Hari ini gereja memperingati dan merayakan pesta para martir yang rela mengorbankan diri demi iman akan Kristus. Keutamaan iman mereka kepada Kristus menjadi teladan iman bagi umat Kristiani untuk semakin mencintai Kristus dan memperteguh serta mempertahanakan iman dalam setiap situasi kehidupan.
Orang Kudus Katolik yang diperingati pestanya hari ini adalah para martir yang dalam kehidupannya setia mewartakan Injil dan Kebenaran Kristus sampai ajal menjemput, akhir hidup mereka dibunuh dengan kejam namun kemudian mendapatkan mahkota kemuliaan sebagai martir Kristus yang dikenang Gereja sepanjang masa.
Orang kudus Katolik yang diperingati hari ini merupakan pribadi-pribadi yang setia, taat dan kokoh dalam iman akan Kristus. mereka bahkan rela mati sebagai martir untuk mempertahankan imannya. Pewartaan akan Kristus yang adalah Tuhan dilakakun dengan berani disampaikan kepada mereka yang belum mengenal Kristus.
Menjadi martir merupakan pilihan hidup seseorang yang merelakan dirinya disiksa bahkan dibunuh hanya demi membela imannya akan Yesus Kristus yang diyakini sebagai Tuhan dan Penyelamat. Mereka secara khusus dihargai dan dihormati Gereja Katolik sebagai orang-orang kudus.
St. Yuliana dari Liege merupakan tokoh penting yang berperan dalam penetapan hari yang dikhususkan untuk menyembah Allah yang hadir dalam Ekaristi. Ia lahir di Liege, Belgia, pada tahun 1191 atau 1192, dan di kota tersebut terdapat sekelompok wanita yang membaktikan diri bagi ibadah Ekaristi. Pada usia 5 tahun, St. Yuliana menjadi anak yatim piatu, lalu ia pun diserahkan ke biara Agustinian, dan di sinilah ia mengembangkan devosi dan penghormatan khusus kepada Sakramen Mahakudus.