Kedua orang kudus Katolik yang kita peringati pestanya hari ini merupakan dua orang pengaku Iman yang menjadi teladan Umat Katolik. Santo Filipus merupakan pewarta Injil abad pertama dan Santo Nobertus di abad pertengahan.
Nobertus dilahirkan di Jerman sekitar tahun 1080. Ia seorang anak yang baik semasa kanak-kanak dan remajanya. Kemudian, di istana Kaisar Henry V, Nobertus menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang. Yang dipikirkannya hanyalah memperoleh kedudukan terhormat. Ia adalah orang pertama yang datang di pesta-pesta serta perayaan-perayaan.
Ia sepenuhnya bahagia dengan “hidupnya yang mapan”. Akan tetapi, suatu hari, ia amat ketakutan ketika suatu kilat menyambar dahsyat. Kudanya lari kencang. Nobertus terpelanting ke tanah dan tak sadarkan diri. Ketika sadar, ia mulai memikirkan dengan sungguh-sungguh cara hidupnya selama ini.Tuhan terasa sangat dekat.
Norbertus sadar bahwa Tuhan sedang menawarkan kepadanya rahmat untuk mengubah cara hidupnya. Perlahan-lahan ia mulai memikirkan kembali keinginan yang pernah ada dalam benaknya beberapa tahun yang silam. Ia berpikir untuk menjadi seorang imam. Sekarang ia akan memenuhi panggilannya. Karena itu Nobertus lalu masuk biara Benediktin hingga ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1115.
Pater Nobertus bekerja keras untuk mengubah cara hidup orang banyak yang terpusat pada hal-hal duniawi. Ia memberikan teladan kepada mereka dengan menjual segala harta miliknya serta membagikan uangnya kepada mereka yang miskin. St. Nobertus mendirikan suatu kongregasi untuk menyebarluaskan iman. Kelompoknya terbentuk dengan tiga belas orang hidup bersama dalam suatu komunitas religius. Mereka tinggal di lembah Premontre. Oleh sebab itulah kongregasinya disebut Premon-stratensians. Mereka disebut juga Nobertines, sesuai nama pendirinya.
St.Nobertus ditahbiskan sebagai Uskup Magdeburg. Ia memasuki kota Magdeburg dengan mengenakan pakaian yang sangat sederhana serta tanpa sepatu. Penjaga pintu keuskupan tidak mengenalinya dan tidak mengijinkannya masuk. Ia malahan menyuruh St. Nobertus untuk bergabung dengan kawanan pengemis lainnya.
“Tetapi, ia adalah Bapa Uskup kita yang baru!” teriak mereka yang mengenalinya. Penjaga pintu amat terperanjat dan sangat menyesal. “Tidak mengapa, saudaraku terkasih,” kata Uskup Nobertus dengan lembut. “Kamu menilaiku lebih tepat daripada mereka yang membawaku ke sini.”
Uskup Nobertus harus berperang melawan suatu bidaah yang menyangkal bahwa Yesus sungguh hadir dalam Ekaristi Kudus. Ajarannya yang indah mengenai kehadiran nyata Kristus dalam Sakramen Mahakudus membawa umat kembali pada iman mereka yang kudus. Pada bulan Maret 1133, ia dan sahabatnya, St. Bernardus berjalan beriringan dalam suatu perarakan yang tidak lazim. Mereka bergabung dengan kaisar beserta bala tentaranya untuk mengawal paus yang sesungguhnya, Inosensius II, ke Vatikan dengan selamat.
St. Nobertus wafat pada tahun 1134. Ia dinyatakan kudus oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582.***
Pahlawan yang cemerlang (Skandinavian)
Norbertus (Latin), Nobert (English), Norbert (Deutsch), Norbert (Danish), Norberto (Italian), Norberto (Spanish), Norberto (Portugese)
Filipus adalah seorang Kristen pada abad pertama di kota Yerusalem. Bersama dengan Santo Stefanus dan lima orang pilihan lainnya, mereka diangkat oleh dewan para rasul sebagai Diakon, untuk membantu menangani urusan pastoral dan administrasi dari Jemaat Kristen Perdana di Yerusalem.
Kitab Suci menulis :
Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."
Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itu pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. (Kis 6 : 1 – 5).
Setelah diakon Stefanus menerima mahkota kemartirannya, dimulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat Kristen perdana di Yerusalem. Banyak pengikut Yesus, kecuali rasul-rasul, menyebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria, termasuk juga diakon Filipus.
Di Samaria, Filipus juga mentobatkan seorang tukang sihir bernama Simon yang takjub dengan semua perbuatan ajaib yang dikerjakan diakon Filipuus dalam nama Tuhan Yesus. Simon memberikan dirinya untuk dibabtis dan sesudah itu ia senantiasa bersama-sama dengan Filipus. Nama Simon, si mantan tukang sihir inilah, yang kelak menurunkan istilah SIMONI atau jual-beli jabatan didalam Gereja.
Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorang pun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus. Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka, serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus." Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang. Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah. Jadi bertobatlah dari kejahatanmu ini dan berdoalah kepada Tuhan, supaya Ia mengampuni niat hatimu ini; sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan." (KIS 8 : 14 – 24)
Dari Samaria, Filipus diperintahkan malaikat Tuhan untuk pergi ke Selatan di antara jalan Yerusalem – Gaza. Disitu ia dituntun untuk membabtis seorang pejabat Kerajaan Ethiopia yang sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem. Setelah pembabtisan, Filipus mengalami Teleportasi. Secara ajaib ia menghilang, lalu muncul di kota Ashdod (Azotus) yang berjarak sekitar 60 kilometer dari situ.
Menurut tradisi, sida-sida itu kemudian menyebarkan iman Kristiani di kampung halamannya dan dianggap sebagai pendiri gereja Ethiopia. Gereja asli Ethiopia ini sekarang dikenal dengan nama Gereja Orthodox Ethiopia Tewahedo. Dalam tradisi Ethiopia Tewahedo, sida-sida ini disebut sebagai Bachos; dan dalam tradisi Gereja Ortodoks Timur, ia dikenal sebagai seorang Yahudi Ethiopia bernama Simeon.
Adapun Diakon Filipus tetap tinggal dan berkarya di Kaisarea. Beberapa tahun kemudian, ia mendapat kehormatan untuk menerima Rasul Paulus dan Lukas sang penulis Injil di dalam rumahnya. Rombongan penginjil ini baru saja kembali ke tanah Israel setelah perjalanan Kerasulan mereka di Eropa dan Asia.
Santo Lukas menulis :
Beberapa hari kemudian Paulus berangkat ke Yerusalem. Ia ditangkap disana dan dibawa ke Roma; dimana ia dihukum mati sebagai martir Kristus.
Ada tradisi yang mengatakan bahwa Diakon Filipus kemudian tinggal di Tralles, Anatolia, dan menjadi uskup di sana. Namun sebuah tradisi lain yang lebih didukung mengatakan bahwa Diakon yang penuh dengan kuasa Roh Kudus ini tetap tinggal di Kaisarea Israel sampai hari kematiannya di sekitar tahun 58 M.***
Berasal dari kata Yunani Φιλιππος (Philippos) yang berarti Sahabat Kuda / Penyayang Kuda
Phillip (English), Filip (Swedish), Filip (Norwegian), Filip (Danish), Filip, Filippus (Dutch), Philippos (Ancient Greek), Philippos (Biblical Greek), Philippus (Biblical Latin), Filip (Bulgarian), Felip (Catalan), Filip (Croatian), Filip (Czech), Filip, Vilppu (Finnish), Philippe (French), Philipp (German), Filippos (Greek), Filip, Fülöp (Hungarian), Pilib (Irish), Filippo (Italian), Filips (Latvian), Pilypas (Lithuanian), Filip (Macedonian), Piripi (Maori), Filip (Polish), Filipe, Felipinho (Portuguese), Felipe (Portuguese (Brazilian)), Filip (Romanian), Filipp (Russian), Filib (Scottish), Filip (Serbian), Filip (Slovak), Filip (Slovene), Felipe (Spanish), Pylyp (Ukrainian)
Bentuk Pendek : Phil, Pip (English), Flip (Dutch)
Bentuk Feminim : Philipa, Phillipa (English), Philippa (English (British)), Filippa (Swedish)