Santo-santa Tanggal 13 Mei, Orang Kudus Katolik

Gereja senantiasa mengenang setiap orang kudusnya sepanjang tahun. Peringatan tersebut sekaligus menjadi moment untuk memohon doa para kudus untuk kelangsungan pewartaan Injil, dan meneladani cara hidup mereka.

Santo Andreas Fournet

Santo Andreas Fournet


Andreas Fournet dilahirkan pada tanggal 6 Desember 1752 di Maille, sebuah kota kecil dekat Poitiers, Perancis.


Kedua orangtuanya amat saleh. Ibu Fournet sangat mendambakan agar puteranya kelak menjadi seorang imam.

Namun Andreas kecil tidak terlalu peduli dengan keinginan ibunya itu.

Suatu kali ia berkata, “Aku seorang anak yang baik, tetapi, tetap saja aku tidak mau menjadi seorang imam atau pun biarawan.”


Ketika dewasa, Andreas pergi ke Poitiers untuk belajar di perguruan tinggi.


Tetapi, hal itu tidak berlangsung lama. Ia terlalu banyak bersenang-senang.

Ibunya menyusul dan mendapatkan pekerjaan-pekerjaan baik untuknya. Tetapi semuanya gagal.

Ibunya sangat bingung. Hanya tinggal satu kesempatan yang ada.


Ibunya berbicara kepada Andreas agar untuk sementara waktu ia tinggal bersama pamannya, seorang imam.


Paroki di mana pamannya bertugas adalah paroki yang miskin, tetapi pamannya seorang yang kudus.

Di luar dugaan, Andreas setuju. Itulah saat “Tuhan bertindak.”

Pamannya mengenali sifat-sifat baik dalam diri Andreas.

Teladan hidup pamannya telah menyulut sesuatu dalam dirinya sehingga ia merasa tenang

Andreas mulai belajar dengan tekun untuk mengejar ketinggalannya.


Kemudian, ia ditahbiskan sebagai imam dan ditugaskan di paroki pamannya.


Pada tahun 1781, ia dipindahkan ke paroki kota asalnya di Maille.

Ibunya amat bahagia. Andreas menjadi seorang imam yang penuh belas kasih dan tekun berdoa.

Ketika pecah Revolusi Perancis, St. Andreas menolak untuk bersumpah menentang Gereja.


Oleh karena itu, ia menjadi buron. Pada tahun 1792, ia terpaksa melarikan diri ke Spanyol.


Di sana ia tinggal selama lima tahun. Tetapi, ia khawatir akan umatnya dan kembali lagi ke Perancis.


Bahaya masih terus mengancamnya. Pastor Fournet dilindungi oleh umatnya.

Beberapa kali ia nyaris tewas.


Sementara itu, ia tetap melanjutkan pelayanannya; merayakan Ekaristi, menerima pengakuan dosa, menerimakan Sakramen Terakhir dan lain-lain.


Setelah masa penganiayaan pada Gereja di Perancis berakhir, St.Andreas keluar dari persembunyiannya dan kembali berkarya seperti biasa.

Ia senantiasa mendorong umatnya untuk mencintai serta melayani Tuhan.


Salah seorang dari para wanita yang baik di sana, St.Elisabet Bichier des Ages, banyak memberikan bantuan kepadanya.


Bersama-sama, mereka membentuk satu Konggregasi Suster yang diberi nama Kongregasi Suster Puteri-puteri Salib.


St. Andreas wafat pada tanggal 13 Mei 1834, dalam usia delapan puluh dua tahun.

Ia dinyatakan kudus oleh Paus Pius XI pada tanggal 4 Juni 1933.

Arti Nama

Andreas Berasal dari nama Yunani Ανδρεας (Andreas), yang diturunkan dari kata ανηρ (aner) yang berarti : "Laki-laki", "Perkasa", "Jantan", "Pemberani".


Variasi Nama

Andrew, Andre (English), Andre, Deandre (African American), Andreas (Ancient Greek), Ander (Basque), Andreas (Biblical Greek), Andreas (Biblical Latin), Andrei, Andrey (Bulgarian).

Andreu (Catalan), Andria (Corsican), Andrej, Andrija, Andro (Croatian), Andrej, Ondřej (Czech), Anders, Andreas (Danish), Andreas, Andries (Dutch), Andres, Andrus (Estonian).

Antero, Antti, Tero (Finnish), André (French), Andria (Georgian), Andreas (German), Andreas (Greek), Andor, András, Endre, Andris, Bandi (Hungarian), Aindréas, Aindriú (Irish).

Andrea (Italian), Andrejs, Andris (Latvian), Andrius (Lithuanian), Andrej (Macedonian), Anaru (Maori), Anders, Andreas (Norwegian), Andrzej, Jędrzej (Polish), André (Portuguese).

Andrei (Romanian), Andrei, Andrey (Russian), Aindrea, Dand (Scottish), Andrej, Andrija (Serbian), Andrej, Ondrej (Slovak), Andraž, Andrej (Slovene), Andrés (Spanish).

Anders, Andreas (Swedish), Andriy (Ukrainian), Andreas, Andras (Welsh).


Bentuk Pendek

Andie, Andy, Drew (English).

Bentuk Feminim

Andra, Andrea, Andrina (English).


Santa Petronela, Martir dan Perawan
Banyak cerita memperkenalka Petronela sebagai anak kandung Santo Petrus.

Cerita-cerita itu mengatakan bahwa Petronela, setelah menolak untuk menikah dengan Flaccus, seorang bangsawan kaya, menghabiskan waktu tiga hari untuk berdoa dan berpuasa, lalu meninggal dunia. Ia masih sempat menerima Tubuh dan Darah Kristus.

Cerita-cerita ini tidak mempunyai dasar yang kuat dan terpercaya. Meskipun demikian Petronela dihormati sebagai martir.

Jenazahnya dimakamkan di pekuburan Santa Domitila di Roma. Pada abad ke-16, relikiunya di pindahkan ke Vatikan ke dalam basilik Santo Petrus di Roma.


Santa Imelda Lambertini, Perawan
Imelda, putri seorang Jendral, lahir di Bologna, Italia pada tahun 1321.

Ketika berumur 5 tahun, ia meminta kepada ayahnya agar mengijinkan dia menerima Komuni pertama.

Permintaannya ini tidak bisa dikabulkan ayahnya karena peraturan Gereja belum mengijinkan anak-anak seumur itu untuk menerima Sakramen MahaKudus.

Pada masa itu, anak-anak baru diperbolehkan menyambut Komuni Suci bila mereka sudah menginjak usia 14 tahun.

Imelda mempunyai suatu minat besar terhadap hal-hal kerohanian. Ia rajin berdoa dan mengikuti Kurban Misa.

Menjelang usia 9 tahun, Imelda diijinkan ayahnya memasuki biara sebagai calon suster, ia bisa secepatnya menyambut Tubuh Kristus seperti suster-suster lainnya.

Namun Moeder Overste tidak mengijinkan dia. Pada waktu umur 11 tahun, Imelda mengalami suatu peristiwa ajaib.

Ketika sedang merayakan misa Kudus bersama suster-suster lain, tiba-tiba sebuah Hosti Kudus keluar dari Tarbenakel dan melayang-layang di atas kepalanya.

Semua suster yang ada di dalam gereja terheran-heran karena peristiwa itu.

Mukjizat ini menunjukkan bahwa kerinduan hati Imelda untuk menerima Sakramen MahaKudus benar-benar merupakan suatu karya Roh dalam dirinya.

Menyadari hal ini, imam yang memimpin perayaan itu segera memberinya ijin untuk menerima Komuni Kudus. Ketika menerima Komuni itu, ia langsung meninggal dunia.

Peristiwa atas diri Imelda ini terjadi pada tahun 1333. Gereja mengangkat Imelda sebagai pelindung anak-anak yang mempersiapkan diri untuk menerima Komuni Pertama.***


Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT