Peringatan Santo-santa Katolik Tanggal 10 Maret, Inspirasi Iman

Setiap Santo dan santa katolik memiliki keutamaan masing-masing dalam mengikuti Kristus, termasuk para martir. Para martir yang kita peringati hari ini mengalami kondisi dan situasi yang sangat tragis, mereka ditelanjangi dan dibiarkan mati membeku di atas danau Es - Kejadian di tahun 320 Tubuh mereka kemudian dibakar karena ketaatan mereka pada Kristus.

Orang Kudus Katolik

Empat Puluh Martir Sebaste, Armenia


“Empatpuluh martir Sebaste” adalah 40 orang prajurit Kristen anggota pasukan Legio XII atau Legio Fulminata (Pasukan Gerak Cepat / Pasukan khusus) bala tentara kekaisaran Romawi yang dihukum mati karena menolak perintah kaisar Lucinius untuk murtad.

Disekitar tahun 316, Legio Fulminata ditempatkan jauh dari kota Sebaste di perbatasan wilayah Timur kekaisaran Romawi. Tugas mereka adalah untuk menghadapi gempuran dari suku-suku disana yang terkenal ganas dan berani. Dalam menghadapi peperangan, para komandan mereka mewajibkan setiap prajurit untuk mempersembahkan kurban kepada para dewa-dewi demi memohon perlindungan. Hal ini tentu saja ditolak oleh empat puluh prajurit Kristen dalam kesatuan khusus tersebut. Karena itu mereka ditangkap, dan sambil menantikan putusan hukuman mati dari kaisar, mereka dipenjarakan dan dijaga dengan ketat.

Pada musim dingin tahun 320, putusan hukuman mati dari kaisar pun datang. Keempatpuluh prajurit Kristen itu digiring ke tengah danau yang sudah membeku. Mereka ditelanjangi lalu disuruh berbaring diatas es agar menderita kedinginan dan mati perlahan-lahan. Dalam penderitaan yang hebat itu, keempat puluh martir itu meminta bantuan Tuhan agar dapat tetap teguh dalam iman : "Ya Tuhan, kami percaya kepada-Mu. Kami disiksa karena iman kepada-Mu. Kiranya kami semua dapat dipermahkotai dalam kerajaan-Mu."

Seorang diantara mereka mutad dan meninggalkan imannya. Sementara seorang prajurit lain yang belum dibabtis mengalami sebuah penglihatan. Ia melihat langit terbuka dan disana terlihat 40 mahkota bagi para prajurit yang tengah meregang nyawa tersebut. Tigapuluh sembilan mahkota sudah dipakai oleh tigapuluh sembilan prajurit yang setia pada iman mereka; sedangkan satu mahkota belum dipakai. Dalam terang Ilahi, mengertilah ia bahwa mahkota tersisa itu adalah miliknya. Ia segera membuka pakaiannya dan bergabung dengan ke tigapuluh sembilan martir rekannya.

Mereka dengan gagah berani menanggung penderitaan karena kedinginan. Keesokan harinya, banyak diantara mereka yang telah tewas membeku. Tubuh-tubuh mereka, baik yang telah tewas maupun yang masih hidup, kemudian dibakar dalam api unggun hingga menjadi abu.

Dalam buku Liturgi Gereja Orthodox Timur (Menaion) nama keempat-puluh orang martir ini tercatat sebagai berikut :

Hesychius, Meliton, Heraclius, Smaragdus, Domnus, Eunoicus, Valens, Vivianus, Claudius, Priscus, Theodulus, Euthychius, John, Xantheas, Helianus, Sisinius, Cyrion, Angius, Aetius, Flavius, Acacius, Ecditius, Lysimachus, Alexander, Elias, Candidus, Theophilus, Dometian, Gaius, Gorgonius, Leontius, Athanasius, Cyril, Sacerdon, Nicholas, Valaerius, Philoctimon, Severian, Chudion, and Aglaius.



Santo Paus Simplisius


Simplisius dipilih menjadi paus pada tahun 468. Terkadang, tampak baginya, ia sama sekali sendirian dalam upaya meluruskan kejahatan yang merajalela. Para penakluk telah mengambil alih wilayah yang luas. Bahkan Roma sendiri telah diduduki oleh penyerang.

Penduduk kelaparan dan miskin. Mereka telah dibebani pajak yang berat dan dirampok oleh para pejabat Romawi sebelumnya. Kemiskinan berkuasa di jalan-jalan dan menghalau segala sukacita. Para penakluk yang baru setidak-tidaknya tidak membebani mereka dengan pajak. Paus Simplisius mengusahakan segala daya upaya guna mengangkat taraf hidup masyarakat dan berkarya demi kebaikan mereka. Ia senantiasa ada di sana bagi mereka, tak peduli betapa kecil upaya yang dirasa dilakukannya. Dan sebab ia seorang yang kudus, ia tak pernah menyerah. Lebih dari sekedar perkataan, ia mengajar melalui teladan hidupnya yang kudus.

St Simplisius harus banyak menderita sebagai seorang paus karena suatu alasan lain juga. Sebagian dari umat Kristianinya sendiri bersikukuh berpegang pada pendapat-pendapat mereka yang salah. Lalu, dengan pilu hati, St Simplisius harus mengekskomunikasi mereka. Ia meluruskan mereka yang berbuat salah dengan kelemah-lembutan dan kerendahan hati. Simplisius melayani sebagai paus selama limabelas tahun dan sebelas bulan. Kemudian Tuhan memanggilnya untuk menerima ganjaran atas kerja kerasnya. St Simplisius wafat pada tahun 483 dan dimakamkan di Basilika St Petrus di Roma.


Arti nama

Sederhana




Beato Yohanes Vallombrosa

Yohanes dari Tritunggal Maha Kudus Giovanni Delle Celle, John of Vallombrosa, John of Holy Trinity


Beato Yohanes Vallombrosa dikenal juga dengan nama Beato Giovanni Delle Celle dan Beato Yohanes dari Tritunggal Maha Kudus. Ia adalah seorang biarawan Benediktin Vallombrosan yang hidup pada awal abad ke-4. Yohanes gemar membaca buku-buku Okultisme (perdukunan) sehingga ia terjerumus melakukan praktek sihir dan Okultisme secara diam-diam.

Ketika praktek terlarang nya ketahuan, Yohanes segera dibawa kehadapan para pembesar Biara Vallombrosan di Florence Italia. Awalnya Yohanes membantah telah mempelajari dan mempraktekkan ilmu perdukunan, namun akhirnya ia mengaku juga. Ia lalu dihukum menjadi tahanan dalam sel pertapaan biara dan diawasi dengan ketat.

Kesendirian dalam sel pertapaan membawa Yohanes pada penyesalan dan pertobatan. Ia menyadari perbuatannya yang melawan ajaran iman dan bertobat. Demi menebus dosa-dosanya, Yohanes  menjalani penitensi dengan berpuasa dan bertapa dengan keras selama bertahun-tahun.

Melihat kesungguhan pertobatan Yohanes, setelah beberapa tahun para pengawasnya sepakat bahwa ia dapat kembali ke dalam komunitas biara. Namun Yohanes menolak pengampunan hukumannya. Hidup dalam keheningan sel pertapaan dalam doa dan meditasi selama bertahun-tahun, telah memikat hatinya. Ia lebih memilih untuk tetap tinggal disitu sampai akhir hayatnya.

Selama hidupnya, Yohanes banyak menulis dan menjadi seorang penulis rohani yang terkenal. Ia juga menerima karunia penglihatan. Beberapa saat sebelum ia berpulang, Yohanes menerima penglihatan dari Santa Chaterina Siena. 

Beato Yohanes Vallombrosa tutup usia dengan tenang pada tahun 1395 dalam sel pertapaan biara induk Benediktin Vallombrosan, di Florence Italia.(qq)


Arti nama

Yohanes Berasal dari nama Yunani Ιωαννης (Ioannes), yang aslinya berasal dari nama Ibrani  יוֹחָנָן (Yochanan) yang berarti "YAHWEH Maha pengasih", "Allah Maha Baik"

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT