Pelayanan dan pendampingan kaum muda sangatlah penting mengingat orang muda merupakan generasi penerus Gereja yang perlu dibimbing, dilayani dan diberikan perhatian besar agar mereka boleh memahami keberadaan mereka di dalam Gereja, memberikan pemahaman tentang hal-hal yang dapat menunjang perkembangan iman dan kecintaan kepada Kristus.
Paus Fransiskus telah memberikan nasihat dan pesan penting dan bernas tentang aksi nyata kepada umat Katolik sejagad untuk dilaksanakan selama masa puasa dan pantang sebagai kurban silih dan pertobatan untuk mendapatkan rahmat pengampunan serta mencapai pertobatan sejati dalam kehidupan masing-masing orang.
Umat Katolik Paroki St. Eduardus Watunggong membludak hadiri Perayaan Rabu Abu sebagai tanda awal pembukaan masa puasa dan moment memaskui masa Pra-Paskah dengan doa, berpuasa dan pantang, pertobatan, beramal. Umat dengan tenang dan penuh penghayatan menerima abu di dahi sebagai tanda kerapuhan untuk mendapatkan rahmat pengampunan dari Allah.
Bumi sedang tidak baik-baik saja dan kini membutuhkan perhatian, cinta serta "HATI" kita untuk merawatnya. PSE Paroki St. Eduardus Watunggong bekerjasama dengan lembaga SMAN I Sambi Rampas melaksanakan aksi penghijauan dengan penanaman anakan pohon di lahar paroki sebagai salah satu aksi mencintai dan merawat rahim bumi yang terluka.
Penggunaan warna liturgi sudah digunakan sejak dahulu dalam perayaan Misa dan ibadat lainnya dalam Gereja Katolik. Warna-warna tersebut, sejatinya adalah simbol atau penanda berbagai peristiwa gerejawi, misalnya ada warna liturgi tersendiri untuk hari Natal, Paskah dan lain sebagainya.
Paroki St. Eduardus Watunggong telah melaksanakan Evaluasi tahun Pastoral Ekologi Integral 2024 dengan melihat dan menilai seluruh progress realisasi program kerja serta memotivasi seluruh agen pastoral untuk semakin gencar nyalakan api semangat pelayanan di Tahun Pastoral Ekaristi Transformatif 2025.