
Kegiatan workshop dan Weekend Orang Muda Katolik di paroki St Eduardus Watunggong menjadi moment berharga penuh makna karena memberi warna baru yang di dalamnya terdapat beragam materi menarik dan bernas bagi perkembangan dan pengetahun kaum muda Katolik dalam menghadapi situasi dan persoalan dunia yang semakin kompleks.
Ungkapan syukur tahbisan imamat dilaksanakan oleh RD. Agustinus Fransiskus Naring Kiven bersama keluarga dalam bentuk misa syukur (misa sulung) dan resepsi bersama belasan imam, biarawan/ti serta ribuan umat yang turut hadir mendukung dan memberi ucapan selamat atas rahmat tahbisan imamat yang diterima RD. Kiven.
Perjalanan paroki St. Eduardus Watunggong, kini memasuki usia yang ke 16 tahun dan tergolong masih sangat belia dalam pertumbuhannya dengan pelbagai dinamika layaknya seorang anak kecil memasuki fase dalam percaturan kehidupan umat yang cukup kompleks dalam pelayanan pastoral yang tersebar dalam 9 stasi dengan topografi yang cukup ekstrem dan menantang nyali untuk melewati setiap jalan-jalannya.
Orang Muda Katolik (OMK) St Eduardus Watunggong tampil elegan pada carnaval budaya Festival Golo Curu 2025 dengan berusaha khas Congkar yakni sarung punca titi dan selendang leros yang merupakan identitas orang Congkar Manggarai Timur dan diperkenalkan kepada publik luas agar makin dikenal dan digemari.
Saint Eduardo Choir adalah satu kelompok paduan suara milik orang muda katolik Paroki St. Eduardus Watunggong yang telah tiga tahun eksis. Kelompok ini siap melayani koor untuk segala jenis/nuansa perayaan Ekaristi seperti pemberkatan nikah, kedukaan, pemberkatan gedung/rumah, syukuran keluarga dan misa kategorial.
Perjalanan hidup membawa kita pada berbagai perjumpaan dengan berbagai individu dalam beragam situasi dan nuansa. Setiap pertemuan akan berujung pada perpisahan yang tidak jarang menuntut orang untuk sedih, menangis dan bahkan terluka. Itulah yang dialami juga oleh umat paroki St. Eduardus Watunggong yang harus berpisah dengan seorang gembalanya.