Festival Golo Curu adalah sebuah kegiatan rohani tahun Keuskupan Ruteng yang diselenggarakan setiap tahun dan dikemas dalam bentuk festival dengan maksud selain berziarah dan melakukan kegiatan rohani juga memberikan kesempatan, peluang bagi uamt untuk berkreasi, memarkan karya tangan, kelompok UMKM dan sebagainya untuk berkegiatan ekonomi pada festival ini sebagai bentuk peningkatan ekonomi kreatif.
Iman yang berhubungan dengan aspek spiritual tampak dalam prosesi, ziarah, misa bersama umat di paroki dan perayaan Ekaristi Agung Festival Golo Curu pada tanggal 7 Oktober 2024. Iman juga tak dapat dipisahkan dari aspek kesejahteraan masyarakat.
Ngerit merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur. Doa dari kita kepada Sang Penguasa Semesta dengan leluhur sebelum bercocok tanam. Kita mengolesi bibit tanaman dengan darah hewan (babi dan kambing) sebagai bentuk kurban persembahan. Hal itu menjadi tanda bahwa kita betul-betul terikat dengan kedua Unsur dimaksud.
Roh Kudus memberikan kesaksian tentang kebenaran. Dia adalah sumber kesaksian dan wahyu pribadi. Dia dapat membimbing kita dalam keputusan kita dan melindungi kita dari bahaya jasmani maupun rohani. Dia dikenal sebagai Penghibur, dan Dia dapat meredakan ketakutan kita dan memenuhi kita dengan harapan.
Orang Muda Katolik (OMK) St. Eduardus Watunggong mulai bangkit, hidup dan aktif lagi pada pertenghana tahun 2022 setelah sekian lama vakum. Berbagai kegiatan telah dilaksanakan baik bertugas di dalam pelayanan pastoral maupun di luar Gereja, seperti bekerja sama lintas iman dengan Remaja Masjid. Kehadiran OMK di Paroki St. Eduardus Watunggong membawa warna baru karena selalu berpartisipasi menyukseskan stiap kegiatan dengan gaya orang muda yang nyentrik dan inovatif.
Kurang lebih satu bulan mahasiswa UNIKA ST. Paulus Ruteng melaksanakan program KKN di Paroki St. Eduardus Watunggong. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah berkreasi di lahan atau kebun paroki yang sudah disiapkan untuk ditanami tanaman holtikultura.