ketiga orang Kudus (santo) yang kita peringati Pestanya hari ini adalah orang-orang yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Kekristenan dengan menentang seluruh aliran atau pemikiran yang mengarah pada bidaah.
Paulinus dilahirkan sekitar tahun 354 di Bordeaux, Perancis. Ayahnya seorang gubernur dan seorang tuan tanah yang kaya-raya. Paulinus mendapat pendidikan yang baik. Ia menjadi seorang pengacara dan seorang penyair. Ia bepergian ke seluruh Perancis, Spanyol dan Italia, kemana saja pekerjaan atau kesenangan membawanya. Pada tahun 381, pada usia duapuluh delapan tahun, ia menjadi Gubernur Campania, Italia.
Ketika ia berumur tiga puluh enam tahun, Paulinus dibabtis menjadi seorang kristen. Ia dan isterinya, Theresia, memiliki seorang putera. Ketika putera mereka meninggal dunia, mereka berdua memutuskan untuk menjalani hidup yang lebih religius. mereka membagikan seluruh harta kekayaan mereka kepada orang-orang miskin dan menyisakan hanya yang mereka perlukan untuk bertahan hidup.
Pasangan tersebut berdoa dan bermatiraga. Mereka juga memilih untuk mengucapkan kaul kemurnian guna menyatakan cinta mereka kepada Yesus. Paulinus dan isterinya amat dihormati oleh masyarakat Kristen. Mereka sungguh gembira ketika akhirnya Paulinus memutuskan menjadi seorang imam pada tahun 394. Ia dan Theresia kemudian membentuk suatu komunitas kecil para biarawan di Nola, Italia. Mereka membuka tempat penampungan bagi mereka yang miskin dan para peziarah juga.
Paulinus dan Theresia memutuskan untuk tinggal di Nola. Paulinus ingin tinggal dekat tempat ziarah salah seorang santo favoritnya, St.Felix dari Nola. St.Felix adalah seorang imam yang terkenal karena ketekunannya dalam doa, kasihnya bagi orang banyak, dan cara hidupnya yang miskin dan saleh. Paulinus mohon bantuan doanya dan banyak menulis tentang Santo Felix. Ia merasakan keyakinannya bertambah dengan bantuan Santo Felix. Pada tahun 409, Paulinus dipilih menjadi Uskup Nola.
Umat merasa sangat gembira. Ia seorang yang bijaksana, seorang uskup yang lemah lembut, sama seperti St.Felix. St.Paulinus dipuji banyak orang kudus yang hidup pada jamannya, St.Ambrosius, St.Agustinus, St.Hieronimus, St.Martinus dari Tours dan lain-lain. Walaupun sebagian dari tulisannya yang berharga hilang, tigapuluh dua syair dan limapuluh satu suratnya masih dapat diselamatkan. St. Paulinus menjabat Uskup Nola hingga akhir hayatnya pada tahun 431.***
Paulinus adalah Bentuk Lain dari nama Paulus. Paulus : "Rendah hati" "Kecil" (Latin)
Thomas More dilahirkan di London pada tahun 1477. Ia adalah seorang negarawan Inggris, pengacara dan penulis yang terkenal. Selama hidupnya ia pernah menduduki berbagai jabatan penting dalam pemerintahan termasuk menjadi Lord Chancellor, istilah lain bagi Perdana Menteri, selama tiga tahun.
Isteri pertama Thomas, Jane Colt, meninggal dalam usia muda. More ditinggal sendirian bersama keempat anak mereka yang masih kecil. Ia kemudian menikah lagi dengan seorang janda sederhana yang bahkan tidak dapat membaca dan menulis. Thomas menjadikan kehidupan rumah tangganya menyenangkan bagi seluruh anggota keluarga, sebab ia seorang yang amat menyenangkan.
Tidak suatu pun terjadi apabila bukan kehendak Tuhan. Dan aku sungguh yakin bahwa segala yang terjadi, sungguh pun buruk tampaknya, adalah sungguh benar yang terbaik.” ~ St.Thomas More
Pada waktu makan, salah seorang anaknya akan membacakan Kitab Suci. Kemudian mereka bercakap-cakap dan bersenda-gurau. Thomas kerap mengundang para tetangga untuk bersantap bersama mereka dan senantiasa membantu mereka yang kurang mampu. Ia suka menggembirakan hati para tamunya dengan kejutan-kejutan menyenangkan. Ia bahkan memelihara beberapa ekor monyet di rumahnya.
Kehidupan rohaninya sungguhlah mendalam. Ia terbiasa berdoa selama beberapa jam pada tengah malam dan diketahui sering berpuasa dan bermati-raga. Thomas sungguh sadar bahwa menjadi seorang Kristen sejati membutuhkan rahmat dan pertolongan dari Tuhan.
Raja Henry VIII biasa melingkarkan tangannya ke pundak Thomas sebagai tanda kasih kepadanya. Meskipun Thomas adalah seorang pejabat negara yang setia, namun ia tetap menempatkan kesetiaannya kepada Tuhan di atas segala-galanya. Bahkan ketika raja mencoba membuatnya melanggar hukum Gereja, Thomas dengan tegas menentangnya dengan mengundurkan diri dari jabatan Lord Chancellor.
Pada tahun 1533 Raja Henry ingin menceraikan isterinya, Ratu Katarina, agar dapat menikahi seorang gundiknya yang bernama Anne Boleyn. Bapa Suci Paus Klemens VII tentu saja tidak dapat mengijinkan perceraiannya karena bertentangan dengan hukum Gereja. Tapi Henry adalah seorang yang keras kepala. Untuk dapat melaksanakan hasratnya pada Anne Boleyn, ia memutuskan hubungan Gereja Inggris dengan Tahta Suci di Roma dan mengangkat dirinya sendiri sebagai kepala Gereja di Inggris. Henry kemudian menggelar pertemuan dengan para uskup diseluruh Inggris, lalu dengan berbagai terror serta intimidasi, ia memaksa mereka untuk mengakui dirinya sebagai kepala Gereja Inggris dan (tentu saja) melegalkan perceraiannya dengan Ratu Katarina. Uskup-uskup pengecut tersebut tidak berbuat apa-apa selain menyetujui semua kehendaknya. Terkecuali Uskup Rochester, Santo Yohanes Fisher. Uskup yang Kudus ini adalah satu-satunya orang yang menentang hasil pertemuan tersebut.
Henry lalu menuntut rakyat Inggris untuk bersumpah setia padanya sebagai Raja dan sebagai kepala Gereja Inggris. Mereka yang tidak mau bersumpah dianggap sebagai pengkhianat negara dan akan dihukum mati. Gereja Katholik ia nyatakan terlarang dan seluruh harta kekayaan Gereja disita. Henry kemudian menjarah Gereja-gereja, menghancurkan banyak biara dan mengeksekusi para biarawan serta semua orang yang menentang keinginannya. Reformasi Anglikan meletus; dan tanah Inggris pun bermandikan darah para Martir yang dengan gagah berani memilih untuk tetap setia pada iman Katholik.
Thomas More dengan tegas menolak untuk bersumpah mengakui Raja sebagai Kepala Gereja. Ia lalu ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara. Mantan Lord Chancellor itu ditawari kebebasan jika mau bersumpah pada Raja, namun Thomas tetap memiih untuk setia pada imannya. Karena itu ia pun dijatuhi hukuman mati. Saat keputusan hukuman dibacakan, Thomas mengampuni para hakim. Ia bahkan mengatakan bahwa ia berharap untuk berjumpa dengan mereka di surga nanti. Dan ia sungguh bermaksud demikian.
Di tempat pelaksanaan hukuman mati, sesaat sebelum kepalanya dipenggal, Thomas mencium pipi sang algojo lalu bergurau padanya agar berhati-hati jangan sampai janggutnya ikut terpotong sebab janggutnya itu tidak bersalah pada raja.
Santo Thomas More wafat sebagai seorang martir Kristus pada hari Selasa, 6 Juli 1535, dalam usia lima puluh tujuh tahun. Kata-kata terakhirnya adalah : "The king's good servant, but God's First"
Gereja Inggris kini disebut Gereja Katholik Anglikan dan sampai hari ini tidak lagi mengakui Paus sebagai Kepala Gereja.***
Thomas = Ejaan Yunani untuk nama Aramaic תָּאוֹמָא (Ta'oma') yang berarti : "Kembar"
Tomas (Swedish), Tomas (Norwegian), Te'oma (Ancient Aramaic), Toma (Bulgarian), Tomàs (Catalan), Toma, Tomica, Tomo (Croatian), Tomáš (Czech), Toomas (Estonian), Tuomas, Tuomo, Tomi, Tommi (Finnish), Toma (Georgian), Tamás, Tomi (Hungarian), Tómas (Icelandic), Tomás (Irish), Tommaso (Italian), Toms (Latvian), Tomas (Lithuanian), Toma (Macedonian), Tamati (Maori), Tomasz, Tomek (Polish), Tomás, Tomé (Portuguese), Toma (Romanian), Foma (Russian), Tàmhas, Tavish, Tòmas, Tam (Scottish), Toma (Serbian), Tomáš (Slovak), Tomaž (Slovene), Tomás (Spanish), Tomos, Tomi, Twm (Welsh)
Bentuk Pendek :
Thom, Tom, Tommie, Tommy (English), Tom (German), Maas, Tom (Dutch), Tom (Swedish), Tom (Norwegian), Tom (Danish)
Bentuk Feminim :
Thomasina (English), Tamsin, Tamsyn (English British)
Yohanes Fisher dilahirkan di Yorkshire, Inggris, pada tahun 1469. Ia belajar di Universitas Cambridge dan menjadi seorang imam. Pater Fisher mengajar di Cambridge juga. Ia seorang guru yang mengagumkan yang membantu para muridnya berkembang dalam pengetahuan iman. Ia seorang teolog. Pater Fisher teristimewa sangat membantu dalam menjelaskan kesalahan-kesalahan religius pada masa itu yang membingungkan sebagian orang.
Pada tahun 1504, Pater Fisher ditahbiskan sebagai Uskup Rochester, Inggris. Keuskupan Rochester adalah sebuah keuskupan yang miskin dan Uskup Fisher tinggal di sana sebagai gembala umat selama tigapuluh tahun. Jadi, Uskup Fisher menjalankan dua peran penting. Ia adalah Uskup Rochester dan pimpinan Universitas Cambridge. Fisher juga menjadi bapa pengakuan ibunda Raja Henry VIII, Elizabeth dari York. Uskup Fisher mempunyai banyak teman, termasuk Erasmus, seorang sarjana terkenal, dan St.Thomas More. Tak seorang pun, baik Uskup Fisher maupun Thomas More, yang tahu bahwa mereka akan dirayakan pestanya bersama-sama dalam kalender orang kudus.
Pada tahun 1533 Raja Henry VIII ingin menceraikan isterinya, Ratu Katarina, agar dapat menikahi seorang gundiknya yang bernama Anne Boleyn. Bapa Suci Paus Klemens VII tentu saja tidak dapat mengijinkan perceraiannya karena bertentangan dengan hukum Gereja. Tapi Henry adalah seorang yang keras kepala. Untuk dapat melaksanakan hasratnya pada Anne Boleyn, ia memutuskan hubungan Gereja Inggris dengan Tahta Suci di Roma dan mengangkat dirinya sendiri sebagai kepala Gereja Inggris. Henry kemudian menggelar pertemuan dengan para uskup diseluruh Inggris, lalu dengan berbagai terror serta intimidasi, ia memaksa mereka untuk mengakui dirinya sebagai kepala Gereja Inggris dan (tentu saja) melegalkan perceraiannya dengan Ratu Katarina. Uskup-uskup pengecut tersebut tidak berbuat apa-apa selain menyetujui semua kehendaknya. Terkecuali Uskup Yohanes Fisher. Ia satu-satunya orang yang menentang hasil pertemuan itu. Karena keberaniannya itu beberapa hari kemudian Uskup Fisher ditangkap dan dijebloskan ke dalam penjara.
Raja Henry kemudian menuntut agar rakyat Inggris bersumpah setia kepadanya sebagai pemimpin Gereja. Uskup Fisher ditawari raja kebebasan jika ia mau bersumpah setia dan mengakui raja sebagai kepala Gereja Inggris. Bagaimanapun; Henry menyadari bahwa Uskup Fisher adalah uskup yang sangat dicintai dan dihormati oleh rakyat Inggris. Uskup fisher tentu saja menolak tawaran itu. Baginya kepala gereja hanyalah Paus di Roma, dan ia tidak mau mengingkari imannya.
Raja lalu memerintahkan agar Uskup Fisher dipenjarakan di Menara London. Tak lama berselang menyusul Santo Thomas More dan Santa Margaretha Pole juga ditahan disitu. Menara tersebut pengap dan perlakuan para penjaga di sana sangat kasar. Uskup Fisher banyak menderita sengsara, tetapi ia tetap tidak mau mengingkari imannya.
Pada tanggal 12 Juni 1535, Paus mengangkat Uskup Fisher sebagai kardinal. Dengan berbuat demikian, Bapa Suci berharap agar Henry membebaskannya. Tetapi, hal tersebut malahan menjadikan Henry murka. Sepuluh hari setelah pengangkatan uskup Fisher manjadi Kardinal, Henry memerintahkan eksekusi mati bagi Kardinal Fisher.
Yohanes Fisher tewas sebagai martir dengan cara dipenggal pada tanggal 22 Juni 1535. Bersama dengan sahabatnya Thomas More, Kardinal Yohanes Fisher dinyatakan kudus oleh Paus Pius XI pada tahun 1935.
Gereja Inggris kini disebut Gereja Anglikan dan sampai hari ini tidak lagi mengakui Paus sebagai Kepala Gereja.***
Berasal dari nama Yunani Ιωαννης (Ioannes), yang aslinya berasal dari nama Ibrani יוֹחָנָן (Yochanan) yang berarti "YAHWEH Maha pengasih", "Allah Maha Baik"
John, Jon (English), Deshaun, Deshawn, Keshaun, Keshawn, Rashaun, Rashawn (African American), Gjon (Albanian), Yahya (Arabic), Hovhannes, Ohannes (Armenian), Ganix, Ion, Jon (Basque), Ioannes ( Biblical Greek), Yehochanan, Yochanan ( Biblical Hebrew), Iohannes (Biblical Latin), Yann, Yanick, Yannic, Yannick (Breton), Ioan, Ivan, Yan, Yoan, Ivo, Yanko (Bulgarian), Joan, Jan (Catalan), Jowan (Cornish), Ghjuvan (Corsican), Ivan, Ivica, Ivo, Janko, Vanja (Croatian), Ivan, Jan, Johan, Honza, Janek (Czech), Jan, Jens, Johan, Johannes, Jon, Hans, Jannick, Jannik (Danish), Jan, Johan, Johannes, Hanne, Hannes, Hans, Jo, Joop (Dutch), Johano, Joĉjo (Esperanto), Jaan, Johannes, Juhan (Estonian), Jani, Janne, Johannes, Joni, Jouni, Juhana, Juhani, Hannes, Hannu, Juha, Juho, Jukka, Jussi (Finnish), Jean, Yann, Jeannot, Yanick, Yannic, Yannick (French), Xoán (Galician), Jan, Johann, Johannes, Hannes, Hans, Jo (German), Ioannes, Ioannis, Yanni, Yannis, Yianni, Yiannis (Greek), Keoni (Hawaiian), Yochanan (Hebrew), János, Jancsi, Jani, Janika (Hungarian), Jóhann, Jóhannes, Jón (Icelandic), Eoin, Sean, Seán, Shane (Irish), Giovanni, Gian, Gianni, Giannino, Nino, Vanni (Italian), Johannes, Joannes (Late Roman), Jānis (Latvian), Sjang, Sjeng (Limburgish), Jonas (Lithuanian), Johan, Hanke (Low German), Ivan, Jovan, Ivo (Macedonian), Ean, Juan (Manx), Hann, Jan, Jon, Hankin, Jackin, Jankin (Medieval English), Jehan (Medieval French), Zuan (Medieval Italian), Jan, Jens, Johan, Johannes, Jon, Hans (Norwegian), Joan (Occitan), Iwan, Jan, Janusz, Janek (Polish), João, Joãozinho (Portuguese), Ioan, Ion, Iancu, Ionel, Ionuț, Nelu (Romanian), Ioann, Ivan, Vanya (Russian), Eoin, Iain, Ian (Scottish), Ivan, Jovan, Ivo, Janko, Vanja (Serbian), Ján, Janko (Slovak), Ivan, Jan, Janez, Žan, Anže, Janko (Slovene), Iván, Juan, Xuan, Juanito (Spanish), Jan, Jens, Johan, Johannes, Jon, Hampus, Hans, Hasse, Janne (Swedish), Yahya (Turkish), Ivan (Ukrainian), Evan, Iefan, Ieuan, Ifan, Ioan, Iwan, Siôn, Ianto (Welsh)
Bentuk Feminim : Jone (Basque), Joanna ( Biblical), Ioanna ( Biblical Greek), Iohanna (Biblical Latin), Ioana, Ivana, Yana, Yoana (Bulgarian), Joana, Jana (Catalan), Ivana (Croatian), Ivana, Jana, Johana, Janička (Czech), Johanna, Johanne (Danish), Jana, Janna, Johanna, Janneke, Jantine, Jantje (Dutch), Johanna (Estonian), Janina, Johanna (Finnish), Jeanne, Jeannette, Jeannine (French), Xoana (Galician), Jana, Janina, Johanna (German), Ioanna, Nana (Greek), Johanna (Hungarian), Jóhanna, Jóna (Icelandic), Chevonne, Shavonne, Shevaun, Shevon, Síne, Siobhan (Irish), Giovanna (Italian), Johanna (Late Roman), Janina (Lithuanian), Ivana, Jovana (Macedonian), Jehanne, Johanne (Medieval French), Johanna, Johanne (Norwegian), Janina, Joanna (Polish), Joana (Portuguese), Ioana (Romanian), Zhanna, Ivanna (Russian), Jean, Sìne, Jessie, Teasag (Scottish), Ivana, Jovana (Serbian), Jana (Slovak), Ivana, Jana (Slovene), Juana (Spanish), Janina, Janna, Johanna, Jannicke, Jannike (Swedish), Siân (Welsh)