Hari ini Gereja memperingati dan mengenang peristiwa Tuhan Yesus menampakkan kemulianNya di Gunung Tabor yang menjadi peristiwa ilahi yang nyata bagi ketiga Rasul yang dibawanya. Selain pesta Yesus menamapakkan kemuliaanNya, kita juga memperingati pesta orang kudus yang luar biasa dalam pemaknaan iman akan Kristus.
Yesus menampakkan KemuliaanNya
Gunung Tabor disebut Gunung Kemuliaan karena di atas gunung itulah Yesus menampakkan KemulianNya kepada Petrus, Yohanes dan Yakobus. Di depan mata ketiga rasul itu, Yesus berubah: "...WajahNya bercahaya seperti matahari dan pakaianNya menjadi putih bersinar seperti terang" (Mat17:2). Kemuliaan Yesus sebagai Putera Allah itu diperkuat oleh kehadiran dua orang nabi besar Perjanjian Lama, Musa dan Elia.
Transfigurasi atau perubahan rupa Yesus dimaksudkan untuk meneguhkan hati ketiga rasul inti itu agar mereka tidak goyah imannya apabila menyaksikan kesengsaraan Yesus nanti. Tranfigurasi ini pun menjadi tonggak penghiburan bagi para rasul di saat-saat mereka mengalami kesengsaraan dan kesulitan dan menjadi jaminan kemuliaan dan kebahagiaan yang akan mereka alami di surga, sebagaimana telah dijanjikan Yesus: "Pada waktu itu orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerjaan Bapa mereka...."(Mat13:43).
Kebahagiaan terbesar yang dialami para Rasul di atas gunung itu menjadi tanda kepada kita tentang kebahagiaan surgawi yang akan dianugerahkan Allah kepada semua orang beriman. Santo Paulus melukiskan kebahagiaan itu dengan berkata: "Apa yang tidak dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia" (1Kor2:9). Pesta ini sudah jauh lebih dahulu dirayakan di kalangan Gereja Timur. Sedangkan untuk seluruh Gereja di seantero dunia, pesta ini baru ditetapkan perayaannya secara resmi pada tahun 1457, untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas kemenangan Pasukan Kristen terhadap serangan tentara Turki di Belgrado.
Santo Herman(us), Pengaku Iman
Herman(us) yang lahir pada tahun 1110 adalah seorang berkebangsaan Yahudi. Ia dipermandikan pada usia 21 tahun di kota Koln, Jerman Barat. Kemudian ia menjadi biarawan dan pemimpin biara yang baik. Ia meninggal dunia pada tahun 1173.
Beata Maria Francesca Rubatto adalah Pendiri Konggregasi Suster Kapusin Bunda Rubatto. Nama babtisnya adalah Anna Maria Rubatto. Ia kehilangan ayahnya pada saat ia baru berusia empat tahun. Saat remaja ia pernah dilamar oleh seorang notaris, tetapi ia menolak karena tidak ingin menikah dan bernazar untuk mempersembahkan hidupnya bagi Tuhan.
Ibunya meninggal ketika Maria berusia 19 tahun, dan ia pindah ke kota Turin dimana dia bertemu dan bersahabat dengan Marianna Scoffone, seorang wanita bangsawan Italia yang saleh; yang mendukungnya untuk aktif dalam berbagai kegiatan di paroki, mengajarkan Katekismus pada anak-anak, mengunjungi orang sakit di rumah sakit, dan menolong orang miskin dan mereka yang terabaikan. Marianna Scoffone meninggal pada tahun 1882.
Suatu pagi setelah selesai Misa di sebuah gereja biara kapusin di Loano, sebuah batu bangunan jatuh dari sebuah biara yang sedang direnovasi, menimpa kepala seorang pekerja. Anna Maria membersihkan luka dan memberikan pemuda itu uang secukupnya agar ia dapat hidup sampai ia sembuh. Bangunan yang sedang diperbaiki tersebut adalah sebuah biara untuk sebuah komunitas biarawati. Dan saat itu para suster sedang mencariseorang pemimpin spiritual bagi komunitas mereka. Ketika mereka mendengar tentang kecelakaan tersebut, mereka menganggapnya sebagai sebuah tanda bahwa Anna Maria adalah pemimpin yang sedang mereka cari.
Seorang Imam kapusin, pater Angelico Martini, berhasil meyakinkan Anna Maria untuk ikut bergabung dengan komunitas biarawati tersebut, namun butuh waktu setahun bagi Anna Maria untuk bergabung dengan mereka. Dia mengambil nama Suster Maria Francesca de Jesus, dan atas perintah dari Uskup Filippo Allegro, Suster Maria Francesca diangkat menjadi Superior yang pertama. Jadi terbentuklah Konggregasi Suster kapusin Bunda Rubatto.
Pada tahun 1892 Suster Maria dan beberapa suster pergi sebagai misionaris ke Montevideo, dan menyebarkan karya kerasulan mereka di Uruguay dan Argentina. Ibu Maria menyeberang ke Amerika tujuh kali, dan diminta untuk memulai karya misi bersama para biarawan kapusin dari Milan di pedalaman Brasil. Suster Maria bersama enam orang suster tinggal di sana selama tiga bulan, lalu ia kembali ke Italia. Delapan belas bulan kemudian, pada 13 Maret 1901 para Suster, para Imam Kapusin dan banyak umat beriman menjadi martir di sana.
Pada tahun 1902, Suster Maria Francesca kembali ke Amerika. Ia berkarya disana sampai pada hari kematiannya pada tahun 1904.
Maria Francesca (Maria Fransiska) = Kombinasi dari nama Maria dan Francesca.
Maria ==> Lihat : Maria
Francesca : Bentuk Feminim Ejaan Italia dan Catalan untuk nama Latin ==> Fransiskus