Salesian yang akan berangkat ke tanah misi di Amerika Selatan. Ia ikut bersama mereka sampai di kota Marseilles, dimana ia kemudian jatuh sakit dan memutuskan untuk kembali ke Italia.
Ia tiba kembali di Mornese pada bulan april dan kesehatannya semakin memburuk sehingga ia hanya bisa terbaring di tempat tidur.
Tanggal 14 Mei 1881, setelah menerima sakramen minyak suci, madre Mazzarello berkata kepada para suster yang merawatnya : "Selamat tinggal. Saya pergi sekarang. Sampai berjumpa lagi di surga", lalu menutup matanya untuk selama-lamanya.
Santa Maria Dominika Mazzarello di beatifikasi pada tangga 20 November 1938 oleh paus Pius XI dan di kanonisasi pada tanggal 24 juni 1951 oleh paus yang sama.
Jasadnya yang masih tetap utuh, kini disemayamkan di the Basilica of Our Lady Help of Christians, di Turin Italia.
Maria Dominika Mazzarello memberi devosi khusus kepada Bunda Maria. Dengan mengikuti teladan Bunda Maria, ia menjadi seorang ibu yang saleh. Ia mendidik anak-anaknya secara praktis melalui contoh hidupnya sehari-hari, Tertarik oleh karya dan ajakan Santo Yohanes Don Bosko, wanita petani ini ikut mendirikan dan memimpin sebuah kongregasi suster yang baru.***
3. Santo
Mikhael Garicoits, Pengaku Iman
Informasi mengenai orang kudus ini sangat terbatas. Tidak banyak yang diketahui tentangnya. Hanya Mikhael dikenal sebagai seorang mahaguru teologi dan Rektor Seminari.
Diceritakan bahwa ia mendirikan
Kongregasi Imam Hati Kudus, dan dikenal luas sebagai pembimbing rohani yang
saleh.
Ia dikenal sebagai seorang
mahaguru Teologi dan Rektor Seminari. Ia mendirikan Kongregasi Imam Hati Kudus
dan dikenal luas sebagai pembimbing rohani yang saleh.***