Santo-santa Tanggal 08 Juni, Orang Kudus Katolik

Gereja Katolik sangat menghormati orang-orang suci yang kemudian dikanonisasikan sebagai Santo dan santa. Mereka memiliki keunggulan, keutamaan masing-masing yang diyakini menjadi teladan yang membawa dan memberikan kekayaan spiritual bagi Gereja.

Orang Kudus Katolik

Santo William dari York

William FitzHerbert


William Fitzherbert dilahirkan di Inggris pada abad keduabelas. Ia adalah anak Count Herbert, bendahara Raja Henry I, dan Emma, adik Raja William. Pada masih muda William Fitzherbert menjadi Bendahara gereja di York, Inggris. Setelah menjadi seorang imam, William ditempatkan di kota kelahirannya York. Ia menjadi seorang imam yang populer dan sangat dicintai oleh seluruh penduduk kota.

Beberapa tahun kemudian, ketika uskup agung York meninggal dunia. Pada masa itu, para raja seringkali ikut campur dalam pemilihan para uskup. Raja Stephen kemudian menunjuk William untuk menduduki jabatan Uskup Agung York yang kosong itu. Oleh karena itu, banyak imam menentang penunjukkan itu. Mereka beranggapan bahwa William ditunjuk secara tidak sah karena yang memilih William adalah pamannya, yaitu Raja Sefanus; bukan Paus sebagai kepala Gereja.

St. Bernadus meminta paus agar mengangkat seorang lain sebagai uskup agung York. William diminta mundur karena mereka merasa bahwa pengangkatannya tidak sah. William kemudian meninggalkan kediamannya di keuskupan dengan hati terluka dan perasaan terhina. Ia kemudian tinggal bersama seorang pamannya yang lain, yang juga seorang uskup.

Walau pergi dengan sedih namun saat itulah Roh Kudus menjamah hati William. Perlahan-lahan William menjadi seorang yang amat kudus. Ia tidak mau menerima segala kenyamanan yang ditawarkan pamannya. Setiap hari Ia berdoa dan melakukan matiraga. Ia mulai menunjukkan perhatiannya yang besar akan iman dan akan Gereja.

Umat York marah setelah mengetahui apa yang terjadi pada uskup agung pilihan mereka. Maka, terjadilah perkelahian antara mereka yang menghendaki William dan mereka yang tidak. Untuk menenangkan umat yang terpecah-belah itu William kemudian datang dan meminta mereka agar menerima Uskup baru yang diangkat Paus. Tidak lagi jadi masalah baginya bahwa ia telah diperlakukan tidak adil. Yang terpenting baginya adalah bahwa umatnya tetap bersatu dan mendapat perhatian yang mereka butuhkan.

Enam tahun berlalu. William hidup tenang dalam doa dan kontemplasi yang khusuk di kediaman pamannya, sang Uskup. Ketika uskup agung yang lain itu wafat, Paus meminta William kembali ke York. Ia tiba di keuskupannya pada bulan Mei tahun 1154. Umat sangat gembira menyambut pulangnya orang suci yang sangat mereka cintai ini. Tetapi saat itu William telah lanjut usia, dan kurang lebih sebulan kemudian ia pun wafat. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Honorius III pada tahun 1227.

 

Variasi Nama

Wilhelmus, Wilhelm, Willahelm (Ancient Germanic), Gwilherm (Breton), Guillem (Catalan), Vilim, Vilko (Croatian), Vilém (Czech), Vilhelm (Danish), Willem, Jelle, Pim, Wil, Willy, Wim (Dutch), Vilhelmo, Vilĉjo (Esperanto), Villem (Estonian), Vilhelmi, Viljami, Vilho, Viljo, Ville (Finnish), Guillaume (French), Wilhelm, Willi, Willy, Wim (German), Vilhelm, Vilmos, Vili (Hungarian), Vilhjálmur (Icelandic), Uilliam, Liam, Uilleag, Ulick (Irish), Guglielmo (Italian), Vilhelms, Vilis (Latvian), Wöllem, Wullem, Wum (Limburgish), Vilhelmas (Lithuanian), Illiam (Manx), Wiremu (Maori), Wilkin, Wilky, Wilmot (Medieval English), Vilhelm (Norwegian), Wilhelm (Polish), Guilherme (Portuguese), Uilleam (Scottish), Viliam (Slovak), Viljem, Vili, Vilko (Slovene), Guillermo (Spanish), Vilhelm, Ville (Swedish), Gwilym, Gwil, Gwilim, Gwillym (Welsh)


BENTUK PENDEK : Bill, Billie, Billy, Liam, Wil, Will, Willie, Willy
BENTUK FEMINIM : Willa


Santo Yakobus Berthieu

Jacques Berthieu, Giacomo Berthieu, Jacob Berthieu, Martir Madagaskar, Martyr of the Red Island


Santo Yakobus Berthieu lahir pada 27 November 1838 di Montlogis, Polminhac, Auvergne di Perancis Tengah. Ia adalah anak kedua dari delapan bersaudara dalam sebuah keluarga petani miskin namun saleh.  Masa kecilnya dilalui dengan belajar dan bekerja di pertanian keluarganya.

Yakobus kemudian masuk seminari dan ditahbiskan menjadi seorang imam praja pada 21 Mei 1864. Oleh Uskupnya, ia ditugaskan di sebuah paroki di Roannes-Saint Mary, menggantikan pastor paroki sebelumnya yang sudah berumur dan sering sakit-sakitan. Yakobus berkarya di Roannes-Saint Mary selama sembilan tahun.

Karena berkeinginan untuk menjadi seorang missionaris, Yakobus kemudian berupaya untuk bergabung dengan Serikat Jesus. Ia mengirinkam lamaran dan diterima. Setelah memperoleh ijin dari uskupnya, Yakobus  lalu masuk Novisiat Serikat Jesus pada tanggal 31 Oktober 1873. Saat itu ia sudah berusia 35 tahun.  Karena ia adalah seorang imam,  Yakobus menjalani masa novisiat yang berbeda dari para novis yang lain. Bahkan sebelum masa novisiatnya berakhir, ia telah ditunjuk untuk berangkat menuju tanah misi di Madagaskar. Sesaat sebelum berangkat, ia mengucapkan kaul.

Dia berangkat dari kota pelabuhan Marseille pada tahun 1875 menuju dua pulau di sekitar Madagaskar, pulau Réunion dan pulau Sainte-Marie yang saat itu adalah wilayah jajahan Perancis.  Awal karya misinya tidak berjalan mudah. Jesuit berusia 37 tahun ini harus berhadapan dengan iklim, bahasa, dan budaya yang sama sekali berbeda. Namun ia tidak pernah menyerah. 

Bersama dua orang Jesuit lainnya dan para Suster St.Yosef dari Cluny mereka membentuk tim misionaris. Tim ini sukses dalam karya pastoral selama lima tahun. Pada tahun 1881 karya mereka harus terhenti karena Perwakilan Pemerintah Perancis yang anti dengan Gereja Katolik mengusir para missionaris dari sana.  Yakobus Berthieu lalu mengungsi ke pulau besar Madagaskar, yang saat itu adalah sebuah kerajaan merdeka. Ia tiba di kota Tamatova lalu kemudian pindah ke Tananarive. Dikemudian hari para atasannya mengirim Yakobus ke wilayah misi yang jauh di pedalaman di Ambohimandroso, dekat Betsileo.

Pergolakan ini memicu perlawanan penduduk pribumi yang oleh kolonial Perancis di sebut pemberontakan Menalamba. Para pemberontak menyatakan perang terhadap penjajah Perancis dan para Missionaris. Selain melakukan perang gerilya terhadap tentara Perancis, pemberontak Menalamba juga membantai para pendatang dari Eropa, para missionaris, dan umat Kristen pribumi Madagaskar.

Dalam masa yang kacau-balau ini, Pater Yakobus SJ harus mengambil resiko membawa penduduk desa dari wilayah misi mengungsi ke ibukota Antananarivo karena desa mereka sudah tidak aman lagi. Ditengah perjalanan mereka diserang para pemberontak Menalamba. Yakobus ditangkap dan dianiaya. Jubahnya disobek dan ia dipaksa berjalan di tengah hujan untuk menemui pemimpin mereka.

Dihadapan pimpinan pemberontak, lutut pater Yakobus dipukul dengan popor senjata agar ia jatuh berlutut.  Dua orang lalu menembak secara bersamaan ke arahnya, tapi peluru mereka luput. Yakobus Berthieu lalu membuat tanda salib dan menundukkan kepalanya. Melihat ini, sang pemimpin mendekati Yakobus dan berkata : "Tinggalkanlah agama Anda, dan berhentilah menyesatkan orang lagi. Kami akan mengampuni anda dan mengangkat anda menjadi penasihat kami."

"Saya tidak bisa melakukannya;” Jawab Yakobus. “Saya lebih memilih untuk mati."

Jawaban ini membuat pimpinan Menalamba gusar. Ia memerintahkan agar missionaris perancis itu segera di eksekusi.  Dua orang bergegas mengisi bubuk mesiu dan menembak. Pater Berthieu menundukkan kepalanya dan kembali berdoa. Dua peluru melesat namun tidak mengenai tubuh Yakobus. Seorang lagi melepaskan tembakan kelima,  yang menembus tubuh pater Yakobus namun tidak menewaskannya. Ia tetap dalam posisi berlutut dan tengah berdoa. Seorang pemberontak lalu mendatanginya dan menembak kepalanya dari jarak dekat.  Tubuh Jesuit ini terguncang dan jatuh ketanah.  Ia tewas seketika.

Jenazahnya dibuang para pemberontak ke Sungai Mananara dan sampai hari ini tidak pernah diketemukan lagi. Yakobus Berthieu,SJ, meninggal dunia pada pada 8 Juni 1896 di Ambiatibe, Madagaskar. Ia dibeatifikasi oleh Paus Paulus VI pada tanggal 17 Oktober 1965, dan dikanonisasi pada tanggal 21 Oktober 2012  oleh Paus Benediktus XVI.***


Arti nama

Berasal dari bahasa Latin : Iacomus; yang diturunkan dari bahasa Yunani Ιακωβος (Iakobos). Asli nya berasal dari nama Ibrani  יַעֲקֹב (Ya'aqov) yang berarti : Pemegang Tumit / Pengganti (Kej 25:26)

Variasi Nama

Jacob, James, Coby, Jae, Jake, Jamey, Jay, Jaycob, Jaymes, Jeb, Jem, Jemmy, Jim, Jimi, Jimmie, Jimmy, Koby (English), Jacob, Jakob (Dutch), Iacomus (Late Roman), Yakub, Yaqub (Arabic), Hagop, Hakob (Armenian), Jakes (Basque), Jacob, James (Biblical), Iakobos (Biblical Greek), Yaakov (Biblical Hebrew), Iacobus (Biblical Latin), Yakov (Bulgarian), Jaume, Jaumet (Catalan), Jago (Cornish), Jakov, Jakob, Jakša (Croatian), Jakub (Czech), Jacob, Jakob, Ib, Jeppe (Danish), Jaagup, Jaakob, Jakob, Jaak (Estonian), Jaakoppi, Jaakko, Jaska (Finnish), Jacques (French), Iago (Galician), Jakob (German), Iakopa, Kimo (Hawaiian), Yaakov, Yakov, Akiba, Akiva (Hebrew), Jakab, Jákob (Hungarian), Séamus, Shamus, Sheamus, Séamas (Irish), Giacobbe, Giacomo, Jacopo, Iacopo, Lapo (Italian), Jokūbas (Lithuanian), Jakov (Macedonian), Hemi (Maori), Jacob, Jakob (Norwegian), Jakub, Kuba (Polish), Jaime, Iago, Jacó (Portuguese), Yakov, Yasha (Russian), Hamish, Seumas (Scottish), Jakub (Slovak), Jakob, Jaka, Jaša (Slovene), Jacobo, Jaime, Yago (Spanish), Jacob, Jakob (Swedish), Yakup (Turkish), Yakiv (Ukrainian), Iago (Welsh), Kapel, Koppel, Yankel (Yiddish)

BENTUK PENDEK : Cobus, Coos, Jaap, Kobus, Koos, Sjaak, Sjakie (Dutch)
BENTUK FEMINIM : Jacoba, Jacobina, Jacobine (Dutch)

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT