Gereja Katolik telah mengkanonkan para orang Kudus yang diperingati pestanya setiap hari oleh Gereja Katolik sejagat.
1. Santo Amatus Ronconi
Santo Amatus Ronconi (San Amato Ronconi ) lahir pada tahun 1225 di Rimini Italia dalam keluarga bangsawan yang kaya-raya.
Amatus telah menjadi yatim piatu sejak masil kecil. Ia lalu dirawat oleh kakaknya yang bernama Giacomo.
Ia menghabiskan masa kecil dan masa remajanya di rumah Giacomo.
Setelah Amatus dewasa, Lansberga, kakak iparnya, berupaya menjodohkan Amatus dengan adik perempuannya demi menjaga tanah warisan mereka agar tidak berpindah ketangan orang luar. Amatus menolak perjodohan ini karena ia ingin melayani Tuhan sebagai seorang pertapa.
Giacomo juga turut membujuknya, namun Amatus tetap kokoh
mempertahankan panggilannya.
Hal ini membuat Lansberga marah dan mulai memperlakukan Amatus
dengan buruk.
Demi menenangkan isterinya, Giacomo lalu memberikan sebidang tanah kepada Amatus dan memintanya untuk tinggal disitu. Amatus pun pindah ke lahan tersebut.
Namun beberapa waktu kemudian, Amatus menjual bidang tanah tersebut beserta segala harta miliknya, lalu membagi-bagikan uangnya kepada para fakir miskin.
Kini ia telah siap memenuhi panggilan Tuhan yang telah lama bergema didalam hatinya.
Ia
bergabung menjadi anggota Ordo Fransiskan Sekuler dan hidup sebagai seorang
pertapa selama bertahun-tahun seturut teladan Santo Fransiskus dari Asisi.
Beberapa tahun kemudian Amatus keluar dari pertapaannya dan mulai
berkarya membangun Kapela-kapela dan tempat penampungan bagi para peziarah.
Beberapa bangunan buah karyanya masih berdiri sampai saat ini, termasuk sebuah rumah sakit untuk orang miskin di kota Rimini.
Sepanjang
hidupnya, Amatus tercatat empat kali melakukan perjalanan ziarah dari Italia ke
Spanyol, melalui rute Camino de Santiago (Way of Saint James) yang berakhir di
Katedral Santiago de Compostela tempat dimana Rasul Yakobus Tua dimakamkan.
Empat perziarahan yang berat ini dijalaninya dengan sepenuh hati demi menggapai kesucian hidup Kristiani.
Pada
tahun 1921 Amatus berupaya melakukan perjalanan ziarah yang kelima ke Santiago
de Compostela namun ia tidak berhasil sampai ke Spanyol.
Ditengah perjalanan, seorang malaikat menampakkan diri kepadanya
dan menyampaikan bahwa perjalanan hidupnya didunia ini akan segera berakhir dan
ia harus kembali ke rumahnya.
Amatus bergegas kembali ke Italia dan tiba di Rumini pada bulan januari 1292. Ia lalu beristirahat di sebuah biara Benediktin dan tetap tinggal dibiara tersebut sampai saat Tuhan memanggilnya kembali ke surga pada tanggal 8 mei 1292.
Lima abad kemudian, tepatnya pada tanggal 17 April 1776, Amatus
Ronconi dibeatifikasi oleh Paus Pius VI.
Beatifikasi ini terjadi setelah dua mujizat penyembuhan yang
terjadi melalui perantaraannya diselidiki dengan seksama dan dinyatakan benar.
Selanjutnya pada tanggal tanggal 23 November 2014, Beato Amatus
Ronconi di Kanonisasi oleh Paus Fransiskus di Basilika Santo Petrus Roma.
Ia mengabdikan dirinya dalam melayani Tuhan dengan cara hidup
saleh.
Kesalehan dan sikap hidup yang baik mengantarnya menjadi kudus.
Arti Nama
Amatus = Yang dicintai, yang disayang, tercinta, kekasih
(Latin).
Variasi Nama
Aimé (French), Amato (Italian), Amé (Medieval French), Amado
(Spanish).
Bentuk Feminim
Amata.
SANTO YEREMIAS SALAKHIA, PENGAKU IMAN
Terlahir dengan nama Johannes Kostisk. John
lahir pada 29 Juni 1556 di Zaro, Romania. Karena ketertarikannya pada kehidupan
St. Fransiskus dan para pengikutnya, John memutuskan bergabung dengan Ordo
Fransiskan yang berkarya di tempat asalnya. Ia kemudian dikenal dengan nama
Yeremias Salakhia.
Yeremias kemudian pergi ke Italia dan berkarya di Naples dengan mengikuti Kristus. Ia memiliki devosi kepada ekaristi, Yesus yang tersalib, dan juga kepada Bunda Maria. Tidak banyak yang diketahui mengenai hidupnya. Yeremias Salakhia meninggal dunia pada 5 Maret 1625 di Naples, Italia. Pada 30 Oktober 1983 ia dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II.
santo ALOYSIUS RABATA, MARTIR
Aloysius Rabata lahir pada sekitar tahun 1443
di Erice, Trapani, Sicilia. Dalam usia yang masih muda ia bergabung dengan Ordo
Karmel di biara Annuziata, Trapani. Ia diketahui dipindahkan, dan sempat
menjadi prior di biara reformasi di Randazzo. Aloysius diketahui banyak
membantu dan mengerjakan segala pekerjaan di biaranya. Ia juga tidak pernah
menolak untuk memberi kepada orang miskin.
Pada tahun 1490 Aloysius menegur seorang
bangsawan karena pakaiannya yang terlalu mewah. Akibat tegurannya itu, Aloysius
kemudian diserang dengan anak panah yang mengakibatkan ia terluka parah di
kepalanya. Sebelum meninggal, Aloysius memaafkan orang yang menyerangnya tanpa
memberitahu namanya kepada siapapun.
Aloysius Rabata meninggal dunia pada tahun
1490 di Randazzo. Pada tahun 1841 ia dibeatifikasi oleh Paus Gregorius XVI.