Setelah dua bulan tak bergembala, Umat Paroki St Eduardus Watunggong Congkar-Manggarai Timur NTT kini kembali mendapatkan seorang gembala baru yang akan melayani, membimbing dan menggembalakan umat Allah dalam seluruh reksa Pastoral yang ada di wilayah paroki dengan dinamika baru dan pasti dalam cinta kasih.
Kehidupan dan kematian seseorang adalah rahasia Allah. Tidak ada orang yang tau kapan kapan dia akan meninggal, hanya Tuhan Sang Empunya kehidupan yang tahu dan mengaturnya. Hal tersebut yang kini terjadi pada Romo Herman Ando, Vikep Kevikepan Reo. Romo Herman Ando dikabarkan telah berpulang ke rumah Bapa di surga dengan tenang dan damai.
Saint Eduardo Choir adalah satu kelompok paduan suara milik orang muda katolik Paroki St. Eduardus Watunggong yang telah tiga tahun eksis. Kelompok ini siap melayani koor untuk segala jenis/nuansa perayaan Ekaristi seperti pemberkatan nikah, kedukaan, pemberkatan gedung/rumah, syukuran keluarga dan misa kategorial.
Perjalanan hidup membawa kita pada berbagai perjumpaan dengan berbagai individu dalam beragam situasi dan nuansa. Setiap pertemuan akan berujung pada perpisahan yang tidak jarang menuntut orang untuk sedih, menangis dan bahkan terluka. Itulah yang dialami juga oleh umat paroki St. Eduardus Watunggong yang harus berpisah dengan seorang gembalanya.
Hallo Sobat website parokist.eduardus watunggong, salam jumpa lagi setelah sekian lama vakum. kami hadir lagi menyapamu semua dalam nada kasih, semoga sobat budiman sekalian tidak merasa bosan dan terus setia dengan kehadiran informasi-informasi penting lewat media kita ini.
Romo Laurens Teon, Pastor Paroki Santo Eduardus Watu Nggong, Keuskupan Ruteng di Kabupaten Manggarai Timur, Pulau Flores, NTT, mengubah lahan di atas bukit dan bebatuan menjadi lokasi pengembangan tanaman pertanian, hortikultura dan komoditas unggulan.