Hari ini, Gereja Katolik sejagat memperingati pesta Santo Simeon, seorang tokoh Israel yang setia menanti kedatangan Sang Mesias dan selalu ada di Bait Allah. Selain Santo Simeon, ada tokoh laih yang diperingati pestanya yakni Santo Yohanes Leonardi-pendiri Kongregasi OMD (Clerici Regulari a Mater Dei) danSanto Sergius serta Santo Bakhus, Martir Kristus.
Dari sejarah perkembangan devosi diketahui bahwa sejak zaman dahulu umat Kristen telah menaruh devosi yang tinggi kepada Santa Perawan Maria. Devosi-devosi ini dilestarikan oleh para rahib di dalam biara-biara. Para Paus sangat menghormati BUnda Maria dengan devosi yang sangat kuat dan taat, termasuk Santo Paus Markus.
Salah Satu orang Kudus yang diperingati pestanya oleh Gereja Katolik sejagat adalah Santo Fransiskus Asisi. Tahun 1209 ia memperoleh restu dari Paus mendirikan Ordo Fransiskan yang mendasarkan hidup mereka pada kesederhanaan dan kemisikinan. Baginya segala sesuatu yang ada didunia ini adalah karunia Ilahi. Kelembutan jiwanya bahkan membuat binatang-binatang pun menyayanginya. Binatang buas menjadi jinak bila berada didekat orang suci ini.
Orang kudus Katolik yang diperingati hari ini merupakan pribadi-pribadi yang setia, taat dan kokoh dalam iman akan Kristus. mereka bahkan rela mati sebagai martir untuk mempertahankan imannya. Pewartaan akan Kristus yang adalah Tuhan dilakakun dengan berani disampaikan kepada mereka yang belum mengenal Kristus.
Santo Marcellus adalah seorang pasukan Romawi yang sangat teguh dan kokoh dalam mempertahankan imannya. Bahkan dalam sidang hukumannya di pengadilan dia tetap teguh pada imannya dengan menepis semua tawaran penyangkalan iman. Ia tetap menolak untuk mempersembahkan korban bagi dewa-dewa Romawi, meskipun diancam dengan hukuman mati. Keteguhan iman Santo Marcellus membuat Cassianus, Juru tulis steno di pengadilan itu, menolak untuk menuliskan jalannya persidangan dan melemparkan alat tulisnya.
Hari ini Gereja Katolik sejagat memperingati pesta dua orang kudus yang sangat masyur dan unik. Keduanya adalah orang-orang yang rela mengurbankan hidupnya demi pembelaan iman akan Kristus. Keduanya kemudian digelar martir karena perlawanan dan ketahanan iman yang kokoh hingga harus berakhir tragis sebagai pembela iman.