Orang-orang kudus yang diperingati oleh Gereja katolik setiap hari merupakan mereka yang betul-betul memiliki teladan iman yang baik. Hari ini Gereja Katolik mengenang dan memperingati orang-orang kudus yang memiliki keunikan dalam pewartaan Injil dan mempertahankan iman, Sebagai pelaku Injil dan cinta kasih serta berperan besar dalam penyebaran Injil itu sendiri.
Santo Anselmo di Baggio atau Santo Anselmus dari Lucca muda (the Younger) lahir di Mantua (sekarang Mantova), Italia pada tahun 1036. Ia disebut Anselmus dari Lucca “muda” atau Anselmus dari Lucca II untuk membedakannya dengan pamannya yang juga bernama Anselmo di Baggio (kelak menjadi Paus Alexander II).
Kisah masa mudanya tidak banyak diketahui. Masa tuanya seluruhnya diabdikan pada kepentingan perkembangan gereja dan penyebaran iman. Keponakan dari Paus Alexander II (1061- 1073) ini menjadi pembantu terdekat Paus Gregorius VII (1073- 1085) dalam kampanye penyelesaian semua masalah dan keonaran di kalangan imam- imam.
Pada tahun 1073, Paus Gregorius VII menunjuk dia sebagai Uskup dioses Lucca. Ia ditabhiskan oleh Paus Gregrorius VII pada tanggal 23 Oktober 1074. Dalam kepemimpinannya Anselmus berusaha mengatur tata tertib hidup para imam di keuskupannya. Usahanya tidak disambut baik oleh para imam, karena aturan- aturan ciptaannya dirasa terlalu keras. Karena itu, Anselmus meninggalkan istananya dan pergi ke istana Matilda, seorang pangeran Wanita dari Ruscany di Cannosa, Italia. Selama berada disana, Anselmus menjadi pembimbing rohani dan penasehat politik bagi Matilda.
Karena pengetahuannya yang luas dan mendalam tentang hukum Kanonik, Sri Paus Gregorius VII menugaskan Anselmus menyusun sebuah risalat guna melawan praktek pentabhisan kaum awam, dan mengumpulkan kanon- kanon tempo dulu yang menghukum praktek ini serta praktek- praktek lainnya yang tidak sah. Risalah Anselmus itu sangat mendukung kedudukan Gregorius VII dalam masyarakat.
Santo Anselmus meninggal dunia pada Tanggal 18 Maret 1086 di Mantua, Italia. relikwinya disemayamkan di Kathedral mantova-Italia.***
Anselmus berarti : Pelindung Ilahi / Perlindungan Tuhan
Diturunkan dari elemen Bahasa Jermanik “An” yang berarti : “Tuhan” dan “Helm” yang berarti “Pelindung”
Ansehelm (Ancient Germanic), Anselmi, Anssi (Finnish), Anselme (French), Anselm (English), Anselmo (Italian), Anselmo (Portuguese), Anselmo (Spanish)
Bentuk Feminim : Anselma, Elma (German)
Sirilus dilahirkan sekitar tahun 315 pada saat dimulainya suatu masa baru bagi umat Kristiani. Sebelum masa itu, Gereja mengalami penganiayaan hebat oleh para kaisar. Ribuan umat Kristiani wafat sebagai martir. Pada tahun 315, Kaisar Konstantin mengakui agama Kristen sebagai agama resmi. Hal tersebut memang mengagumkan, tetapi bukanlah akhir dari segala masalah. Sesungguhnya, tahun-tahun setelah Dekrit 315 itu, umat Kristiani menghadapi suatu kesulitan baru. Terjadi kebimbangan tentang apa yang dipercayai serta tidak dipercayai umat Kristiani. Muncul berbagai aliran ajaran sesat yang disebut “bidaah”. Banyak imam serta uskup menjadi pembela ajaran-ajaran Gereja yang gagah berani. Salah seorang di antara mereka adalah Uskup Sirilus dari Yerusalem.
Ketika St. Maximus-uskup Yerusalem wafat, Sirilus dipilih untuk menggantikan kedudukannya. Sirilus kemudian menjadi uskup Yerusalem selama tigapuluh lima tahun. Enambelas tahun dari masa pengabdiannya itu dilewatkannya dalam pengasingan serta pembuangan. Tiga kali ia diusir dari kota oleh orang-orang berpengaruh yang tidak menghendaki kehadirannya. Mereka berusaha memaksa Sirilus untuk menerima ajaran-ajaran sesat tentang Yesus dan Gereja. Tetapi Sirilus pantang menyerah.
Masa pemerintahan Kaisar Yulianus - seorang kaisar yang ingkar terhadap agama - dimulai pada tahun 361. Yulianus bermaksud hendak membangun kembali Bait Allah di Yerusalem yang terkenal itu. Ia punya suatu tujuan pasti : karena pemahamannya yang keliru; ia hendak membuktikan bahwa Yesus salah ketika Ia menyatakan bahwa Bait Allah di Yerusalem tidak akan dibangun kembali. Ia bertekad untuk membuktikannya. Maka ia menghabiskan banyak sekali uang serta mengirimkan segala macam bahan bagi pembangunan Bait Allah yang baru. Banyak orang mendukungnya dengan menyerahkan barang-barang perhiasan serta emas dan perak.
Namun demikian, St. Sirilus menghadapi situasi yang sulit tersebut dengan tenang. Ia yakin bahwa Bait Allah tidak akan dapat dibangun kembali oleh sebab Yesus, yang adalah Allah, telah mengatakannya. Bapa uskup melihat seluruh bahan-bahan bangunan tersebut dan berkata, “Aku tahu bahwa usaha ini pasti akan gagal.” Dan memanglah demikian, pertama-tama badai, kemudian gempa bumi, dan yang terakhir kebakaran, yang akhirnya menghentikan usaha kaisar. Pada akhirnya kaisar membiarkan pekerjaan tersebut terbengkalai.
St. Sirilus wafat pada tahun 386 ketika usianya sekitar tujuhpuluh tahun. Uskup yang lemah lembut serta baik hati ini harus mengalami masa-masa penuh pergolakan serta penderitaan selama hidupnya. Tetapi, ia tidak pernah kehilangan semangat oleh karena semua itu demi Yesus. Ia senantiasa setia kepada Kristus sepanjang hidupnya. Sirilus seorang yang gagah berani dalam mengajarkan kebenaran tentang Yesus dan Gereja-Nya.
Berasal dari nama Yunani Κυριλλος (Kyrillos) yang diturunkan dari kata Yunani κυριος (kyrios) yang berarti : "Tuan " atau "Tuhan".
Dalam Kitab Suci bahasa Yunani kata Κυριλλος (Kyrillos) di pakai untuk "Tuhan" dan "Yesus"
Cyrille (French), Cyrillus, Kyrillos (Ancient Greek), Kiril (Bulgarian), Cirillo (Italian), Kiril, Kire, Kiro (Macedonian), Cyryl (Polish), Kirill (Russian), Ciril (Slovene), Kyrylo (Ukrainian)
Bentuk Pendek : Cy (English)
Bentuk Feminim : Cyrilla (English), Cyrielle (French)
Salvador Pladevall I Bien Lahir pada bulan Desember 1520 di Rumah Sakit Santa Coloma de Ferners, Girona, Catalonia Spanyol, dimana kedua orangtuanya bekerja sebagai pelayan. Pada usia 14 tahun Salvador telah menjadi yatim-piatu. Ia pindah ke Barcelona untuk tinggal bersama seorang saudarinya bernama Blasa. Disini ia harus bekerja sebagai seorang pembuat sepatu untuk membantu penghidupan mereka berdua.
Ketika saudarinya menikah, Salvador memutuskan untuk menjawab panggilan hidup religius yang telah lama bergema dalam hatinya. Awalnya ia masuk biara Benediktin Santa Maria de Monserrat di dekat kota Barcelona. Namun ia merasa tidak cocok dengan regula biara yang ketat dan pola hidup kontemplatif yang dipraktekkan para Benediktin. Ia menginginkan pola hidup membiara yang lebih sederhana, karena itu ia masuk Biara Fransiskan di Barcelona dan diterima sebagai seorang lay brother (Broeder). Ia mengucapkan kaulnya pada tahun 1542 dan segera dikenal sebagai seorang bruder yang saleh dan rendah hati.
Salvador kemudian ditugaskan ke biara Tortosa, di Tarragona Spanyol, dimana para atasannya memberinya tanggung-jawab sebagai juru masak, quaestor (biarawan yang bertugas meminta-minta derma) dan portir biara. Disinilah Bruder Salvador diberkati Tuhan dengan karunia penyembuhan yang luar bisa. Ia menjadi terkenal sebagai seorang biarawan penyembuh yang mampu menyembuhkan berbagai penyakit hanya dengan berdoa. Biara di Tarragona segera ramai diziarahi umat beriman yang mengharapkan penyembuhan ilahi. Tercatat jumlah pengunjung ke biara tersebut pernah mencapai sekitar 2.000 orang per minggu.
Karunia penyembuhan Salvador mendatangkan cemburu dalam hati para atasannya. Mereka mencurigainya bersekutu dengan kuasa kegelapan dan membentuk sebuah komisi khusus untuk mengawasinya. Mereka juga merasa terganggu dengan kunjungan ribuan umat ke biara dan memutuskan untuk memindahkan Bruder Salvador dari satu biara ke biara yang lain. Awalnya Salvador dipindahkan ke biara di Bellpuig, lalu ke Lleida, terus pindah ke biara Fransiskan Santa Maria Ratu para Malaikat di desa terpencil Horta de Sant Joan. Salvador lalu tinggal di biara Horta de Sant Joan selama dua belas tahun (1547-1559). Walau demikian, di manapun Bruder Salvador “disembunyikan”, umat selalu datang dan memohon doanya yang penuh Kuasa Penyembuhan.
Dari Horta de Sant Joan Salvador dipindahkan ke biara Fransiskan di Reus, lalu pindah lagi ke kota Madrid. Mendengar kedatangannya di Madrid, umat kota ini berbondong-bondong datang menemui Bruder Salvador untuk disembuhkan. Bahkan Raja Spanyol saat itu, Raja Felipe II, juga mengunjunginya di biara demi memohon doa penyembuhan.