Orang Kudus Katolik Tanggal 11 November, Inspirasi Iman

St. Martinus menjadi seorang imam dan seorang uskup yang hebat. Ia senantiasa membagikan cinta kasihnya yang besar kepada siapa saja. Sementara itu, dua orang kudus lainnya menjadi martir karena membela kebenaran Iman akan Kristus Tuhan.

Santo Martinus dari Tours

Santo Martinus dari Tours

"I'm a Soldier of Christ, I will not fight..."


Santo Martinus dilahirkan di Sabaria, Hungaria pada tahun 315. Ayahnya seorang perwira Romawi. Tidak seorang pun dari kedua orangtuanya yang beragama Kristen, tetapi Martinus merasakan adanya panggilan yang kuat dari lubuk hatinya untuk menjadi pengikut Kristus. Pernah suatu hari ketika usianya sepuluh tahun, Martinus diam-diam pergi  dari rumahnya dan mengetuk pintu sebuah gereja Katolik. Dia belajar iman Katolik secara sembunyi-sembunyi supaya ia bisa dibaptis. Ketika berusia 15 tahun, Martinus dipaksa masuk angkatan bersenjata Romawi, padahal Martinus tidak suka orang saling membunuh dalam peperangan.

Suatu malam di musim dingin, Martinus berjumpa dengan seorang pengemis berpakaian compang-camping yang menggigil kedinginan. Martinus menghentikan kudanya dan melepaskan mantol wol-nya yang indah. Dengan pedangnya Ia menyobek mantolnya itu menjadi dua bagian dan kemudian memberikan yang sebagian kepada si pengemis yang segera menerimanya dengan gembira.

Malam itu Martinus bermimpi. Dalam mimpinya Yesus mengenakan belahan mantol yang ia berikan kepada si pengemis siang tadi. Yesus berkata kepada para malaikat dan para kudus yang mengelilingiNya, "Lihat mantol yang diberikan Martinus kepadaKu, padahal ia masih seorang katekumen." (katekumen = para calon baptis).  Esok pagi Martinus segera mohon dibaptis.  Ia lalu mengundurkan diri dari dinas ketentaraan, sebab katanya, "Aku ini laskar Kristus, karena itu tidak patut aku berperang."

St. Martinus kemudian menjadi seorang imam dan seorang uskup yang hebat. Ia senantiasa membagikan cinta kasihnya yang besar kepada siapa saja. Santo Martinus wafat di Tours, Perancis, pada 8 November 397 dan dimakamkan di Pemakaman Kaum Miskin, sesuai dengan permintaannya.

Banyak peziarah mengunjungi makam uskup yang kudus ini dan banyak mukjizat mulai dilaporkan terjadi melalui perantaraannya. Ketika jumlah peziarah semakin bertambah banyak,  Gereja Perancis lalu membangun sebuah Basilika yang megah di Tours dan Relikwi Santo Martinus disemayamkan dalam Basilika yang kini dikenal sebagai Basilica of Saint Martin Tours Perancis.

Sumber : Katakombe.Org

Sebagian mantol St.Martiunus yang disimpan untuk dirinya menjadi peninggalan yang sangat terkenal dan disimpan dalam Oratorium raja-raja Frank di Abbey Marmoutier dekat ToursSelama Abad Pertengahan, mantol St.Martin (cappa Sancti Martini) dipakai oleh raja-raja Frank ketika mereka berperang karena dipercaya "konon" Mantol tersebut dapat melindungi pemakainya dari segala marabahaya. Cappa Sancti Martini kemudian diketahui diserahkan kepada para biarawan Saint-Denis oleh Raja Beato Charrlemagne, di sekitar tahun 799.


Arti nama

Nama Romawi yang berasal dari kata Martis, bentuk genitif dari nama dewa Romawi kuno Mars



Santo Menas Kallikelados

Aba Mina, Menas dari Mesir, Menas of Constantinople, Menas of Cotyaes, Menas of Cotyaeum
Menas of Kotyaeum, Menas of Mareotis, Menas the Martyr, Menas the Miracle Maker, Menas the Miracle Worker, Menas the Soldier, Menas the Wonder Worker


Santo Menas adalah seorang martir Kristus dari Mesir Afrika Utara. Awalnya ia dikenal sebagai seorang pengendara Unta. Ia kemudian masuk dinas militer Romawi dan ditugaskan di wilayah Phrygia (sekarang wilayah Turki). Saat Kaisar Firmilianus mulai menganiaya orang Kristen, Menas meninggalkan dinas militer karena tidak ingin menangkap dan menyiksa saudara-saudaranya orang Kristen dan demi keselamatan jiwanya. Menas melarikan diri ke pegunungan dan hidup sebagai seorang pertapa.

Selama mengungsi dipegunungan, imannya semakin bertumbuh dan mantap serta siap untuk menjadi pengikut Kristus yang sejati. Menas kemudian mulai berani mewartakan imannya. Saat orang-orang Romawi kafir di kota Cotyaes Phrygia menyelenggarakan festival bagi para dewa-dewi mereka, Menas muncul dan berkhotbah dalam acara tersebut.  Prefek (walikota) Romawi di daerah itu, Pyrrhus, segera memerintahkan agar menangkap dan menyiksanya sampai ia tewas dengan kepala terpenggal.

Makamnya Mesir menjadi sangat terkenal oleh mukjizat-mukjizat yang terjadi melalui perantaraannya. Sebuah Basilika yang indah pernah dibangun di atas makamnya, dan menjadi salah satu tempat perziarahan Kristen terbesar di Afrika Utara. Saat Afrika Utara jatuh ketangan bangsa muslim Arab, Basilika ini dihancurkan pada tahun 641. Reruntuhan Basilika dan makam Santo Menas ditemukan kembali pada tahun 1905 dalam sebuah expedisi arkeologi yang dipimpin oleh Mgr.C.M. Kaufmann dari Frankfurt.***



Beato Yosafat Chichkov 

Josaphat chichkov, Josaphat Siskov, Rober Matej Siskov


Josaphat Chichkov lahir di Plovdiv, Bulgaria pada tanggal 9 Pebruari 1884. Ia masuk seminari di Louvain Belgia dan ditahbiskan menjadi imam dari Congregation of the Assumption pada tanggal 11 Juli 1909 di kota Malines, Belgia.

Setelah menjadi imam, Josaphat kembali ke Bulgaria untuk mengajar di Sekolah Santo Agustinus dan Sekolah Santo Mikael di Varna. Ia juga ditugaskan memimpin seminari Santo Cyril dan Methodius di Yambol. Josaphat sangat dicintai oleh para muridnya. Karena selain sifatnya yang kebapaan, ia juga pandai bermain musik, piawai berkhotbah, dan selalu penuh humor. Di kota Varna inilah ia bertemu dan bersahabat dengan Uskup Angelo Roncalli (kelak menjadi Paus Yohanes XXIII) yang saat itu bertugas di Bulgaria.

Pada tahun 1949, Uskup Eugene Bossilkov (Beato Eugene Bossilkov – Pesta : 13 November) menugaskannya untuk memimpin gereja berbahasa Latin di Varna. Di dalam kesibukannya mengurus paroki, ia membuat majalah kecil bernama ’Poklonnick’ untuk orang-orang Katolik Bulgaria.

Perjalanan hidupnya dapat teringkas dalam dua kalimat pendek dari suratnya yang ditulis pada tahun 1930 :

Dan yang lain pada tahun 1942 :

Josaphat Chichkov ditangkap dan ditembak mati oleh rejim Komunis Bulgaria pada tanggal 11 Desember 1951. Ia dibeatifikasi oleh Santo Paus Yohanes Paulus II di Plovdiv, Bulgaria pada tanggal 26 Mei 2002.***


Setiap Martir Adalah Persembahan Bagi Gereja

Berikan Komentar
Silakan tulis komentar dalam formulir berikut ini (Gunakan bahasa yang santun). Komentar akan ditampilkan setelah disetujui oleh Admin
LINK TERKAIT