Hari ini, Gereja Katolik sejagat memperingati pesta Santo Simeon, seorang tokoh Israel yang setia menanti kedatangan Sang Mesias dan selalu ada di Bait Allah. Selain Santo Simeon, ada tokoh laih yang diperingati pestanya yakni Santo Yohanes Leonardi-pendiri Kongregasi OMD (Clerici Regulari a Mater Dei) danSanto Sergius serta Santo Bakhus, Martir Kristus.
Simeon, Tokoh Israel Sejati
Lukas adalah satu-satunya penulis Injil yang menampilkan Simeon di dalam Injilnya (lih. Luk 2:22-35). Di dalamnya ia menggambarkan Simeon sebagai seorang tokoh Israel yang benar dan saleh di hadapan Allah. Simeon dipandang sebagai tokoh Israel sejati yang sungguh percaya akan Allah dan janji-janjiNya. Lukas menegaskan hal itu dengan mengatakan bahwa ia ditentukan Allah 'tidak akan mati' sebelum menyaksikan dengan mata kepala sendiri kehadiran Yesus, Al-Masih, Dia yang dijanjikan Allah untuk menebus dosa umat manusia.
Oleh dorongan Roh Kudus, ia datang ke bait Allah. Ternyata di sana ia bertemu dengan Yusuf dan Maria yang datang ke dalam bait Allah untuk mempersembahkan Yesus Anaknya kepada Allah menurut Hukum Taurat Musa. Segera ia mengambil Yesus dari Maria dan menatangNya dalam tangannya sambil mengucap syukur kepada Allah karena telah diperkenankan melihat sendiri Dia yang datang dari Allah. Ia memuliakan Allah dengan berkata: "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hambaMu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan FirmanMu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari padaMu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi pernyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umatMu, Israel." Kidung pujian ini disebut 'Nunc Dimitis'.
Kecuali itu, Simeon juga meramalkan penderitaan yang akan dialami Maria: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan, dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri, supaya menjadi nyata pikiran hati banyak orang." (Luk 2:34-35).
Giovanni Leonardi dilahirkan pada tahun 1541. Ia awalnya berprofesi sebagai seorang apoteker di Lucca, Italia. Ketika usianya duapuluh lima tahun, Yohanes merasakan panggilan untuk menjadi seorang imam. Ia mulai belajar dan akhirnya ditahbiskan sebagai imam pada tahun 1572. Pastor Leonardi menghabiskan waktunya dengan mengajarkan iman kepada anak-anak dan mempersiapkan para katekis. Pelayanan aktif juga membawanya ke rumah-rumah sakit dan penjara-penjara.
Sekelompok pemuda di Lucca berkumpul menyertai Pastor Leonardi serta membantunya dalam karya-karyanya yang mengagumkan. Pada akhirnya, kelompok ini menjadi suatu kongregasi religius para imam yang disebut “Pekerja-pekerja Bunda Allah". Kepada Pastor Leonardi diberikan sebuah gereja sebagai pusat karyanya di Lucca.
Para pengikutnya memberikan perhatian pada kebutuhan-kebutuhan rohani umat di paroki baru mereka. Pastor Leonardi selanjutnya pindah ke Roma di mana sahabat karibnya, St Filipus Neri, tinggal. St Filipus adalah pembimbing rohaninya. Pelayanan Pastor Leonardi terkadang terasa berat dan sulit akibat segala gejolak politik dan rohani di Eropa. Tetapi, St Filipus percaya pada Pastor Leonardi dan pada karya-karya baik yang dilakukan kongregasi para imamnya. St Filipus memberikan rumahnya sendiri di Roma. Wisma itu disebut “St William dari Cinta Kasih”. Bersama rumah, diberikan juga kucing St Filipus. Dengan senang hati St Yohanes memeliharanya.
St Yohanes Leonardi dan para imamnya mendatangkan pengaruh religius yang kuat atas umat di Italia. Konggregasi mereka kemudian secara resmi diakui oleh Paus Klemens VIII pada tahun 1595.
St Yohanes Leonardi wafat akibat wabah penyakit pada tanggal 9 Oktober 1609 pada saat sementara melayani pasien-pasien kurban wabah penyakit. Ia dimaklumkan kudus oleh Paus Pius XI pada tahun 1938.
Santo Sergius dan Bakhus, Martir
Sergius dan Bakhus adalah dua perwira Romawi yang beragama Kristen. Mereka dihukum mati pada tahun 300 dalam masa pemerintahan kaisar Maksimianus, karena menolak mengikuti upacara korban kepada dewa-dewi kekaisaran Romawi. Orang-orang Badui Arab yang beragama Kristen memandang mereka sebagai santo pelindung mereka.