
Ungkapan syukur tahbisan imamat dilaksanakan oleh RD. Agustinus Fransiskus Naring Kiven bersama keluarga dalam bentuk misa syukur (misa sulung) dan resepsi bersama belasan imam, biarawan/ti serta ribuan umat yang turut hadir mendukung dan memberi ucapan selamat atas rahmat tahbisan imamat yang diterima RD. Kiven.
Perjalanan paroki St. Eduardus Watunggong, kini memasuki usia yang ke 16 tahun dan tergolong masih sangat belia dalam pertumbuhannya dengan pelbagai dinamika layaknya seorang anak kecil memasuki fase dalam percaturan kehidupan umat yang cukup kompleks dalam pelayanan pastoral yang tersebar dalam 9 stasi dengan topografi yang cukup ekstrem dan menantang nyali untuk melewati setiap jalan-jalannya.
Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat menahbiskan delapan orang Diakon menjadi Imam Baru dalam perayaan Ekaristi yang dirayakan di Gereja Paroki Santa Maria Diangkat ke Surga dan Santo Yosep Katedral Ruteng dihadiri dan disaksikan oleh puluhan Imam, biarawan-biarawati, keluarga para yubilaris tamu undangan serta ribuan umat yang memadati dalam gereja.
Rencana pembangunan aula atau gedung serbaguna Paroki St Eduardus Watunggong telah mendapat persetujuan dan restu dari Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat setelah pertemuan utusan paroki dengan beliau. Utusan paroki bersama arsitek menjelaskan tentang latar belakang serta tujuan pembangunan aula yang menjadi salah satu wadah mendukung perjalanan dan proses kegiatan-kegiatan pengembangan iman umat.
Orang Muda Katolik (OMK) St Eduardus Watunggong tampil elegan pada carnaval budaya Festival Golo Curu 2025 dengan berusaha khas Congkar yakni sarung punca titi dan selendang leros yang merupakan identitas orang Congkar Manggarai Timur dan diperkenalkan kepada publik luas agar makin dikenal dan digemari.
Penampilan OMK Watunggong membawakan tarian Irong Ngerit di panggung Festival Golo Curu 2025 sangat baik karena menampilkan tarian berpuasa budaya yakni puasa adat dengan beragam ritus di dalamnya sebagai bentuk cinta dan pelestarian budaya oleh generasi muda.