Selama menjadi imam, St Antonius juga memimpin sebuah seminari di Madrid. Ia mendirikan sekolah St. Mikhael untuk memajukan karya seni dan kesusasteraan dan bahkan berusaha mendirikan sebuah sekolah pertanian. Ia pergi ke Roma untuk membantu mempersiapkan Konsili Vatikan Pertama pada tahun 1869 dan wafat pada tahun 1870. Sementara itu, Beata Maria Tuci ditangkap pada tanggal 10 Agustus 1949 oleh tentara Komunis dengan tuduhan menjadi mata-mata.
Antonius adalah Pendiri Kongregasi Misionaris Claretian (Cordis Mariae Filii atau CMF). Ia dilahirkan di kota kecil Sallent, Catalonia Spanyol pada tahun 1807. Antonius ditahbiskan menjadi seorang imam pada tahun 1835 dan ditugaskan di paroki kota asalnya. Kemudian ia pergi ke Roma dan membantu karya misi. Ia menggabungkan diri dengan Serikat Yesus sebagai novis, tetapi kesehatannya tidak mendukungnya. Ia kembali ke Spanyol dan bertugas sebagai imam. Pastor Antonius melihat seluruh dunia sebagai suatu daerah misi yang luas. Ia memiliki hati seorang misionaris. Ia seorang imam yang berdedikasi tinggi di parokinya. Ia mengadakan seminar-seminar bagi para imam.
Antonius yakin akan kekuatan karya tulis. Ia menulis sedikitnya 150 buah buku. Bukunya yang paling terkenal, Jalan yang Benar, telah dibaca jutaan orang. Sebagian orang tidak dapat mengerti pemikiran Pastor Antonius. Kesuksesan serta semangatnya membuat mereka khawatir. Mungkin pertentangan tersebut memang diijinkan oleh Tuhan agar imam yang penuh semangat ini dapat mengunjungi Kepulauan Canary pada tahun 1848. Pastor Antonius tinggal dan berkarya di sana selama satu tahun. Kemudian Pastor Antonius kembali ke Catalonia, Spanyol dan kepada karya penginjilannya di sana. Pada tahun 1849, Pastor Antonius membentuk suatu ordo religius baru yang disebut Putera-putera Misionaris dari Hati Maria Yang Tak Bernoda atau lebih dikenal dengan nama Kongregasi Misionaris Claretian, CMF.
Ratu Isabela II dari Spanyol amat menghormati St. Antonius. Ratu berpendapat bahwa St. Antonius adalah orang yang paling tepat untuk menjadi Uskup Agung di Santiago, Kuba. Karya kerasulannya di Kuba menjadi suatu pengalaman selama tujuh tahun yang mendebarkan. Uskup Agung Antonius mengunjungi paroki-paroki, berkhotbah menentang kejahatan sosial, terutama perbudakan. Ia memberkati pernikahan serta membaptis anak-anak. Ia seorang pembaharu dan karenanya mempunyai banyak musuh. Beberapa kali ia menerima ancaman pembunuhan. Namun demikian, ancaman tersebut tidak mampu menghalangi karyanya yang mengagumkan itu hingga ia dipanggil kembali ke Spanyol pada tahun 1857.
Selama menjadi imam, St Antonius juga memimpin sebuah seminari di Madrid. Ia mendirikan sekolah St. Mikhael untuk memajukan karya seni dan kesusasteraan dan bahkan berusaha mendirikan sebuah sekolah pertanian. Ia pergi ke Roma untuk membantu mempersiapkan Konsili Vatikan Pertama pada tahun 1869 dan wafat pada tahun 1870. St. Antonius Maria Claret dinyatakan kudus oleh Paus Pius XII pada tahun 1950.
Nama Anthonius mungkin diturunkan dari bahasa Yunani ανθος (anthos) yang berarti "Bunga"
Antony (english), Antoine, Antwan (African American), Antoninus, Antonius (Ancient Roman), Andoni, Antton (Basque), Anton, Andon, Doncho (Bulgarian), Antoni (Catalan), Anton, Antonijo, Antonio, Antun, Ante, Anto, Tonči, Tonći, Toni (Croatian), Antonín (Czech), Anton (Danish), Anton, Antonius, Antoon, Antonie, Teun, Teunis, Theunis, Ton (Dutch), Antono, Anĉjo (Esperanto), Anton, Tõnis (Estonian), Anton, Anttoni, Toni (Finnish), Antoine, Antonin (French), Antón (Galician), Anton (German), Anakoni, Akoni (Hawaiian), Antal, Tóni (Hungarian), Antonino, Antonio, Antonello, Nino, Tonino, Tonio (Italian), Antanas (Lithuanian), Anton, Antonij, Andon, Doncho (Macedonian), Anton (Norwegian), Antoni (Polish), António, Toninho (Portuguese), Antônio (Portuguese (Brazilian)), Anton (Romanian), Anton (Russian), Antonije (Serbian), Anton, Tone (Slovene), Antonio, Toño (Spanish), Anton (Swedish), Anton (Ukrainian)
"Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat." Mat 5:10-11
Beata Maria Tuci adalah calon postulan Suster Fransikan dan salah seorang dari 38 Martir Albania. Ia adalah puteri pasangan Nikoll Mark Tuci dan Dila Fusha yang lahir pada 12 Maret 1928 di desa Ndërfushaz, distrik Mirdita, Albania. Maria disekolahkan di sekolah Katolik yang dikelola oleh para suster Fransiskan. Pola hidup rohani dari para suster yang mendidiknya ternyata sangat berkesan dalam diri Maria. Sejak kecil ia telah bercita-cita untuk menjadi biarawati.
Pada tahun 1946 Maria menyelesaikan pendidikannya dan bekerja sebagai seorang guru. Namun ia tidak pernah melupakan cita-cita masa kecilnya. Ia selalu ingin menjadi seorang biarawati. Karena itu sambil tetap bekerja disekolah, Maria juga mengajukan lamaran untuk menjadi biarawati di biara Suster Fransiskan Stigmatis. Pada masa ini Maria diketahui sering menggunakan gajinya untuk membayar uang sekolah bagi anak-anak di kelasnya. Dia juga diketahui sering berjalan kaki enam sampai tujuh kilometer untuk mengikuti perayaan misa di gereja.
Setelah Perang dunia kedua berakhir di tahun 1945, rezim Komunis pro Uni Soviet mengambil alih kekuasaan di Albania. Dibawah cengkeraman kaum Komunis, Gereja-gereja disegel, seminari-seminari ditutup dan biara-biara dibubarkan. Para rohaniwan-rohaniwati ditahan dengan berbagai tuduhan palsu dan dijebloskan ke dalam penjara. Banyak diantara mereka yang kemudian di eksekusi mati.
Cita-cita rohani Maria untuk menjadi mempelai Kristus tidak pernah terlaksana. Biara tempat ia mengajukan lamaran ditutup pemerintah Komunis dan para suster diusir ke Italia.
Maria Tuci ditangkap pada tanggal 10 Agustus 1949 oleh tentara Komunis dengan tuduhan menjadi mata-mata. Ia disiksa untuk mendapat keterangan tentang kegiatan mata-mata yang dituduhkan kepadanya. Penyiksaan semakin mengerikan dari hari ke hari karena Maria tidak mampu menjawab pertanyaan para Interogator. Ia diam bukan karena menyembunyikan sesuatu seperti yang dituduhkan, tapi karena ia memang tidak tahu apa-apa. Ia hanyalah seorang guru sekolah dan seorang wanita katolik yang ingin menjadi biarawati. Maria dijatuhi hukuman penjara selama 3 tahun dan terus-menerus mengalami penyiksaan dalam penjara Komunis yang mengerikan.
Di pertengahan bulan Agustus 1950, Maria Tuci dibawa ke rumah sakit sipil di Shkodra setelah disiksa sampai sekarat dalam sebuah sesi interogasi. Pada tanggal 22 Agustus 1950 beberapa suster dan para kerabat datang menjenguknya di rumah sakit. Dikemudian hari mereka bersaksi : “Keadaannya sungguh menyedihkan. Ia hampir tidak dapat dikenali karena luka-luka lebam disekujur tubuhnya”. Maria meminta mereka segera pulang karena khawatir akan keselamatan mereka. Para penyiksanya pernah mengancam akan menangkap semua anggota keluarga dan kerabatnya.
Dua bulan kemudian, tepatnya pada tanggal 24 Oktober 1950, Maria Tuci meninggal dunia di rumah sakit tersebut. Jiwanya yang kudus telah kembali kepada Sang Pencipta, meninggalkan tubuhnya yang remuk dan penuh luka penyiksaan. Kata-kata terakhirnya adalah : "Saya bersyukur kepada Tuhan karena saya mati (sebagai orang) bebas".
Ia dimakamkan secara diam-diam oleh tentara komunis dan jasadnya baru dapat diidentifikasi setelah rezim komunis Albania runtuh di tahun 1992. Jenazahnya lalu dimakamkan kembali dengan layak di pemakaman Katolik di Shkoder. Dalam proses beatifikasi Para Martir Albania, makamnya dibuka kembali dan relikwinya disemayamkan di gereja Biara Susteran Fransiskan Stigmatines di Shkoder Albania.
Beata Maria Tuci adalah satu-satunya wanita dalam 38 Martir Albania yang dibeatifikasi bersama oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 November 2016. Pestanya dirayakan pada tanggal 24 Oktober sesuai hari kematiannya, dan pada hari pesta bersama Para Martir Albania pada tanggal 5 November. (qq)
Sumber : KMaria = Versi Latin untuk nama Yunani Μαριαμ (Mariam) dan Μαρια (Maria). Ejaan Yunani ini adalah terjemahan yang digunakan dalam Kitab Perjanjian Baru untuk nama Ibrani : מִרְיָם (Miryam).
Dalam Kitab Suci, nama ini pertama kali di temukan pada kitab Keluaran 15:20 (nama saudari Musa dan Harun).
Arti nama "Maria" tidak diketahui secara pasti.
Ada beberapa teori yang menyebutkan nama ini berarti : "Pahit, Pedih, Lautan kepedihan, Lautan Kesedihan", dan "pemberontakan".
Teori lain menyebutkan nama ini berasal dari kata Mesir Kuno : "mr" (cinta) atau: "mry" (kekasih, yang dicintai).
Marie (German), Mari, Marie (Swedish), Mari, Marie (Norwegian), Mari, Marie (Danish), Marjo, Marja (Dutch), Maleah, Mariah, Marie, Mary (English), Maaria, Marja, Marjo (Finnish), Miren (Basque), Mariya, Marya (Russian), Mariya (Bulgarian), Mariya (Ukrainian), Mariam (Biblical Greek), Mariella, Marietta, Mimi (Italian), Mariazinha (Portuguese), Mariona, Ona (Catalan), Maja, Mareike, Mariele, Marita, Meike, Mia, Mitzi, Ria (German), Maja, Majken, Mia, My (Swedish), Maiken, Maja, Mia (Norwegian), Maiken, Maja, Majken, Mia (Danish), Jet, Jette, Maaike, Marieke, Mariëlle, Mariëtte, Marijke, Marike, Mariska, Marita, Meike, Mia, Mieke, Miep, Mies, Ria (Dutch), Maike, Mareike (Frisian), Marietta, Marika (Greek), Maja, Marika, Maryla, Marzena (Polish), Mimi (English), Malle, Molle (Medieval English), Maarika, Maija, Mari, Marika, Marita, Maritta, Marjatta, Marjukka, Marjut (Finnish), Maia (Basque), Manya, Masha (Russian), Marietjie (Afrikaans), Mariam, Maryam (Arabic), Mariam (Armenian), Maryia (Belarusian), Mary, Miriam (Biblical), Miriam (Biblical Hebrew), Mari (Breton), Marija, Maja, Mara, Mare, Marica, Marijeta, Maša, Mojca (Croatian), Marie, Madlenka, Maja, Marika, Máša (Czech), Maarja, Mari, Mirjam, Maarika, Mare, Marika (Estonian), Marie, Myriam, Manon, Marianne, Marielle, Mariette, Marion, Marise (French), María, Maruxa (Galician), Mariam, Mariami, Meri, Marika (Georgian), Maryamu (Hausa), Malia, Mele (Hawaiian), Miriam (Hebrew), Mariamne (History), Mária, Mara, Mari, Marica, Marietta, Marika, Mariska (Hungarian), María, Mæja (Icelandic), Máire, Maura, Moira, Mairenn, Máirín, Mallaidh, Maureen, Maurine, Moyra (Irish), Marija (Latvian), Marija (Lithuanian), Marija, Maja, Mare (Macedonian), Moirrey, Voirrey (Manx), Mere (Maori), Maryam (Persian), Márjá (Sami), Màiri, Maura, Moira, Moyra (Scottish), Marija, Maja, Mara, Marica (Serbian), Mária, Maja, Marika (Slovak), Marija, Mirjam, Maja, Mare, Marica, Maša, Mojca (Slovene), Marja (Sorbian), María, Marita (Spanish), Maritza (Spanish (Latin American)), Meryem (Turkish), Maryam (Urdu), Meryem (Uyghur), Mair, Mairwen, Mari (Welsh), Mirele (Yiddish)